39. Zavier Asmonac

241 61 5
                                    

"Heh, akhirnya aku bangun juga."

Mata Sherly perlahan terbuka ketika mendengar suara kelam berguman di sampingnya. Perempuan itu tercengang dengan mata membeliak lebar ketika lelaki yang sedari tadi meringkuk ketakutan kini secara mengejutkan melesat, mengacungkan pedang bercahaya biru yang entah dari mana asalnya lalu secepat kilat, nyaris tak terlihat memotong kedua Daemon yang hendak menerkam mereka.

Zavier yang selama ini ia kenal sebagai laki - laki lugu nan lemah, kini entah kenapa tiba - tiba berubah menjadi sosok 180 derajat berbeda. Senyuman serta tatapan mata laki - laki itu kini sama persis dengan senyuman gila serta tatapan psiko pria berbalut perban yang pernah menghancurkan rumahnya dulu.

Ekspresi pria itu menggelap dengan mata abu - abunya yang kini tampak berkilat mengerikan. Lelaki itu menatap puas ketika Daemon putih dengan mata merah menyala yang ada di belakang mereka sontak mati dengan tubuh terbelah dua, sementara Daemon berbentuk seperti pohon dengan tatapan angkara murka itu masih berdiri tegak, sama sekali tak terpengaruh ketika salah satu bagian tubuhnya terpotong. Malahan bagian seperti tangan yang terpotong itu kini kembali beregenerasi membentuk tangan baru.

"Daemon tingkat tinggi rupanya." Gumamnya. Perlahan pria itu menyeringai, "Pas sekali, sudah lama aku mencari kalian yang melukai tubuhku."

Pedang bercahaya biru tadi tiba - tiba berevolusi menjadi tombak ketika Zavier berlari cepat layaknya ninja ke arah Daemon tersebut. Zavier memutar - mutar tombaknya ketika dia mendekat dan bertarung melawan Daemon pohon itu yang kini bergerak mengulurkan akar serta ranting - ranting pohonnya menyerang Zavier.

Sherly yang melihat pertarungan itu hanya duduk tercengang dengan mulut ternganga. Tak menyangka sekaligus syock.

Rasanya tubuhnya seolah terpaku dan juga lemas.

Ohh... Ya Tuhan.

***

"Minggir bodoh!" Seru Zavier kala akar dari pohon itu menjulur panjang menuju ke arah Sherly. Tetapi pria itu sigap memotong akar tersebut sebelum membelitnya.

Sherly tersentak. Dia tak sempat marah ketika Zavier mengatainya bodoh. Perempuan itu mengerjap sebelum kemudian sadar akan keterkejutannya beberapa waktu lalu dan dengan sigap berdiri kemudian berjalan menjauh dari pertarungan itu.

Heh, tak menyangka pria itu ternyata punya kepribadian ganda.

Harusnya dari awal dirinya bisa menebak akan adanya hal ini saat bertemu dengan pria yang menjadi alasannya masuk ke dalam akademi.

Tidak mungkin bukan ada dua pria berbalut perban dengan wajah sama dan juga berada di akademi Black Militer tetapi punya sifat yang sangat berbeda.

Kalau pria itu tidak kembar. Itu berarti memiliki kelainan, alias alter ego.

Seharusnya dirinya bisa memikirkan ini ketika Zavier lugu mengatakan bahwa dia tidak memiliki adik, kakak bahkan saudara kembar.

Huh... Entah kenapa Sherly merasa dibodohi. Tetapi juga merasa lega sekarang.

Dirinya tanpa perlu membongkar identitasnya, bisa selamat dan menghindar dari serangan Daemon.

Lihat saja, Daemon berbentuk pohon itu memanglah jenis Daemon tingkat tinggi. Daemon yang kekuatanya bahkan bisa membunuh manusia dalam sekejap.

Sherly hanya berharap bahwa alter ego Zavier yang gila itu bisa mengalahkan Daemon tersebut.

***

Satu persatu murid akademi telah kembali ke start dan membawa Hide Daemon. Beberapa di antaranya bahkan ada yang membawa lebih dari satu Hide Daemon untuk menambahkan poin mereka tanpa peduli adanya kelompok lain yang tidak kebagian.

Black MilitaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang