47 - Membesuk

15.7K 2.9K 2.6K
                                    

🖤 SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA BAGI YANG MENJALANKAN 🖤

SEBENERNYA TARGET SEBELUMNYA BELUM TEMBUS, SIH, TAPI AKU UP KARENA ADA DUA ALASAN. PERTAMA AKU MAU KALIAN ADA TEMEN SELAGI NUNGGU ADZAN MAGHRIB :( YA, WALAUPUN MASIH AGAK LAMA JUGA, SIH 😭🔪

KEDUA! TERIMAKASIH UNTUK SEMUANYA YANG SUDAH FOLLOW SAYA 😣💅🏽 KARENA KALIAN, SEKARANG FOLLOWERSNYA UDAH 7K! HUAAA MAKASIH 😭😭😭😭🔥🔥

UDAH ITU AJA. BYE! SELAMAT MEMBACA 🌚✨

🌻🌻

Mie ayam adalah salah satu makanan favorit Rayan. Namun sekarang, laki-laki itu nampak tidak tergiur sama sekali dengan makanan itu.

Windi memang menyuruh untuk Rayan makan di kantin rumah sakit, tetapi Rayan enggan ke sana, dan memilih mencari pedagang keliling di sekitaran luaran rumah sakit.

Sekarang dirinya berada tak jauh dari rumah sakit, hanya menatap makanan yang ada di hadapannya sekarang. Lapar, tapi tak ingin makan.

"Kamu makan apa di sana?" tanya Rayan dengan tatapan kosong ke arah jalanan.

"Mas, maaf, apa Mas sudah selesai makan? Saya mau pulang, Mas. Sebentar lagi sudah hampir Maghrib," ucap sang pedagang kepada Rayan.

Pasalnya laki-laki itu sekitar 2 jam duduk di sana. Sang penjual pun heran, apakah pembelinya ini adalah orang normal? Mengapa sampai ia berpikir seperti itu? Jika memang orang normal, makanan sudah habis, dan tentu sangat pegal bukan jika duduk lama-lama?

Karena sang penjual berucap seraya memegang pundak Rayan, Rayan sedikit kaget, kemudian mengembangkan senyumnya. "Sudah, pak, terimakasih, ya. Maaf, jika keberadaan saya dari tadi tidak nyaman untuk bapak," ucap Rayan di sertai senyumannya.

"Tidak apa-apa, Mas." Sang penjual pun membalas senyuman Rayan.

"Ini pak." Rayan mengeluarkan uang dua lembar berwarna merah, kemudian ia ulurkan pada sang penjual. "Untuk kembalian, ambil saja ya, pak."

"Eh, tidak usah, Mas. Bentar, ya, bapak ambilin kembalian dulu."

Rayan menggeleng. "Tidak usah, saya ikhlas. Terima ya, pak."

"Maa syaa Allah, terimakasih orang baik. Semoga Allah melindungi mu, dan jika kamu punya masalah, semoga cepat terselesaikan. Doa yang baik untuk orang yang baik seperti kamu."

"Terimakasih atas doanya, Pak. Doakan semoga istri saya terbebas dari fitnahnya, dan semoga saya dan anak dan istri saya bisa bersama-sama lagi."

"Aamiin, Ya Allah. Semoga permasalahan Mas dan istri Mas secepatnya selesai, ya."

***

Rayan kembali ke ruangan tempat Fani di rawat. Namun, terlihat di sana ada Bella dan juga Keanu.

"Assalamualaikum," salam Rayan kemudian menyalimi punggung tangan Bella dan Keanu bergantian.

Walaupun masih sangat esmosi dengan laki-laki yang ada di sampingnya ini, ia mencoba menghilangkan rasa emosinya, dan mencoba untuk melupakan kejadian tadi pagi.

"Wa'alaikumussalam. Ray, bunda dari tadi nungguin Rayan, loh! Ayo, nak! Kita ke kantor polisi sekarang." Bella bangkit kemudian menarik tangan Rayan.

"Sebentar, Bund. Memangnya Bunda mau ngapain ke sana?"

Bella memasang muka masamnya lagi. "Bunda mau ketemu putri Bunda, Nak. Bunda kangen sekali sama dia."

GUS RAYAN  [ • END • ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang