IMAGINATION || 05

327 67 13
                                    

Jangan lupa vote^
Komen banyak-banyak ya:)

Happy Reading

°
°
°
°
°

***

05. Taruhan

Keesokan harinya, mentari yang semula tersenyum cerah perlahan kian memudar karena tertutup oleh awan hitam yang siap menjatuhkan bebannya kapan saja.

Angin kencang mulai bertiup menandakan hujan sebentar lagi akan turun. Meski begitu, para murid tetap asyik dengan aktivitasnya masing-masing, tidak peduli jika cuaca sedang mendung atau tidak.

Di kelas 11 Mipa 8, Eca terbangun seraya memegangi kepalanya yang sedikit terasa sakit. Setelah kesadarannya mulai terkumpul, ia baru ingat bahwa dirinya tertidur saat pelajaran sejarah berlangsung.

Eca tidak melihat siapapun di kelasnya, selain Nessa yang tengah memainkan ponsel sambil joget-joget tidak jelas.

"Ini udah istirahat?" tanya Eca.

"Udah, tumben lo tidur di kelas."

Eca menutup mulutnya yang tengah menguap, "kemaren gue pulang malem banget dari rumah kak sean, terus ngerjain tugas sampe jam 1."

"Buset, ngapain aja lo disana?" tanya Nessa kepo.

"Gue cuman diem aja anjir, lo sih gak ikut."

"Sorry.... Btw, gue laper nih, kantin yuk!" ajak Nessa.

"Yuk!"

Keduanya lantas berjalan menyusuri koridor, mereka tersenyum kala siswa dan siswi dari kelas lain menyapa saat diperjalanan.

Memang, Eca dan Nessa bukanlah murid yang tergolong biasa, paras cantik yang mereka miliki membuat semua orang mengenalnya di sekolah ini.

Hari ini kantin tidak ramai seperti biasanya, sepertinya orang-orang kembali lebih cepat ke kelas masing-masing, apa karena faktor cuaca ? mungkin.

Eca duduk di meja yang lumayan sepi, sementara Nessa memesan siomay Mang Toha yang stand nya berada paling pojok.

"Sendiri aja nih," ucap Raka memecah keheningan, ia duduk di sebelah Eca, sementara Naufan dan Sean duduk di depannya.

"Iya nih, si Nessa lagi pesen siomay," ujarnya, "kalian baru dateng?"

"Kita udah mau balik ke kelas, liat lo sendiri jadi pengen nyamperin," sahut Naufan, Eca mengangguk meng-iyakan.

Nessa datang dengan dua mangkuk siomay dan dua gelas minuman dingin di atas nampan.

"Wah, udah ngumpul aja, nih," ucapnya.

"Gabung boleh kali, Nes," ujar Raka.

"Boleh dong...." jawab Nessa sambil terkekeh.

Naufan mengambil alih nampan tersebut dan menaruhnya di tengah meja.

"Ekhem," goda Raka.

"Bukannya bantuin malah ekhem-ekhem, gak ngotak!" cibir Naufan.

"Tadinya gue mau bantu, tapi malah keduluan sama lo."

"Alah, alesan aja lo tuyul."

"Ngoceh mulu deh, heran," sahut Eca.

"Tau nih si buaya buntung," ejek Naufan.

"Udah diem!" titah Sean.

Mereka pun diam sesuai interupsi.
Eca dan Nessa mulai mengaduk siomaynya dan memakan satu-persatu.

𝐈𝐌𝐀𝐆𝐈𝐍𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍 ✈️ | 𝐓𝐄𝐑𝐁𝐈𝐓 Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon