Extra chapter + Sequel

15.8K 1.5K 357
                                    

Nih spesial buat kalian semua, aku buat exchap. Sebenernya enggak ada niatan sih buat exchap, tapi karena aku kasian sama kalian yang kena gantung karena penasaran bgt sama Senja, nih aku buatin khusus 💕

Happy Reading 🖤

Rayan berada di ruang UGD, ia benar-benar berharap bahwa ia tengah bermimpi buruk sekarang. Namun, ketika ia memegang tangan istrinya yang dingin, melihat wajah pucat istrinya, bahkan ketika Rayan mendekatkan jari-jemarinya di hidung Fira tapi masih saja tak ada helaan napas, Rayan tak bisa berpikiran bahwa ini adalah mimpi.

"Bangun ya? Bangun. Kamu kok tega ninggalin Suami kamu sayang?" ucap Rayan dengan mencium pelan kening Fira.

"Bagaimana dengan masa depan Mas tanpa kamu hmm? Jadi apa Mas nanti? Mas ga sanggup kehilangan kamu Fir."

Rayan perlahan membuka cadar yang dikenakan istrinya, disekitarnya sudah tak ada siapa-siapa, hanya ada dirinya saja dan raga istrinya.

Hati Rayan berasa di tusuk ribuan pisau melihat senyum indah yang terukir di wajah Fira. Senyum yang sangat Rayan rindukan, senyum yang sangat Rayan harapkan.

"Kenapa kamu tinggalin Mas kayak gini Fira? Kenapa?" tanya Rayan sembari memeluk tubuh yang sudah tak bernyawa itu.

"Andai waktu bisa diputar, Mas gaakan marah sama kamu, dan Mas gaakan pernah biarin kamu pergi dari hadapan Mas. Dan mungkin ini semua gaakan pernah terjadi sayang, gaakan." Rayan semakin mengeratkan pelukannya.

"Bangun, please......" Rayan berbisik tepat di telinga Fira. Berharap Fira bisa mendengarnya.

Cklekk

"Pak, tolong keluar, kami akan proses pemandian almarhumah Mbak Fira," ucap seorang suster membuat kepala Rayan menggeleng tegas.

"Tolong Sus, beri waktu beberapa menit saja. Saya yakin, istri saya masih hidup, kita tunggu sampai dia bernyawa lagi," ucap Rayan tanpa melepas pelukannya.

Suster itu keluar dari ruangan untuk meminta bantuan kepada suster-suster yang lainnya agar membantu Membujuk Rayan agar sesegera keluar dari ruang UGD.

***

Rayan menatap kosong ke arah depan. Posisinya sekarang ia berada di kursi tunggu bersama dengan Akbar dan Sasha.

"Gus," ucap Akbar mencoba menenangkan Rayan.

Jujur saja, Akbar merasa tak enak hati kepada Rayan karena sudah memaksa Rayan  melepaskan pelukan erat Rayan kepada Fira. Karena bagaimanapun jenazah Fira harus segera dimandikan.

"Fira.....?" Berusaha tersenyum, Rayan bertanya kepada Akbar.

Akbar hanya diam, tidak bisa menjawab pertanyaan Rayan. Akbar menoleh, dan ia melihat Sasha yang duduk di kursi tunggu dengan tangisan pilunya.

Bukan hanya Rayan maupun Sasha yang bersedih saat ini, Akbar pun merasakannya.

Langkah kaki orang-orang yang terdengar sangat jelas buru-buru membuat kepala tiga orang yang berduka itu menoleh secara kompak.

Disana dapat Rayan lihat, keluarga Fira, dan keluarganya berlari-larian untuk menghampiri tempatnya.

"Dimana adik aku? Kecelakaannya enggak parah, kan?" Lelaki itu bertanya, dia adalah Keanu, Abang kandung Fira.

Rayan menoleh ke arah Akbar, mengapa bisa keluarganya tau tentang Fira kecelakaan?

"Saya yang memberi tahu mereka Gus," ucap Akbar seakan tahu tatapan Rayan tadi menunjukkan bahwa Rayan tengah bertanya kepadanya.

GUS RAYAN  [ • END • ]Where stories live. Discover now