60 - Kecewa

18.4K 2.8K 1.5K
                                    


TABURKAN KOMENTAR DI SETIAP BARIS YUK! 🦋😻

HAPPY READING 🖤

Rayan mengenggam erat tangan wanita yang tengah terbaring lemah di atas brankar itu. Air matanya turun tanpa diminta, juga dadanya yang terasa amat sesak kala mengingat saat dimana dia mengantarkan putranya ke rumah terakhirnya.

Pikiran Rayan tertuju pada saat dirinya nanti akan membicarakan tentang putranya yang sudah dipanggil duluan sebelum Fira bisa melihat putranya itu.

"Mas gakuat sayang. Mas ga kuat," lirih Rayan sembari mengeratkan genggaman tangannya ditangan sang istri.

Tok! Tok! Tok

Rayan menyeka air matanya, kemudian netranya tertuju pada pintu ruangan yang perlahan sudah terbuka.

"Nih, makan." Fani memberikan kantong kresek berisi nasi Padang yang ia belikan tadi sebelum ke rumah sakit. Sebenarnya ada rasa kesal masih mengingat dimana dia melihat Rayan di toko bunga itu.

"Masih kenyang, Mbak." Rayan menjawab tanpa menatap Fani sedikitpun.

"Khem." Fani berdeham, tas-nya ia letakkan di sofa disusul bokongnya yang duduk disana juga. "Masalah toko bunga kamu beliin bunga buat siapa?" tanya Fani sangat pelan. Ia harus hati-hati, takut jika nanti Fira sadar dan mendengar ucapannya.

"Tolong Mbak, jangan bahas itu disaat seperti ini." Rayan memelankan suaranya.

"Kalau memang tidak ada yang ditutup-tutupi, seharusnya jujur, Ray. Bukan apa-apa, kamu ini dari keluarga yang baik-baik loh."

Rayan bangkit. "Rayan tau pikiran Mbak sekarang. Ini masalah Rayan, tidak ada urusannya sama Mbak."

"Ck." Sebuah decakan lolos di mulut wanita itu. Memangnya ia tak berhak apa menasehati suami dari adik iparnya?

Cklekk

Pintu ruangan terbuka lebar menampilkan Keanu dan Bella yang tengah menggendong bayi yang tak lain adalah bayi Rayan dan Fira.

"Wah, Assalamualaikum, cantikk." Fani mengambil alih bayi perempuan yang ada digendongan Keanu dengan hati-hati.

"Nak, ini." Bella memberikan bayi laki-laki itu kepada Rayan. Rayan tersenyum, lalu menerima bayi laki-laki itu untuk dia gendong.

Saat melihat wajah bayi yang tengah tersenyum kepadanya, Rayan kembali mengingat bayi yang sudah berpulang lebih dulu dari bayi laki-laki yang ada digendongannya sekarang.

"Namanya siapa, Nak?" Suara serak itu mampu membuat lamunan Rayan buyar. Ia tersenyum. "Hazza Ghiffary Alfarezaa, Bund."

"Nama yang bagus." Bella mengelus-elus pelan puncak kepala cucunya yang bernama Alfarezaa itu.

Bella sebenarnya juga mengingat cucu yang sudah dimakamkan tadi pagi. Wajah Altezza dan Alfarezaa sama.

"Kalau yang ini namanya siapa, Ray?" tanya Keanu dan menunjuk bayi yang berada digendongan sang istri.

"Fira mendambakan seorang bayi perempuan, Bang. Jadi kurasa..... Yang wajib memberikan nama pada bayi perempuan itu adalah Fira," jawab Rayan seadanya, membuat kepala mereka semua mengangguk.

🦋🦋🦋

Rayan mengadahkan kedua tangannya, air matanya kembali menetes.

"Ya Allah.... Berikan hamba dan istri hamba kekuatan untuk menerima takdir yang engkau sudah tentukan ini, Ya Allah."

"M-mas...." Tangan dingin itu menyentuh tangannya. Dengan cepat Rayan menoleh, dan benar saja, istrinya sudah sadar.

GUS RAYAN  [ • END • ]Where stories live. Discover now