40 - Rumah sakit

18.4K 3K 2.2K
                                    

HARUS RAME SETIAP BARIS 🔪 MAKSA? SEDIKIT SIH. MWHEHEHE <3

Saat menyadari bahwa istrinya tidak terlihat, Rayan cepat-cepat membuka selang infusnya. Rayan dengan kaki lemas menuju ke pintu ruangan, membuka pintu itu dengan panik.

"Astaghfirullah, Abah! Rayan!" pekik Windi kepada Aziz ketika melihat putranya kini berada di sampingnya.

"Loh, kamu mau kemana, nak?" tanya Aziz.

"Istri Rayan di mana, Bah? Dia baik-baik aja, 'kan? Anak-anak Rayan baik, 'kan?"

Cklekk

"Dengan keluarga pasien?" Seorang dokter perempuan keluar dari ruangan yang di tempat lain Fira.

"Saya suaminya, dok. Gimana dia? Anak-anak saya gapapa, 'kan?" tanya Rayan dengan nada bergetar. Takut, sangat takut jika istrinya harus kenapa-kenapa.

"Alhamdulillah, mereka semua baik-baik saja. Untungnya, pasien hanya sedikit menghirup asap, jadi mereka baik-baik saja."

"Alhamdulillah. Terus saya bisa gak ketemu istri saya?" tanya Rayan kemudian dokter itu mengangguk menyetujui.

Tanpa mengajak kedua orangtuanya, Rayan langsung masuk ke dalam ruangan. Bukan apa-apa, Rayan memang se khawatir itu dengan kondisi istrinya.

"Sayang...... Denger mas, 'kan? Bangun, ya," ucap Rayan seraya mengecup tangan Fira.

"Assalamualaikum," salam Bella dengan Fani bersamaan.

"Wa'alaikumussalam." Rayan, Windi, dan Aziz menjawab.

"Bagaimana kondisi Fira, Win? Dia baik-baik aja, 'kan?" tanya Bella dengan raut wajah panik.

"Alhamdulillah, Fira dan anak-anaknya baik, Bell. Kita cukup tunggu anak kita sadar, ya," jawab Windi di iringi senyum manisnya.

Fani melangkahkan kakinya menuju brankar Fira. Mengambil tangan mungil wanita itu, berharap Fira akan sadar jika ada orang-orang yang menunggunya sadar.

"Sayang, bangun, ya." Rayan mengelus-elus pelan tangan Fira.

🍼🍼🍼

Keanu buru-buru mengambil koper yang ada di dekat sofa, lalu langkah kakinya tertuju pada lemari untuk mengambil baju-bajunya.

"Loh, Mas, mau kemana?" Azizah yang baru saja datang dari dapur, terkejut ketika Keanu bersiap-siap untuk pergi, mungkin?

"Kita harus pulang, Zah. Fira dan suaminya kena musibah, rumah mereka kebakaran."

"Mas, maaf kalau ucapan aku sedikit tidak membuat kamu suka. Tetapi kita baru dua hari di sini, Mas. Apa Mas masih mau pulang?"

Keanu menoleh. "Bukan masalah berapa harinya kita ada di sini, Zah. Ini masalah Fira, masalah adik aku sendiri! Abang mana yang rela tidak melihat kondisi adik kandungnya yang mungkin tidak baik-baik aja?! Ayo, kamu harus mikirin gimana keadaan adik ipar kamu!"

"M-mas?" Air mata Azizah hendak turun membasahi pipinya.

Sudah sadar dengan apa yang Keanu katakan, ia memejamkan matanya, meraup wajahnya kasar.

"Maaf, sudah nge bentak kamu." Keanu mendekap tubuh Azizah, mengecupnya puncak kepala wanita itu dengan sayang.

"Apa aku salah, Mas, jika aku membahas tentang hari kita bulan madu. Aku khawatir juga sama Fira, tapi......"

GUS RAYAN  [ • END • ]Where stories live. Discover now