〰
Vote dulu dong cakepp('ε｀ )♡
〰
|| My Mate ||
.
.
"Ha? Di saat seperti ini?!"
Nada suara Jaehyun sedikit meninggi, menyuarakan keterkejutan pria itu mendengar kabar dari sang ibu.
Jessica mengangguk dengan raut muka bercampuraduk. Wanita itu khawatir, tentu saja. Namun terbesit suatu pikiran licik dalam otaknya saat ini.
"Jaehyun..." Wanita paruh baya itu memanggil putranya ragu. Jaehyun menengok, raut wajah kesal bercampur khawatir terpatri jelas di wajah tampan Jaehyun.
"Tidak ingin memeriksa keadaannya?" tanya Jessica yang mencoba memancing sang putera.
Semua orang yang ada di dalam ruangan itu kini menatap Jessica dengan berbagai macam pandangan. Terutama lebih didominasi dengan tatapan terkejut sekaligus curiga.
Pun begitu pula dengan Jaehyun.
Mendengar pertanyaan sang ibu yang terdengar begitu menggiurkan tiba-tiba membuat sekujur tubuh Jaehyun menegang. Sebenarnya, Jaehyun sudah menahan diri mati-matian untuk tidak segera berlari ke tempat matenya berada saat ini.
Belum lagi Jay di dalam sana mulai bereaksi juga. Kalau Jaehyun tidak kuat iman, maka insting binatangnya lah yang akan mengambil alih kewarasannya yang masih tersisa.
Jaehyun meneguk ludahnya dengan susah payah, tak dipungkiri jika ia sangat ingin menghampiri Taeyong dan melakukan apa yang harus ia lakukan.
"Tapi aku sudah berjanji untuk tidak menyentuhnya sebelum waktunya, mom."
Sayang sekali. Namun Jaehyun tak ingin merusak kepercayaan Taeyong padanya.
Raut muka Jessica terlihat kecewa. Padahal wanita itu sudah berharap banyak pada kesempatan saat ini.
"Bagi seorang Omega, heatnya akan terasa semakin menyiksa lebih dari sebelumnya setelah bertemu dengan matenya, Jaehyun. Menahan hasrat yang muncul secara naluri tentu itu akan sangat menyiksa dan cukup menyakitkan bila ditahan terlalu lama. Tapi apa boleh buat kalau kalian sudah membuat kesepakatan sendiri." Menghela nafas panjang, sepertinya keinginan Jessica untuk menimang cucu tidak akan secepat itu terealisasikan.
Jujur, Jessica kecewa sekali. Padahal ia berharap putranya itu segera menghampiri Taeyong dan melakukan mating sekarang juga.
'Kita lihat saja, Jung junior. Sampai kapan kau bisa menahan dirimu dari godaan si cantik itu,' Diam-diam Jessica tersenyum menyeringai seiring langkahnya berjalan keluar dari ruangan kerja Jaehyun.
Jessica masih harus memindahkan calon menantu cantiknya ke ruangan khusus yang terletak di lantai paling atas yang ada dalam mansion Jung.
🌹
🌹
"Hh.....hh...hhh..."
Nafas Taeyong semakin memberat. Tubuh Taeyong berkeringat banyak sebab menahan gelanyar panas serta gairah yang membara dari dalam tubuhnya.
"Taeyong, kau yakin?" Jessica tidak tega melihat betapa tersiksanya Omega cantik di hadapannya saat ini.
"Aku...Jaehyun...sudah sepakat.."
Lagi, Jessica menghela nafas panjang. Rupanya Jessica hampir menyerah menghasut dua orang yang sama-sama late bloomer itu.
"Aku tidak tau perjanjian apa yang telah kalian sepakati. Tapi di saat seperti ini, kau yang akan sangat tersiksa. Terlebih kau dan sisi wolfmu sudah bertemu dengan mate kalian. Heatmu akan terasa lebih menyiksa ketimbang sebelumnya."
Jessica bisa berkata seperti itu sebab ia juga pernah merasakannya.
"Hh...tapi..aku..." Taeyong dilema. Disatu sisi ia ingin Jaehyun merengkuhnya. Namun disatu sisi lagi ia takut.
Takut jika Jaehyun juga ikut diincar oleh orang itu.
"Sayang....dengarkan aku." Jessica mendudukkan bokongnya dipinggir ranjang Taeyong lalu mengusap lembut kepala si cantik itu.
"Tak ada yang salah melakukannya sekarang ataupun nanti. Sama saja. Itu sudah naluri alami kita untuk melakukannya dengan pasangan kita. Lalu apa gunanya kalian sebagai mate jika tidak mau melakukannya?"
Otak Taeyong tidak dapat berpikir jernih sekarang. Dan perkataan Jessica, seolah mendorongnya untuk menarik Jaehyun ke atasnya.
Ia butuh Jaehyun.
Yongie juga butuh Jay.
Kedua bola mata Taeyong yang semula berwarna kecoklatan, perlahan berubah menjadi emas.
Jessica yang melihatnya tercengang. Pasalnya baru kali ini ia melihat warna mata Taeyong dalam form wolfnya.
"Tolong...panggilkan Jaehyunie..." Suara berat itu terdengar putus asa sekaligus memohon.
Tanpa diminta dua kali, ibu dua anak itu segera bangkit berdiri lalu berlari menuju ke tempat putranya berada.
Bibirnya tak bisa menahan lagi senyum kemenangannya. Ia sangat bersemangat sekarang. Usahanya menghasut si cantik itu ternyata tak sia-sia.
Jika Jaehyun masih bisa menolaknya, kenapa tidak beralih pada Taeyong yang tidak sedang berdaya sekarang?
Tolong jangan hujat Jessica, ia hanya ingin anaknya segera bersatu dengan mate cantiknya karena ia ingin menimang cucu lebih cepat.
♠
️♠️
Brak!
"JAEHYUNIE!!" Pintu dibuka dengan keras oleh Jessica dan dengan suara kerasnya wanita itu berteriak memanggil putranya yang tak berada jauh dari tempatnya berdiri sekarang.
Jaehyun terkejut dengan kedatangan ibunya yang heboh. Begitu pula dengan Krystal dan Johnny yang masih standby juga di ruangan Jaehyun.
"Ada apa mom?" Krystal akhirnya bersuara. Heran dengan tingkah bar-bar ibunya yang sudah tidak lagi muda ini.
"Jangan banyak tanya. Ayo, ikut aku ke atas!!" Dengan langkah lebar-lebar, Jessica berjalan menghampiri Jaehyun yang berdiri di depan meja kerjanya lalu menarik paksa anaknya untuk ikut bersamanya kuat-kuat.
Tak ingin kehilangan kesempatan yang ada.
"Mau kemana mom?!" Jaehyun yang ditarik paksa begitu mau tidak mau ikut bersama Jessica.
Mereka berjalan cepat, namun lama-kelamaan berlari kecil menuju tempat Taeyong berada.
Pertanyaan penuh kebingungan yang dilontarkan Jaehyun bahkan tak indahkan Jessica. Ibu itu terus menarik tangan Jaehyun hingga mereka tiba di depan kamar Taeyong sekarang.
Deg
Jaehyun terdiam, tak lagi banyak bertanya ketika hidungnya mencium bau feromon Taeyong yang kuat dari balik pintu.
Ia menggeram rendah, tubuhnya merespon dengan cepat bau feromon yang begitu menggoda itu.
"Apa yang mom lakukan? Kenapa membawaku kemari? Bukannya aku sudah bilang aku tidak mau!?" gertaknya dengan nada rendahnya.
Tangan kanannya meremas kemejanya, tepat di depan jantungnya yang berdebar sangat cepat sekarang. Sekujur tubuhnya mulai memanas dan ia tergoda.
"Taeyong sendiri yang memintaku untuk memanggilmu kemari," jawab Jessica datar. Jaehyun membulatkan dua matanya tak percaya. "Jangan bohong, mom. Taeyong itu一"
Ceklek
Jessica membuka pintu kamar Taeyong lebih dulu.
"Masuklah. Dia butuh bantuanmu, Jaehyun. Jangan menjadi pengecut," remeh Jessica dengan sebuah smirk kecil dibibirnya, melirik Jaehyun dengan tatapan mengejeknya.
Oke, tidak usah pedulikan ibunya sekarang. Nanti saja. Yang sekarang yang menjadi pusat perhatian Jaehyun adalah, Taeyong yang tengah meringkuk di atas ranjangnya. Kelihatan seperti menahan sakit.
"Jaehyunie...." rintihan lemah itu memanggil namanya.
Tubuh Jaehyun menegang mendengarnya. Ternyata ibunya tidak berbohong. Taeyong juga menginginkannya.
"Masuklah. Tunggu apalagi?"
Dengan sedikit dorongan pada punggungnya, Jaehyun melangkah perlahan-lahan memasuki ruang yang Taeyong tempati. Bahkan Taeyong belum sadar akan kedatangan dirinya di ruangan itu.
"Good luck, son. Mom berharap banyak pada kalian." Jessica berkedip sekali untuk menyemangati sang putra, sebelum pintu kamar itu ditutup kembali oleh Jessica dari luar.
Blam
Kini hanya tinggal mereka berdua di dalam sana.
Dengan suara deruh nafas Taeyong yang terdengar tak beraturan. Bahkan sekarang, tangan kurus si cantik itu sudah memainkan miliknya sendiri dari luar celana yang ia pakai.
Glup
Jaehyun menelan ludahnya berat. Pemandangan dihadapannya begitu menggoda, belum lagi bau Taeyong yang sangat kuat membuat kepalanya pusing sekali. Seolah ingin menghilangkan kewarasannya saat ini.
"Taeyong...." Suara rendah Jaehyun terdengar.
Taeyong yang berbaring meringkuk membelakangi Jaehyun terdiam kaget. Seketika ia berhenti memainkan dirinya sendiri dibawah sana. Tubuhnya meremang, merasakan keberadaan sang mate yang sangat ia butuhkan saat ini.
"Jaehyunie?" Taeyong perlahan bangkit dari posisi berbaringnya, menoleh ke arah Jaehyun yang berdiri tak jauh dari pintu kamar dengan tatapan datarnya.
"Jaehyunie....ughhhh....Jaehyunie...."
Sambil terus merintihkan nama Jaehyun, Taeyong bangkit berdiri lalu berjalan dengan sempoyongan menghampiri Jaehyun yang menegang ditempat.
Tak menyangka Taeyong akan mendekatinya dengan kondisi seperti itu. Hey, apa Taeyong benar-benar kehilangan akal sehatnya sekarang!?
"Jaehyun...hhh...panasssshh...sakiittt....Jaehyunie....tolongg..."
Kedua tangan kurus itu mencengkram kemeja depannya, lalu meremasnya dengan kuat. Kepala Jaehyun semakin pusing mencium bau feromon Taeyong yang semakin kuat menghantam kinerja otaknya.
Jay di dalam sana sudah mengaum, tak sabar untuk segera menggigit dan membanting tubuh mungil itu dibawahnya.
Shit! Insting binatangnya mulai membuatnya berpikiran yang aneh-aneh sekarang. Ia harus bisa mengendalikan dirinya secara penuh.
"Taeyong, aku bisa membantumu tanpa perlu melakukan mating," ucapnya, dengan susah payah.
"Nggghg....sentuh aku Jaehyun! Bantu aku!" ucap Taeyong dengan tatapan memohonnya. Kedua bola matanya yang sayu membuatnya tampak semakin menggemaskan dan cantik disaat bersamaan.
"Kau ingin aku membantumu sayang?"
Persetan dengan kesepakatan mereka, Jaehyun sudah tidak bisa menahan dirinya lebih lama lagi. Tidak dengan tangan Taeyong yang meremas kuat miliknya dibalik celananya.
"Hh....i want you....Jaehyunie, aku mau kau!" jawab Taeyong lantang.
Mengeraskan rahangnya kuat, Jaehyun dengan cepat menarik lengan Taeyong lalu membantingnya ke atas ranjang.
Taeyong yang dasarnya lemas hanya bisa pasrah mengikuti apa Jaehyun lakukan kepadanya.
Kepalanya menoleh ke belakang, melihat Jaehyun yang kini membuka pakaiannya sendiri dengan kedua matanya yang menyala merah.
Indah..
Tubuh Taeyong semakin menginginkan Jaehyun untuk menyentuhnya ketika melihat betapa kekarnya tubuh kekasih hatinya itu.
Jaehyun merangkak, menindih tubuh Taeyong dari belakang yang tengah tengkurap.
"Ngghh....Jaehyunnnnnnn~" Taeyong menelungsupkan wajahnya pada kasur ketika tangan nakal Jaehyun mulai meremas pantatnya dibawah sana.
"Taeyong...kau sangat menggoda sayang." Jaehyun berbisik dengan nada rendahnya tepat di telinga kanan Taeyong. Tangan kirinya beralih menuju atas, memasukki piyama Taeyong untuk menemukan putingnya.
Taeyong menggigit bibir bawahnya kuat-kuat ketika kedua tangan Jaehyun memainkan beberapa bagian sensitifnya sekarang. Belum lagi lidah Jaehyun mulai menggelitik daun telinganya.
"Sayang....kenapa kau begitu menggoda? Rasanya aku bisa lepas kendali detik ini juga..." bisik Jaehyun di depan kuping Taeyong.
"Then, do it...." Kepala Taeyong menoleh ke kanan, untuk menatap sang dominan yang menatapnya penuh nafsu sekarang.
"Make me yours, Jaehyunie!!" mintanya dengan tatapan memohon, persis seperti seekor anak anjing.
Menggertakkan gigi dalamnya, Jaehyun menarik perut rata Taeyong sedikit ke atas hingga membuatnya menungging di bawahnya.
"Forgive me, baby. Tapi aku tidak akan menahan diriku lagi kali ini," geramnya rendah.
Dengan cepat ia menurunkan celana sang omega hingga memperlihatkan pantat serta hole berwarna kemerahmudaan milik Taeyong.
"Ready for the pleasure, baby?"
"Yessshhh~ Aahhhh, touch me Jaehyunie!! Hurryy!!"
Bibir seksi Jaehyun menyunggingkan sebuah smirkan lebar. Senang mendengar rengekan penuh mohon sang Omega kepadanya.
"Well, jangan menyesalinya nanti sayang. Sebab aku tak akan melepaskanmu kali ini..."
♣ TBC ️♣️
Maaf lama updatenya mates, ini revisi total dari cerita aslinya karna kalian mengharapkan nc nya cepet huehehehe.
Sabar ya, kelanjutannya lagi dibuat juga ini ngebut @@
maaf kalau ceritanya kurang hot nanti ya. Belum pro bikin adegan nc soalnya
*\(๑• ₃ •๑)
Jangan lupa votenya ya mates, biar tambah semangat nulisnya hehehehe
ヾ(￣▽￣)Bye~Bye~