10 - Sakit perut malem²

32.9K 4.1K 238
                                    

Tandai typo bestie ✍️

Bismillah, gak nyengir! 📸

***

Azizah membersihkan ruang tamu. Sedangkan Ilham, membersihkan ruang keluarga. Agam duduk mengamati kerja keduanya, seraya menulis peraturan baru untuk santriwati.

"Ham," panggil Zizah sangat pelan.

"Iya, ada apa, Zah?"

"Ummi sama Abah memangnya kemana? Kok sepi?"

"Lagi keluar, katanya mau ke rumah baru Gus Rayan sama Ning Fira."

"Khem. Kerjakan, tidak usah bisik-bisik," ucap Agam.

Zizah dan Ilham kembali melanjutkan tugas mereka masing-masing.

Setelah menegur keduanya, Agam kembali berfikir bagaimana caranya agar tidak bisa ketemu dengan Fira lagi.

Sebelum Windi dan Aziz berangkat, ada perdebatan kecil antara, Windi, Aziz, dan Agam. Tentu masalahnya dari Agam yang terus menerus mendesak agar Windi dan Aziz berbicara dengan Fira.

"Ummi..... Ayolah. Untuk sekarang, Agam yakin, Fira belum mencintai bang Rayan. Apa salahnya, jika kita bicara dulu dengan Fira?" tanya Agam. Wajahnya sangat penuh harapan.

"Agam, kamu sudah dewasa! Seharusnya... Kamu paham dengan keadaan seperti ini. Tidak usah seperti anak kecil!" Aziz sudah tidak tahan dengan pemaksaan dari Agam.

"Gam..... Sayang...... Dengerin apa yang Abah katakan. Jangan seperti anak kecil nak." Windi mengelus pundak putranya sayang.

"Agam tidak berhak bahagia? Itu yang kalian inginkan? Iya?! Agam cuma untuk kali ini, Abah, Ummi, untuk meminta sesuatu sama kalian. Dari dulu, Agam diam, walaupun cuma bang Rayan yang kalian manjakan. Agam cuma mau Fira, Abah, Ummi."

"Sadar, Agam! Fira sudah menjadi istri Abang kamu sendiri! Ini permintaan konyol!"

"Okay, kalau kalian gak bisa nurutin permintaan Agam. Jangan salahkan Agam, kalau nanti, Fira memilih Agam dari pada Abang."

Setelah mengatakan itu, Agam pergi tanpa rasa bersalahnya dengan ucapannya, juga dengan nada ucapannya.

Windi maupun Aziz beristighfar pelan.

Agam memejamkan matanya, rasa bersalah karena sudah berani berbicara sekasar itu pada Abah dan Umminya.

"Maafin Agam, Ummi..... Abah......" lirih Agam.

***

Fira yang tengah memasak di dapur, di kejutkan dengan Rayan yang menepuk pundaknya.

"Anjing, Rayan!" tegur Fira merasa kesal.

"Tadi apa?" tanya Rayan.

Fira tak niat menjawab, dan malah melanjutkan memasak.

"Shaf, tadi ngomong apa?"

"Gak ngomong apa-apa. Kuping lo tuh, harus di cuci," balas Fira dengan santainya.

"Diubah lagi yah cara bicaranya. Saya tidak suka," ucap Rayan.

GUS RAYAN  [ • END • ]Where stories live. Discover now