IMAGINATION || 18

183 44 2
                                    

Jangan lupa vote^

Komen banyak-banyak ya:)

Happy Reading❤

°
°
°
°
°

***


18. Cemburu?

Drrtt Drrtt

Suara getaran membuat mata Eca tertuju ke arah ponsel yang tergeletak di atas meja makan. Itu adalah ponsel miliknya. Dengan sigap tangannya menyambar ponsel itu dan segera mengangkat panggilan tanpa menunggu waktu lama.

"Siapa, Ca?" tanya Nessa.

"Biasa, manusia gabut...."

"Hah? Kalo ngomong yang jelas, Maemunah!"

"Si Malven, Nessa, Malven...."

"Oh." Nessa mengangguk pelan.

Perasaan Sean berubah aneh saat mendengar nama adiknya. Ia penasaran dengan apa tujuan Malven menelpon Eca. Sambil memotong daging, diam-diam telinganya ikut mendengarkan, entahlah, ia tiba-tiba saja kepo.

"Apa?" tanya Eca.

"Gue video-call ya?"

"Boleh."

Panggilan pun berubah menjadi video call, wajah tampan Malven terpampang jelas memenuhi layar. Di waktu yang bersamaan Sean mulai merasa bad mood.Apalagi saat ini kehadirannya tak dipedulikan oleh Eca dan Nessa.Menjengkelkan.

"Lagi ngapain lo?" tanya Malven di seberang sana.

"Kepo. Btw, ini udah ke-12 kalinya ya lo nelpon gue, risih tau."

"APA? DUA BELAS KALI? BUKANNYA NGURUSIN BUNDA MALAH GANGGUIN ORANG!" dumel Sean dalam hati.

Well, sejak kapan Sean suka mendumel?

"Kali ini gue mau ngomong serius, nih."

"Jangan mau di seriusin orang kaya dia, Ca," sahut Nessa yang berada di belakang Eca, ia ikut masuk ke dalam layar.

"Nyambung aja lo kaya kabel," ketus Malven kepada Nessa.

"Mau ngomong apa?" tanya Eca to the point.

"Lo jadi, kan, nyanyi di acara tahun baru nanti?"

"Jadi, kok."

"Yaudah, besok gue jemput buat ke basecamp."

"Wah, serius? Gue pengen banget ke sana tau."

"Ya makannya besok ke sini, gue otw jam sepuluh."

"Okedeh, jangan ngaret lu awas!"

"Biasanya juga elo yang kelamaan dandan. Gak salah tuh ngomong gitu sama gue?"

"Biasalah, namanya juga anak gadis. Jadi cowok pengertian dikit kek, siapa yang mau kalo sikap lo kaya gini?"

"Kok malah ceramah? Gue tutup kalo gitu, lo gak asik, bye...."

"Lah, serah lo deh. Dasar!"

Sambungan pun terputus, kini Eca dan Nessa kembali memandang ke arah Sean. Terlihat Sean yang tengah menyilangkan kedua tangannya di depan dada, matanya memancar begitu dingin, menyeramkan seperti Sean yang dulu. Pria itu diam, ia hanya berdiri layaknya sebuah manekin.

𝐈𝐌𝐀𝐆𝐈𝐍𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍 ✈️ | 𝐓𝐄𝐑𝐁𝐈𝐓 Where stories live. Discover now