56 - Bunga untuk siapa?

17.3K 3.2K 2.1K
                                    

Hai, hai, hai (◔‿◔) Terimakasih sudah menembuskan target <3 sebenernya aku juga ga mau negur kalau kalian Rajin vote, Guys. Tapi makin ke sini kok makin ke sana, makanya aku ngeluarin unek-unek aku. Aku minta maaf, ya, kalau misal kalian rada ga suka atas penyampaian aku di chapter sebelumnya 🙃

Oke, untuk sekarang lebih rajin vote lagi, ya?
Jangan lupa tekan bintang di bawah sebelum baca gengs. Happy Reading 🖤

🌻🌻🌻

Acara akad nikah Akbar dan Sasha Alhamdulillah berjalan lancar. Fira memutuskan untuk mengajak Rayan pulang saja, karena memang ia sangat pusing ketika melihat keramaian.

"Sakinah mawadah warahmah ya, Sa...... Aku doakan yang terbaik dalam rumah tangga kalian." Fira berucap seraya memeluk tubuh sang sahabat barunya itu.

"Makasih, yah Fir. Aku seneng banget sama takdir karena telah mempertemukan aku dengan kamu. Kalau aku ga kenal kamu, aku juga ga akan kenal sama Mas Akbar," balas Sasha.

"Namanya juga takdir, Sa. Kalau kalian berjodoh, pasti Allah mempertemukan kalian kok."

Setelah Rayan berpamitan pada mempelai pria, saatnya Rayan mengajak untuk Fira segera turun dari pelaminan.

"Kalau gitu, aku sama Mas Rayan pulang dulu, ya."

"Iya, hati-hati ya kalian berdua. Hai, kembar...... Cepat lahir ya, sayang." Sasha mengelus-elus perut Fira dengan gemas.

Usai dari kediaman Sasha, Fira dan Rayan berhenti sejenak di pantai. Ya, tentu ini keinginan dari anaknya.

"Indah banget, sama kayak orang di samping aku," ucap Rayan dengan gombalan garingnya.

"Dih, bisa ajaa."

Fira mencoba meraih ponselnya yang ada di dalam tas Rayan. Membuka aplikasi Instagram untuk memotret keindahan pemandangan yang ia lihat.

Tanpa sadar, Rayan juga mengambil handphonenya kemudian ia memotret sang istri dari arah belakang. Tentu ini tanpa sepengetahuan Fira.

"Mas, indah gak hasilnya?" Rayan yang mulanya mengamati hasil potretannya, langsung beralih untuk menatap hasil potretan sang istri.

"Bagus kok, aestetic gitu." Kemudian tangannya meraih puncak kepala sang istri.

"Makasih. Aku bener-bener ga tau loh, kalau ada pantai sebagus ini. Kalau tau, aku dulu main sepuasnya ke sini! Ajak temen-temen aku semua!" Fira berkata dengan ekspresi gemass yang membuat Rayan langsung ikut tersenyum.

Tanpa sadar, mulutnya bergumam. "Senja juga suka banget sama pantai ini."

"Hah?" Fira langsung menoleh ketika mendengar suara samar-samar dari Rayan. Rayan terlonjak kaget, ia mengangkat dua alisnya.

"Kenapa sayang?"

"Loh, aku yang nanya. Kamu tadi ngomong apaan?"

Rayan menggeleng. "Mas ga ngomong apa-apa kok. Kamu salah denger kali."

Fira tersenyum, kemudian ia menggandeng lengan sang suami. "Hehe, iya, salah denger mungkin. Oh iya, kita ke sana yu! Beli kelapa muda. Aku pengen banget."

"Yasudah, ayo. Mau berapa truk?"

"Ih, becanda mulu!" Fira melepaskan gandengannya kemudian ia langsung mengerucutkan bibirnya.

"Haha, iya udah ayo. Muach! Lucu banget istri Mas kalau lagi marah." Rayan mengecup puncak kepala sang istri sebelum mengelus-elusnya dengan tulus.

GUS RAYAN  [ • END • ]Where stories live. Discover now