43 - Mimpi buruk

18K 2.6K 2.1K
                                    

Halo, up saya cepet, 'kan? Ya, saya kan Baek 😊🤡

Sebelum baca, kita lihat dulu babang ganteng calon ayah dari tiga anak 💦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca, kita lihat dulu babang ganteng calon ayah dari tiga anak 💦

🧚‍♀️

Tangisan seorang bayi mungil menggelegar di seluruh penjuru ruangan. Pintu ruangan pun di buka pelan-pelan oleh seorang wanita yang kini sudah menjadi seorang ibu untuk bayi itu.

Namun, ketika wanita itu menghidupkan lampu kamar, terlihatlah bayinya yang kini berada di gendongan seseorang yang tertutup topeng.

"Berikan anak saya!" Wanita itu menahan amarahnya ketika seseorang itu berjalan pelan-pelan menuju ke arah jendela kamar yang terbuka lebar-lebar.

"Anak ini tidak akan pernah selamat jika kebahagiaanku saja terhalang oleh dia!" Orang misterius itu menunjuk wajah bayi mungil yang kini dirinya gendong.

Oeekkk oeekk oekkk

Seakan tau bahwa dirinya tengah dalam bahaya, bayi cantik itu menangis begitu kerasnya. Wanita dari ibu bayi itu, susah payah meneguk salivanya ketika seseorang misterius itu siap-siap melemparkan bayinya ke bawah. Posisi kamarnya yang berada di lantai dua, pasti tidak memungkinkan ketika bayi itu di lempar dari atas sini, menuju ke bawah, selamat.

"L-lepasin! Atau kamu yang akan saya penjarakan!"

Seakan tuli, seseorang itu tertawa kecil seraya menatap lekat wajah mungil yang ada di gendongannya sekarang.

"Kamu adalah penghalang kebahagiaan saya, bayi mungil." Seseorang itu berucap dengan waktu yang bersamaan ketika dia langsung melemparkan bayi itu ke bawah.

Pecah sudah! Teriakan wanita itu sampai ke bawa sampai dunia nyata. Dia adalah Fani. Fani berteriak, menormalkan nafasnya yang tidak beraturan.

Mimpi itu lagi?

Entah kenapa, saat Keanu berada di sampingnya saat malam, mimpi itu tidak datang, hanya datang pada saat dirinya tidur sendirian tanpa dampingan suami.

Hampir satu bulan bayi itu terus-menerus datang ke mimpinya, bahkan banyak sekali alur-alur yang membuat dirinya mempunyai firasat buruk yang akan terjadi kedepannya.

"Ya Allah, mimpi itu lagi?" Susah payah Fani menghilangkan mimpi buruk yang terjadi.

Tok tok tok

"Assalamualaikum, Fan. Kamu gapapa?" Fira mengetuk-ngetuk pintu kamar Fani begitu keras. Memang, Fira tadi sempat ke dapur untuk minum. Tetapi, dia tentu sangat kaget ketika mendengar teriakan dari kamar sahabatnya yang kini sudah menjadi mbak iparnya.

"Wa'alaikumussalam." Fani bangkit kemudian langkah kakinya tertuju pada pintu kamar untuk membukakan pintu untuk Fira masuk.

"Hei, kamu kenapa?" Fira langsung memeluk tubuh Fani begitu erat. Isakan kecil terdengar di telinga Fira. Fira yakin, ada yang tidak beres pada wanita ini.

GUS RAYAN  [ • END • ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang