53 - Buronan!

17.3K 3.1K 3.6K
                                    

Tandai typo ✍️ soalnya ga saya baca ulang.

Bonusnya saya panjangin chapter ini. So, happy Reading ❤️

TABURKAN KOMENTAR DI SETIAP BARIS YO! MAKSA? SEDIKIT 😁

Azizah menyeka keringat yang bercucuran di pelipisnya. Melihat kedua laki-laki itu tengah mengejarnya, ia pun kembali berlari walaupun sedikit lelah.

Ya, saat Haikal ingin membawanya untuk dirinya di jual, dia berhasil kabur, dan berakhirlah saling kejar-kejaran seperti ini.

Azizah mulai menyebrang jalanan yang cukup ramai, ia tak perduli jika harus mati tertabrak dari pada harus berurusan dengan orang yang akan membeli dianya nanti.

Cittttttt......

Sebuah mobil berwarna putih langsung mengerem mendadak akibat Azizah yang menyeberang jalan tak hati-hati. Azizah saat itu pasrah, ia pasrah mati ketabrak.

Namun, pada saat langkah kaki terdengar, ia membuka matanya perlahan-lahan. Dapat ia lihat seorang laki-laki tampan yang tengah menghampirinya.

"Mbak? Mbak baik-baik aja, kan?" tanya lelaki itu, memastikan Azizah baik-baik saja.

"Iya, Mas! Mas tolong saya. Saya mau di jual, saya tidak mau. Tolong bawa pergi saya dari sini," mohon Azizah.

Tanpa berpikir panjang, lelaki itu mengangguk kemudian mengarahkan untuk Azizah cepat-cepat naik ke dalam mobilnya.

Hening. Tak ada yang mau memulai berbicara. Azizah yang masih shock, dan juga lelaki itu yang sangat sungkan untuk memulai obrolan. Akhirnya, perjalanan mereka hanya di selimuti keheningan.

Butuh sekitar 30 menit untuk mereka sampai di sebuah rumah yang cukup besar. Keduanya pun turun, dan lelaki tadi langsung berjalan untuk mengetuk pintu rumah.

"Assalamualaikum, Sa...."

Tok tok tok

"Wa'alaikumussalam...... Loh, siapa dia Mas?" Kaget Sasha ketika melihat calon suaminya membawa perempuan.

"Saya bertemu dia tadi di jalanan, dan hampir saja saya menabraknya. Dia membutuhkan pertolongan, dan saya tak bisa membantu banyak, Sa. Takut terjadi fitnah kalau saya harus membawanya ke rumah. Kamu paham kan maksud saya?" tanya Akbar. Ya, dia adalah Akbar, teman Gus Rayan.

Sasha mencoba untuk melihat jelas wajah perempuan yang Akbar bawa tadi. Sepertinya ia tak asing dengan wajah perempuan itu.

"Mukanya ga asing banget. Kayaknya aku pernah liat dia, tapi di mana, ya?" Sasha bertanya-tanya.

Azizah nampak gugup sekali. Sebelumnya ia tak pernah bertemu dengan Sasha, tapi kenapa Sasha mengenalinya? Sangat aneh.

"Astaghfirullahal'adzim! Aku baru inget!" Sasha langsung mundur satu langkah ketika ia ingat, siapa Azizah. Kepalanya menggeleng tegas, ia benar-benar takut pada perempuan itu.

"Sa? Kenapa? Kamu kenal dia? Kamu pernah liat dia di mana?" tanya Gus Akbar, mencoba menenangkan kepanikan Sasha.

Sasha menggeleng. Ia susah sekali meneguk salivanya. "Mas..... Dia buronan! Dia pembunuh!"

Mata Azizah melotot tak percaya. Iya, dia baru ingat bahwa ia pasti akan di cari oleh polisi. Secara ia sudah membunuh Fani dan anaknya.

"Astaghfirullahal'adzim. Kamu pembunuh?" tanya Akbar sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

Azizah menunduk takut. Ia pasrah sekarang. Dari pada harus mati kelaparan, mati karena berlari-lari menjauhi orang yang ingin menjualnya, ia lebih baik menyerah saja.

GUS RAYAN  [ • END • ]Where stories live. Discover now