28 - Fani......

19.7K 2.8K 1.3K
                                    

Tandai typo ✍️

1200 kata nih 😼

🕊️

Tok tok tok!!

Bella mengetuk salah satu pintu kost-an yang terletak jauh dari rumahnya. Iya, memang jika Keanu tidak pulang ke rumah, sudah di pastikan, laki-laki itu pergi ke sini.

"Buk! Kalau mau bertamu, yang sopan dikit napa!" Tetangga kost yang nampak terganggu akan ketukan pintu, langsung menegur Bella.

"Maaf, tapi saya hanya mencari Keanu," balas Bella.

"Oh, Keanu. Sudah 1 Minggu dia gaada datang ke sini, bahkan sekarang dia juga gaada di dalem."

"Seriusan Keanu tidak ada di sini?" tanya Bella dengan wajah setengah panik.

Laki-laki yang sedang mengobrol dengan Bella itu, keluar, seraya mengupil tanpa malu.

"Masa ibu gak percaya sama saya, sih? Keanu gaada, dan sekarang juga dia gaada. Perlu saya dobrak pintunya?" tanya Laki-laki itu dengan senyum smirk-nya.

"Tidak usah, saya harus pergi sekarang." Bella tentu takut dengan laki-laki yang ada di hadapannya ini.

Siapa coba yang tidak takut dengan laki-laki hitam, dekil, bertato, jorok pula.

Bella masuk kembali ke taxi pesananya, tak menyerah sampai situ, dia harus mencari Keanu! Ini demi Azizah. Dia tidak ingin putranya ini nekat di belakangnya.

Beberapa kali Bella menelfon Keanu, namun belum ada jawaban dari sang pemilik handphone. Juga Bella melihat notif panggilan tak terjawab dari putrinya. Karena tak ingin membuat Fira kepikiran, ia memilih untuk menutupi masalah ini dari Fira.

🕊️

Tok tok tok

"Firaa.... Assalamualaikum," salam Fani dengan mengetuk pintu rumah Rayan.

Sedikit merapikan rambutnya, lalu kembali mengetuk pintu rumah.

"Waalaikumussalam," balas Rayan dengan kepala menunduk.

"Silakan, sudah di tunggu oleh istri saya," ucap Rayan.

Baru kali ini Fani melihat laki-laki tengah menunduk saat berbicara. Waktu pernikahan Fira dan Rayan, memang Rayan tidak menunduk, tetapi dia juga tidak melirik Fani sama sekali.

"Oh, baiklah." Kemudian Fani berjalan, menuju tempat di mana Fira berada.

Saat Fani telah sampai, dia melihat Fira yang tengah memainkan handphonenya dengan ekspresi datar.

"Halo!!!!" Walaupun Fira tau Fani sampai, wanita itu sengaja tidak menyapa duluan. Berakhirlah, Fani yang menyapa, lalu memeluk tubuh Fira dari samping.

"Gue kangen banget sama lo! Makin cantik aja sih." Fani menggoyang-goyangkan pipi gembul Fira.

"Khem. Mas izin angkat telfon sebentar, ya, sayang," pamit Rayan pada Fira.

"Iya, Mas, silakan."

Setelah kepergian Rayan, Fira melepaskan tangan Fani yang ada di pahanya. Sedikit menjauh lalu berdiri, "Mau ambil air sebentar. Haus."

GUS RAYAN  [ • END • ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang