IMAGINATION || 24

112 19 0
                                    

Playlist 🎶
NCT Dream - Rainbow

Jangan lupa vote^

Komen banyak-banyak ya:)

Happy Reading❤

°
°
°
°
°
***

24. Sebenarnya

Blugh

Eca membanting pintu apartemennya dengan kasar. Dia tidak habis pikir dengan sikap Malven, bisa-bisanya dia memperlakukan Eca seperti manusia asing. Apa dia lupa kalau pertemanan mereka sudah sampai ditahap persahabatan? Tadi dia bilang apa? Hidup gue urusan gue, dan hidup lo, lo atur aja sendiri? Sangat sulit dipercaya, seorang pria seperti Malven sudah membuat hatinya kecewa. Menyebalkan.

Eca menelungkupkan tubuhnya di kasur. Sean yang baru saja tiba langsung menghampiri gadisnya di dalam kamar. Lelaki itu berjongkok, mengusap kepala Eca dan berharap amarahnya bisa reda seiring berjalannya waktu.

"Gue kesellllll!" Eca merengek sambil menggigit ujung bantalnya.

"Tenang, Ca!"

"Gimana bisa tenang? Yang ada gue pengen jambak dia tau, gak?"

Sean menggaruk kepalanya frustasi, entah apa yang harus ia lakukan supaya gadisnya bisa kembali jinak?

"Sayang?" panggil Sean lembut.

"Lo manggil gue apa? Coba ulang!" gadis itu bangkit dengan mata berbinar-binar.

Sean menghembuskan napas berat, "Sayang?" ulangnya.

"Hah? Gak kedengeran, Kak...."

Sean mendekatkan bibirnya di daun telinga Eca, kemudian ia berteriak, "SAYANG?!"

Gadis itu tertawa geli, dia merasa puas karena sudah mengerjai pacarnya sendiri. Sean yang gemas langsung menarik kepala Eca menuju dadanya yang bidang. Dielusnya dari mulai surai hingga punggung gadisnya dengan lembut, "Udah gak marah lagi, kan?" tanya Sean.

Eca mengangguk sebagai jawaban.

"Kak?" panggil Eca.

"Hm?"

"Sebenernya ada apa, sih, di antara kalian?"

"Kalian siapa?"

"Kakak sama Malven."

"Maksudnya?"

Eca melepaskan pelukan Sean dan duduk sila di hadapannya, "Ya ... gue cuman penasaran aja, sih. Kalian, kan, keliatannya kaya gak akur gitu. Nah, itu alasannya apa? Apa lo gak suka kalo Naura berhubungan sama Malven? Apa gimana?" tanya Eca beruntun.

Sean diam, tidak tahu harus menjawab apa.

"Kak?" panggil Eca, "kok malah ngelamun? Ayo jawab!" lanjutnya mendesak.

Mungkin ini saatnya bagi Eca untuk mengetahui apa hubungan Sean dengan Malven, dan kenapa mereka terlihat seperti musuh di luaran sana. Sejujurnya Sean memang ingin memberitahu semua orang sejak awal, tetapi karena Malven tidak mau mengakuinya sebagai kakak, untuk apa ia menjelaskan kepada orang-orang kalau mereka bersaudara? Buang-buang tenaga saja.

𝐈𝐌𝐀𝐆𝐈𝐍𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍 ✈️ | 𝐓𝐄𝐑𝐁𝐈𝐓 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang