08 - Perasaan Agam

32.8K 3.9K 48
                                    

~ Happy Reading~

Shafira mengatur nafasnya, baru saja ia bermimpi buruk tentang Habib, sang ayah.

"Ayah......." lirih Shafira seraya memegangi dadanya yang tiba-tiba sesak.

Shafira memilih untuk turun, mengambil air ke dapur, karena air di nakas sudah habis, yang kemungkinan sudah di minum Rayan. Shafira meneguk air itu hingga habis tak tersisa, bayangan mimpi tadi masih teringat jelas di benaknya.

"Apa arti dari itu?" tanya Fira.

"Allahuakbar....... Allahuakbar......."

Suara adzan subuh terdengar, membuat Shafira sedikit lega. Fira harus kembali ke kamar, untuk membangunkan suaminya agar mereka shalat.

"Ray..... Bangun. Kita shalat, yuk," ajak Fira.

Rayan membuka matanya perlahan, sebelum beranjak, Rayan berdoa terlebih dahulu, membuat senyum tipis Fira mengembang.

"Kamu sudah wudhu?" tanya Rayan.

"Belum. Gue baru aja dari dapur, habis ngambil air."

"Saya minta maaf, saya yang menghabiskan air yang sudah kamu sediakan."

"Gapapa."

Rayan pun beranjak dari tempat tidur, lalu menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu. Fira membereskan tempat tidurnya, dan setelah Rayan selesai, barulah Fira yang bergantian masuk ke dalam kamar mandi.

6 : 45

Fira dan keluarga baru saja selesai makan bersama. Entahlah, pagi ini, Fira berhasil membuat makanan yang sangat pas, tidak asin, dan tidak hambar.

Hari-hari biasa, Fira akan selalu membuat makanan, dan makanan yang ia buat, selalu saja asin dan bahkan hambar. Keanu maupun Bella hanya bisa pasrah, membiarkan Fira untuk belajar memasak.

"Kalian hati-hati di jalan, ya," ucap Bella seraya mengecup puncak rambut Shafira yang di tutupi hijab.

"Iya, Bunda."

"Bund, bang, kami permisi pulang dulu yah. Terimakasih, karena telah mengizinkan kami menginap di sini," ucap Rayan pada Bella seraya mengecup punggung tangan wanita paruh baya itu.

"Sama-sama. Kalian kalau bosan di rumah baru kalian, kalian bisa menginap di sini, dan jangan lupa untuk sering main ke sini, ya!"

"Iya, bunda. Fira sama Rayan pasti sering-sering main ke sini kok. Bunda baik-baik ya, di sini sama Abang."

"Iya sayang."

Setelah keduanya sudah masuk ke dalam mobil, dan Rayan sudah hendak melajukan mobilnya, tiba-tiba Fira memulai obrolan.

"Ray, gue mau ikut dong ke pesantren. Boleh ga?" tanya Shafira dengan wajah memelasnya.

"Ya, boleh sih. Tapi mau ngapain di sana?"

"Mau ketemu santriwati di sana, sekalian mau ketemu sama Zizah juga."

"Zizah kepercayaan Ummi bukan sih?"

"Iya, dia baik banget. Boleh, ya?"

GUS RAYAN  [ • END • ]Where stories live. Discover now