44 - Nekat

16.3K 2.5K 1.6K
                                    

Gweh tebak, kalian kangen kan sama update-tan, cerita ini? Kangen sama gweh pasti? Atau kangen sama RayFir 😔💔

Saya up karena emang ada yang ngeganjel, belum lagi ada yang neror Ampe telpon 😭 jangan dungs, please...... Jangan, yaa. Kalau mau neror di GC atau engga di Ig, di mana kek 😭🔪 ini ni, yang aku agak takutin kalau bikin GC di wa, duh ngeri bgt 😔 mana nelponnya tengah malem, kek Kunti aja nakut-nakutin orng 😭

Taburkan komentar di setiap baris yu! 🦋☺️
Kalau kaga, mogok up lagi 🔪😗

And kalau lupa sama alur sebelumnya, baca dulu, ya. Minimal baca sedikit lah, pasti udh inget ☺️ Tapi, keknya kalian ga lupa deh, soalnya kan aku up baru-baru aja.

🌈🌈🌈

Belum sempat berucap, air mata keluar dengan lolosnya dari pelupuk matanya. Menyeka air matanya kasar, kemudian mengalihkan pandangannya pada mata indah Fani dengan tatapan kebencian.

"A-apa, Zah?" Sungguh, Fani benar-benar penasaran dengan apa yang akan Azizah katakan.

"Aku mandul, Fan! Puas?!"

"A-apa?" Fani menutup mulutnya. Rasa sesak di dadanya datang, dia merasakan apa yang Azizah rasakan.

"Kamu puas, 'kan?! Puas?!" Tak kuat menahan ini semua, Azizah mengepalkan tangannya keras-keras.

"Zah.... Aku gatau, aku minta maaf."

"Omong kosong! Sekarang, aku ga mau kalau kamu bahagia di atas penderitaan aku! Sekarang, kamu harus mati, Fan! Mati!!!"

Fani bungkam. Apa katanya? 'mati?' oh, apakah wanita yang ada di hadapannya ini, gila?

"Gak! Jangan macem-macem, Zah. Walaupun kamu ga bisa punya anak, aku pastikan, anak aku, pasti bakalan sayang sama kamu, sama kayak rasa sayang dia ke aku. Aku janji, Zah."

"Aku ga butuh anak itu! Benar-benar ga butuh, Fan! Kamu sama dia----" Azizah menunjuk ke arah perut Fani. "Harus mati!"

Panik?! Jelas! Fani benar-benar panik sekarang. Oh, ayolah! Fani membutuhkan bantuan sekarang. Fira dan Rayan berada di luar rumah, Bella juga sepertinya tengah menyusul Fira dan Rayan keluar. Sekarang..... Di rumah itu, hanya ada dirinya dengan Azizah.

"Aku janji, Fan, kalau kamu mati, aku pastikan Mas Keanu bahagia sama aku. Jadi...... Jangan khawatir, kamu harus pergi dengan tenang."

"Apaan sih?! Zah, aku masih mau hidup! Aku mau hidup bahagia sama mas Keanu dan anak aku!"

Azizah tertawa kecil. "Bahagia? Kamu mau bahagia di atas penderitaan aku?! Lebih baik, kamu mengalah, berikan aku kebahagiaan dengan cara kamu mati, Fan! Aku benci sama kamu!"

"Awshh." Fani meringis kesakitan ketika perutnya yang terasa kram. Azizah tertawa kecil, kedua tangannya di lipat di dada.

"Mau drama?" tanya Azizah dengan wajah santainya.

"Perut aku, awsh."

"Sini kamu!" Azizah tidak peduli dengan keadaan Fani sekarang. Ia terus membawa Fani ke lantai tiga untuk melakukan niat jahatnya.

Ada sedikit khawatir akan keadaan Fani dari dalam hati Azizah. Niat awal Azizah memang ingin mengambil anak Fani, lalu ia tinggal menyelakai Fani agar Fani meninggal dan berakhirlah Azizah bahagia dengan anak Fani juga Keanu.

Namun, niat itu ia buang jauh-jauh karena itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Azizah sudah tidak tahan, sehingga dirinya mempunyai akal busuk untuk melenyapkan Fani dan calon anak Fani.

GUS RAYAN  [ • END • ]Where stories live. Discover now