IMAGINATION || 23

105 18 0
                                    

Jangan lupa vote^

Komen banyak-banyak ya:)

Happy Reading❤

°
°
°
°
°
***

23. Rumah Calon Mertua

"Ini rumah siapa, Kak?"

"Bunda gue," jawab Sean tanpa ragu.

Eca mengernyit, "Bukannya orang tua Kakak lagi di London?"

"Ini rumah nyokap kandung gue."

"Jadi orang tua Kakak?" tanya Eca hati-hati.

"Cerai," jawab Sean singkat, padat, dan jelas.

Eca mengangguk dan tak memperpanjang topik perceraian. Menurutnya itu adalah masalah pribadi yang tidak berhak ia kulik dan ketahui lebih dalam.

Gadis itu berubah tegang kala Sean menariknya untuk berdiri di depan pintu utama. Ia bersembunyi di balik punggung kekasihnya, merasa belum siap kalau harus bertemu dengan ibu dari orang yang ia cintai.

Perlahan tangan Sean mulai mengetuk, ia sangat berharap kalau bundanya ada di rumah. Karena jika tidak, bukan hanya gagal mengenalkan calon menantu, tapi ia sendiri akan kecewa karena keinginannya untuk bertemu dengan sang bunda harus pupus begitu saja.

Tok tok tok

Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya pintu pun terbuka lebar. Menampilkan sosok wanita paruh baya yang Eca yakini adalah orang yang Sean maksud. Melihat siapa yang datang - Vania - bunda Sean - langsung memeluk anaknya untuk melepas rindu.

"Sean, kamu apa kabar, Sayang?" tanya Vania sambil menciumi wajah anaknya tanpa henti.

"Sean baik-baik aja, Bun...," jawab pria itu dengan senyum yang tak pernah luntur.

Tatapan Vania kemudian beralih kepada gadis yang tengah berdiri di belakang anaknya, kedua alisnya bertaut, matanya memandang Sean untuk meminta penjelasan. Dengan senang hati pria itu memperkenalkan Eca sebagai kekasihnya. Eca yang malu-malu hanya bisa cengengesan dan langsung menyalami punggung tangan Vania. Ternyata gini rasanya ketemu sama calon mertua. Gumam Eca dalam hati.

"Ayo masuk! Kamu jangan sungkan ya, anggep aja rumah sendiri," ajak Vania ramah.

"Iya Tante," jawab Eca kikuk.

Sean membawa Eca duduk di ruang tamu, sementara Vania mengambil air minum di dapur. Setelah kembali, Vania mulai bertanya soal kabar mantan suaminya, dan bertanya bagaimana kehidupan Sean selama ini. Sean bilang kalau ayahnya baik-baik saja dan tengah sibuk mengurus bisnis.

Sean juga bilang kalau dirinya sangat merindukan bundanya akhir-akhir ini, apalagi saat pergantian tahun baru kemarin. Dulu mereka selalu menghabiskan waktu bersama di atap rumah, tapi sekarang semunya sudah berbeda, dan yang lebih menyedihkan lagi semua itu hanya tinggal kenangan yang tidak bisa diulang.

Eca mendengarkan perbincangan antara ibu dan anak yang sudah lama tak bertemu itu. Entah kenapa hatinya malah ikut teringat dengan sang bunda yang kini entah ada dimana. Kehangatan yang Vania berikan membangkitkan semua kenangan yang ia lewati bersama bundanya.

Satu tetes air mata kemudian lolos membasahi pipi gadis itu. Vania yang menyadarinya lantas bertanya karena khawatir, "Kamu kenapa?"

Eca menghapus jejak air matanya sebelum Sean melihat, ia tersenyum dan berusaha tegar, "Gak papa kok Tante, cuman kelilipan aja," kilah gadis itu santai.

𝐈𝐌𝐀𝐆𝐈𝐍𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍 ✈️ | 𝐓𝐄𝐑𝐁𝐈𝐓 Where stories live. Discover now