44. Pembunuh (C)

172 43 2
                                    

'Ada yang berusaha membunuhku.'

Itu adalah pesan dari Sherly untuk Ribels News. Tak lupa perempuan itu juga mengirim foto selembar kertas yang berisi ancaman padanya. Dia menerangkan bahwa hal itu sepertinya bukan ulah dari para anak - anak yang sengaja merundungnya beberapa waktu lalu. Melainkan ulah dari seseorang ataupun kelompok tertentu yang benar - benar serius tidak menyukainya.

'Mungkinkah sejak awal ada yang tahu kalau aku mata - mata?' Sebuah pesan kembali Sherly kirim, 'Kira - kira sudah ada tiga kali percobaan pembunuhan untuk ku. Terhitung semenjak aku masuk.'

Markus membaca pesan - pesan itu seksama. Pria paruh baya yang selalu berpenampilan rapi itu duduk tenang sembari menyesap tehnya. Seolah tidak terkejut dengan apa yang Sherly sampaikan.

Ya, karena memang ini bukan pertama kalinya Ribel News mengirimkan mata - mata ke Black Militer. Dan semua mata - mata itu, beberapa bulan maupun hari setelah memasuki akademi tersebut selalu mengatakan mereka dalam bahaya,  yakni ada orang yang hendak membunuh mereka. Dan semua mata - mata itu tak pernah kembali, alias terbunuh pada akhirnya. Padahal mata - mata yang ia kirimkan juga memiliki kekuatan supranatural yang cukup bahkan ada salah satu yang memiliki ilmu tinggi.

Tentunya dalam menjalankan tujuannya, Ribel News sudah menyiapkan segalanya dengan matang. Perusahaan yang dalam penampilan luarnya bergerak di bidang penyiaran itu sebenarnya memiliki hal - hal yang lebih khusus. Seperti bahwa secara rahasia, Ribel News telah menjalankan, mendidik dan melatih semua para mata - matanya dengan begitu ketat dan profesional. Segalanya sudah dipersiapkan secara matang dan terampil, bahkan mereka juga pernah membayar mata - mata dari luar yang sangat profesional dan dikatakan paling kompeten di bidangnya. Tetapi semua selalu berakhir sama. Kalau tidak hilang tanpa jejak, juga berakhir sebagai mayat.

Mereka berpikir, kemungkinan di dalam Black Militer ada seseorang yang memiliki kekuatan tak biasa. Seperti dapat mendeteksi kekuatan, atau membaca pikiran.

Untuk semacam kekuatan membaca pikiran, sebenarnya sampai sekarang belum pernah ditemukan kekuatan semacam itu. Namun tentunya Ribel News juga harus hati - hati serta membuat antisipasi dengan segala kemungkinan yang ada. Seperti mereka telah memberi obat sensor pelindung pikiran di setiap mata - mata yang mereka sebar. Oleh karena itu sangat tidak mungkin bila orang - orang yang ada di Black Militer bisa mengetahuinya.

Lalu opsi kemungkinannya memanglah yang pertama, yakni ada seseorang yang bisa mendeteksi kekuatan lawan. Oleh karena itu pihak Ribel News menggunakan strategi lain, yakni mengirim orang yang tidak memiliki kemampuan supranatural apapun agar tidak dicurigai. Tetapi ternyata hasilnya tetap sama. Dari dua anak biasa yang di kirim sebelumnya, satu di antaranya ditemukan tewas sementara satu lainnya baru beberapa hari berada di akademi sudah menyerah akibat diskriminasi serta pembulian yang ada di sana.

Namun Ribel News tak menyerah. Dia masih ingin membuat percobaan strategi yang sama untuk ketiga kalinya. Yakni mengirim perempuan dewasa berusia 26 tahun untuk menjadi mata - mata di akademi tersebut. Dialah Sherly.

Dari percobaan ketiga ini, mereka ingin menemukan hipotesa terhadap apa yang terjadi hingga membuat para mata - mata yang mereka selundupkan mencari Demi Human tidak pernah berhasil.

Ya, jika gadis itu pada akhirnya juga mati, ia tentunya juga tidak bisa melakukan apapun selain memberi keluarganya tunjungan atas pekerjaan yang dia lakukan. Tetapi tentunya juga bukan secara asal - asalan Markus merekrut gadis itu.

Dia hanya berharap bahwa Sherly tidak mati.

'Minggu depan, aku akan menemuimu di taman Westen jam enam pagi.' Balas Markus kemudian. Taman Westen adalah salah satu taman yang terdapat di area Distrik 4. Jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat kota. Dan hari minggu adalah hari dimana para murid akademi mendapatkan libur.

Black MilitaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang