37 - Ayo hijrah!

18.9K 2.8K 1.9K
                                    

Masih banyak gak, sih, yang nunggu cerita ini?

🕊️

Rayan mempersilahkan untuk istrinya duduk di salah satu kursi yang telah di sediakan. Rayan kemudian duduk di samping istrinya.

"Gus Akbar kayaknya belum dateng deh, Mas."

"Memang. Kan rumah dia jauh dari sini, cuma kita doang yang deket," balas Rayan.

"Mas pesenin kamu makan, ya?" tawar Rayan.

"Gausah, kenyang."

"Kenyang dari mananya? Pas makan bareng sama Rangga sama istrinya itu doang?" Fira mengangguk.

"Huh, kamu kenapa gampang kenyang sih? Mas pesenin juga, ya. Kasian bayi kita," ucap Rayan seraya mengelus perut rata istrinya.

"Aku gamau, Mas. Bener-bener kenyang. Kalau di paksa makan, pasti juga nanti di muntahin."

"Assalamualaikum," salam seseorang membuat keduanya menghentikan obrolannya.

"Wa'alaikumussalam." Rayan dan Fira menjawab dengan serempak.

"Kayaknya pembahasannya penting, ya, Mas? Fira duduk di kursi sebelah gapapa?"

"Memangnya gapapa?" Rayan justru bertanya balik.

Fira tersenyum, walaupun Rayan tidak bisa melihatnya, karena senyumnya tertutup cadar yang tengah ia pakai sekarang.

"Gapapa dong. Boleh, ya?"

"Boleh, ya Zaujati." Rayan sengaja mengusap-usap puncak kepala Istrinya sebelum istrinya pergi ke tempat sebelah.

Sabar, secepatnya semoga kamu bisa bucin-bucinan juga sama istri kamu, Bar. - Gus Akbar membatin.

Fira sengaja memainkan handphonenya agar dirinya tidak bosan selama menunggu Rayan dan Gus Akbar selesai berbicara.

Namun, Fira salah Fokus ketika ia melihat seorang perempuan menangis, melewati tempat dirinya seraya melangkahkan kaki menuju kamar mandi. Fira tentu ingat siapa wanita itu. Dengan ragu, Fira melangkahkan kakinya menuju kamar mandi juga, ingin menemui perempuan tersebut.

Fira mengintip di balik dinding, terus mengamati perempuan itu yang terus menangis, berteriak, bahkan rela menyakiti dirinya sendiri.

Karena tak tega, Fira perlahan mendekat, dan memegang pundak perempuan itu.

"Assalamualaikum, kamu kenapa?" tanya Fira dengan pelan-pelan.

"Wa'alaikumussalam." Walaupun perempuan itu merasa dirinya pendosa, tetaplah wajib jika ada yang bersalam dirinya harus menjawab.

"Kamu siapa?" tanya perempuan itu balik.

"Aku Fira."

Mendengar nama Fira, ia mengingat dengan mantan kekasihnya.

"Dugaan kamu bener kok. Aku emang Fira, mantan pacar Haikal, dulu."

Jika kalian ingin tahu, siapa perempuan tadi, dia adalah pacar Haikal dulu, yang sempat bertemu di hari pernikahan Fira dan Rayan. Ingat gak?

GUS RAYAN  [ • END • ]Where stories live. Discover now