52 - Ingin dijual

18.3K 3.2K 2.5K
                                    

ALASAN TELAT UP DI BAWAH NANTI YA GUYS ⬇️

SETIAP BARIS HARUS RAME 🌚🔪 AYO! RAMEIN WKWK 😁

🌻🌻🌻

Azizah perlahan membuka matanya. Pertama yang ia lihat, seorang laki-laki bertubuh besar, dan senyuman menyeringai yang terus saja ia tunjukkan pada Azizah. Tangan serta kakinya di ikat. Entah perbuatan laki-laki ini, atau bahkan orang lain.

Azizah meneguk salivanya, ia benar-benar takut sekarang.

"Tolong..... Jangan sakiti saya," lirih Azizah. Ia berharap, laki-laki itu tidak akan menyakitinya.

Sepertinya laki-laki yang ada di hadapannya sekarang, bukanlah salah satu preman yang tengah mengejarnya tadi. Sepertinya ia adalah orang lain, tapi Azizah tidak tau, laki-laki ini baik, atau tidak.

"Saya mohon..... Lepaskan tali ini. Saya mau keluar, saya mau menjauh dari kota ini," ucap Azizah sekali lagi. Berharap dengan permohonannya saat ini, laki-laki tadi langsung mau membantu Azizah.

"Sebentar lagi boss saya akan datang. Persiapkan diri kamu, okay?" Laki-laki itu bangkit, kemudian meninggalkan kamar tempat Azizah berada.

Azizah berada di sebuah kamar yang cukup sederhana. Kamarnya begitu rapih, juga suasananya sangat sejuk. Tetapi...... Rasanya sangat berbeda setelah laki-laki tadi berkata boos-nya akan datang ke sini. Apa maksudnya.

"Ya Allah..... Jauhilah hamba dari orang-orang jahat. Hamba tau, hamba salah, salah berbuat jahat kepada Fani, Ning Fira. Hamba mohon ya Allah, lindungilah hamba. Berikan hamba petunjuk untuk bisa keluar dari sini."

Cklekk

Pintu kamar di buka perlahan-lahan oleh seseorang. Senyum kemenangan terbit di bibirnya. Ia senang? Yaa...... Setidaknya dengan wanita yang ada di hadapannya sekarang, membuat dirinya bisa mengubah hidupnya lagi.

"Hai..... Siapa nama kamu?" tanya laki-laki itu. Azizah menggeleng, sekuat tenaga ia mencoba melepaskan tali yang diikat kuat-kuat di tangannya, agar bisa menghajar laki-laki yang ada di hadapannya sekarang.

"Percuma kamu kayak gitu, yang ada kamu hanya buang-buang tenaga. Sini makan." Haikal mengambil roti yang sudah anak buahnya siapkan. Tanpa rasa iba, Haikal langsung memberikan roti itu dengan paksa.

"Makan! Aku tidak mau, kalau orang yang akan membeli kamu nanti, dia tau, kalau kamu kelaparan! Yang ada...... Harga yang sudah kita sepakati, itu sia-sia. Makan!"

Azizah terpaksa mengunyah roti tersebut. Ia memang lapar, tetapi jika ia di paksa seperti ini, benar-benar hilang nafsu makannya.

Haikal mendapatkan sebuah telepon dari seseorang.

"Siap, dia sedang bersama saya sekarang. Saya pastikan, saya dan dia akan datang dengan selamat, tunggu saja."

"............"

Haikal kembali meletakkan handphonenya ke dalam saku, kemudian menatap netra Azizah begitu dalam. "Di depan dia nanti, kamu harus terlihat baik-baik saja. Mengerti?!"

"Saya ga mau di jual? Kamu mau jual saya, kan? Dasar laki-laki busuk!"

PLAKKK!!!

Tamparan hebat mendarat sempurna di pipi kanan wanita itu. Ia meringis kesakitan, karena tamparan Haikal benar-benar kuat.

"Jangan melawan! Atau kamu mau saya akan memberikan kamu lagi ke preman-preman itu!"

Degg

"P-preman?"

GUS RAYAN  [ • END • ]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz