[EBOOK PUBLISHED] Chasing You...

By iamvee29

251K 11.8K 223

#The Heirs series (1st) Felix Jullian Herbert, apa yang diinginkannya setelah melihat wanita itu hanyalah sat... More

Prologue
FIRST STORYπŸ”Š
Character Introduction
1. First Meet
2. Again?!
3. Get to Know You
4. Jealousy
5. Feelings
6. Because of You
8. First date (1)
8. First Date (2)
9. Boys' Plans
10. Crazy statement
11. Sweet Night
12. Family Dinner (1)
12. Family Dinner (2)
13. Jeff's Old Friend
14. Felix is in love
15. A Progress
16. Future Fiancee, Future Wife
17. Sweet Roxanne
18. How if
19. Drunk Felix
20. Sick Felix
21. Revealed
22. What's Wrong with Me
23. Taming the Tiger
24. I Love You, Roxy
25. I Just Miss You
26. Gotcha!
27. With Me
28. Worth to Try
29. A Sin
30. Presumption
31. The First Step
32. Ridiculous Remorse
33. Lucky?
34. Doing A Bet
35. Crazy For You
36. Aamber's Visit
37. Because I'll Marry Her
38. Shy Tiger
39. A Little About Him
40. Failed to Escape
41. Seriously?
42. Nothing's Wrong
43. Teased
44. I'll Wait, but...
45. Truly Madly Deeply in Love
46. Comfortable Place
47. The Parasite
48. Your Mistake
49. Going on A Date
50. Have I Love You? (1)
50. Have I Love You? (2)
51. Forward
52. Like This
53. Checkmate
54. I Will Do Anything
55. She Only Needs Him
56. Don't Hold it
57. I'm All Yours (rated πŸ”ž)
58. After
59. Little Lion Without Safety
60. Missing the Jerk
61. Messing Around
62. A Test
63. Back to Felix's House
64. More and More (Rated πŸ”ž)
65. Unwanted Coming
66. The Mad Princess
67. No More Avoiding
68. Another Date
69. What Do You Want Me to Do?
70. Another Night (Rated πŸ”ž)
71. The Only Proof
72. The Reason
73. My Earth, My Sunshine
74. Mission Accomplished!
75. Christmas' Gifts
76. Grateful (1)
76. Grateful (2)
77. Can't Wait
78. Finale Way
79. Our Wedding
80. After the Ceremony
81. Going to Somewhere
82. It's Honeymoon!
Epilogue
A.N: Road to EXTRA PART and THE KING'S OWNER
E-BOOK PUBLISHING???? ANNOUNCEMENT!!!!
ANNOUNCEMENT!!! DELETING CHAPTERS!!!!
CHASING YOU (ENGLISH VERSION) & OTHERS
CHASING YOU VERSI EBOOK!! DISKON 40.000!
CHASING YOU EBOOK TURUN HARGA???!

7. Confession and Rejection

3.4K 216 3
By iamvee29




Malam ini, mood Felix semakin meningkat saja. Tadinya, Felix ingin pulang ke mansionnya sendiri. Tapi, ayahnya menyuruhnya pulang ke mansion ayahnya. Mungkin masalah pekerjaan, pikir Felix.

Omong-omong masalah pekerjaan, beberapa hari ini Felix memang tidak mengurusnya. Entah karena ada masalah yang lebih penting dari pekerjaannya atau karena ia tidak fokus. Dan sepertinya ayahnya akan menegur masalah kinerjanya malam ini.

Felix sedang berada di ruang keluarga menonton televisi. Tiba-tiba, kakaknya datang.

"Selamat malam, Tuan Felix," sapa kakaknya dengan tawa menggelegar.

"Hey, kapan kau pulang? Kenapa tidak mengabari?" Tanya Felix. Ia mematikan televisinya.

"Tadi sore, tapi kau tidak ada di rumah, kemana?"

"Biasa. Club," jawab Felix sambil tersenyum. Kakaknya, Jeffrey, merasa aneh melihat senyum adiknya itu.

"Ada apa denganmu?" Tanya Jeffrey.

"Memang ada apa denganku, kak?" Felix mengerutkan dahinya tidak mengerti.

"Come on. I know you since we're childhood, my brother. And you just showed me the smile which I've never seen before, what is it, bro?" Tanya Jeffrey. Felix hanya tertawa. Kemudian, ia menghela napas sebelum bercerita tentang Roxanne, wanita yang ia sukai.

"Jadi, kau menyukainya, ya?" tanggap Jeffrey.

"Ya, begitulah, aku juga baru pertama kali ini merasakannya, dan sebenarnya aku masih tidak terlalu paham denganku sendiri," jelas Felix.

"Well, setidaknya jika memang nanti kau mencintainya, tolong seriuslah, Felix. Memang ini adalah yang pertama kalinya untukmu. Jika kau memang mencintainya, pertahankan," jelas Jeffrey kemudian. Felix hanya tertegun mendengarkan kakaknya yang memberinya nasehat itu.

Tiba-tiba, ayah dan ibu Felix menghampiri mereka berdua yang sedang asyik mengobrol.

"Felix," panggil Ayahnya. "Kau tahu bukan maksud Ayah memanggilmu kesini?" lanjutnya. Felix mengerutkan dahinya. Tentu saja ia tahu.

"Tentu saja, Dad. Aku sangat menyesal, tidak seharusnya aku meninggalkan pekerjaanku di saat perusahaan kita sedang melakukan project besar-besaran, aku minta maaf, Dad," jelas Felix panjang lebar.

Ayah dan ibunya saling bertukar pandang membuat Felix dan Jeffrey tidak mengerti. "Kami bukan ingin membicarakan masalah itu, Son," kata ibunya. Felix menegakkan badannya menunggu orang tuanya menjelaskan.

"Kau tentu sudah mengerti Daddymu ini sudah tua, Son. Dan ia mengalihkan semua pekerjaannya padamu. Walaupun kau harus bertanggung jawab masalah pekerjaan di perusahaan, bukan berarti kau juga tidak peduli masalah pernikahan. Daddy dan Mommy ingin kau segera menikah dan memiliki keturunan, Son," jelas ibunya tanpa basa-basi yang panjang sambil tersenyum lembut.

Felix masih diam di tempatnya. "Daddy sudah memiliki kenalan yang mempunyai seorang gadis cantik, Son. Mungkin, kau bisa mencoba untuk berkenalan dengannya besok," kali ini ayahnya yang berbicara.

Felix menghela napasnya gusar. Apa-apaan ini, ia sungguh tidak ingin melakukan perjodohan. Namun, ia belum pernah menolak perintah ayah dan ibunya. Apa yang harus ia lakukan? Di lain sisi juga, ia sudah menyukai seorang wanita.

"Maafkan aku, Mom, Dad," kata Felix. "Bukannya aku tidak menghargai keputusan kalian ini. tapi, sungguh, aku tidak bisa melakukan perjodohan ini," lanjutnya.

"Apa alasanmu, Son? Setidaknya berikan kami alasan yang jelas untuk menolak perjodohan ini," kata ayahnya. Felix bingung harus menjawab apa. Ia menghela napas panjang sebelum menjawab.

"Aku menyukai seorang wanita," jawabnya dengan sekali tarikan napas.

*****

Roxanne sedang berada di kamarnya menonton televisi. Tiba-tiba ia tersenyum mengingat kejadian di club tadi. Ia segera menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan diri. Ada apa denganku, batin Roxanne.

"ANNE!!" teriak kakaknya memasuki kamar Roxanne. Roxanne yang terkejut langsung beranjak dan membalikkan badannya melihat kakaknya, Victorina.

"GOSH! Ada apa denganmu? Kamarku tidak sebesar halaman rumah, Kak!" kesal Roxanne. Ia melihat kakaknya malah mengabaikannya dan malah berjalan mondar mandir di depannya. "Ada apa denganmu, Kak?" Tanya Roxanne.

"Apa kau sudah tahu?" Tanya Victorina tiba-tiba. Roxanne mengangkat alisnya tidak mengerti. "Apa kau tahu tentang perjodohan ini?" Tanya Victorina lagi. Roxanne tidak mengerti. Ia hanya tahu tentang isu perjodohannya tadi pagi, tapi kenapa malah kakaknya yang panik seperti ini?

"GOSH! Ayah menjodohkanku dengan anak kenalannya, Anne!" Victorina tampak panik dan frustasi. Ia duduk di ranjang dan menutup mukanya. Roxanne hanya menatapnya bingung. Kemudian, ia menghela napasnya.

"Jadi, ada apa dengan pejodohanmu? Kau tidak ingin menerimanya?" Tanya Roxanne di depan kakaknya. Kakaknya hanya mengangguk. "Apa kau sudah bilang pada Ayah?" Tanya Roxanne lagi. Kali ini, kakaknya menjawab dengan sekali gelengan. "Baiklah, kalau begitu, ayo kita ke tempat Ayah untuk menjelaskan apa yang ingin kau bicarakan, Kak," ajak Roxanne.

Mereka menghampiri Ayah mereka. "Daddy," panggil Roxanne dulu. Victorina hanya menunduk. "Oh, ada apa?" tanya Ayahnya.

"Dad, kakak ingin mengatakan sesuatu," kata Roxanne.

"Ada apa, Rina? Katakan saja," kata Ayahnya. Victorina tampak menghela napas terlebih dahulu sebelum mengutarakan keinginannya.

"Aku tidak ingin menerima perjodohan ini, Dad," katanya kemudian dengan sekali nafas. Ayahnya tampak terkejut seketika. "Memang ada apa? Kau bahkan belum melihatnya, kan?" Tanya Ayahnya kemudian.

"Iya, Daddy. Tapi, aku sedang tidak ingin menjalin hubungan apapun. Bukankah Daddy juga sedang menjodohkan Anne dengan seseorang?" jelas Victorina. Mendengar namanya disebut, Roxanne mengangkat alisnya. Ia sampai lupa jika ia juga terjerat dalam masalah perjodohan.

"Aku tidak menerimanya, Kakak," kata Roxanne tiba-tiba. Ayahnya semakin terkejut. Tiba-tiba saja, kedua anaknya ini malah menolak semua perjodohan mereka. Ia memijit pelipisnya.

"Oh, maafkan aku, Daddy. Aku juga baru akan memberitahumu besok, tapi ternyata Kakak malah sudah menyinggungnya. Aku minta maaf, Daddy,tapi aku tidak bisa menerima perjodohan ini. Aku ingin mencari pria pilihanku sendiri," jelas Roxanne yang diikuti anggukan oleh Victorina. "Iya, Daddy, aku juga, aku juga," kata Victorina kemudian.

Ayahnya menghela napas berat. Apa boleh buat. Ia tidak bisa terus menerus mengatur kehidupan anak-anaknya. Mungkin, ini memang waktunya ia melepas dan memberikan hak kepada anak-anaknya untuk bisa mengatur kehidupan mereka sendiri.

"Okay, girls. Daddy won't force you to accept this match, but promise me one thing, when you have a lover relationship later," Ayahnya mengacungkan jari telunjuk kanannya, "You have to bring the man first here, face to face with me, got it?" lanjut ayahnya. Roxanne dan Victorina tertawa dan mengiyakan saja.

"By the way, Dad, dimana Mommy dan Jeanette?" Tanya Roxanne. Victorina sedang ke dapur. "Biasa, masih sibuk di salon," jawab Ayahnya. Roxanne hanya ber-oh ria dan segera kembali ke kamarnya.

*****

Percayalah, baru pertama kali ini ia mengakui perasaannya pada keluarganya sendiri. Bukan karena mendesak, ia juga ingin segera mengenalkan wanita yang sudah ia sukai itu kepada keluarganya. Ah, iya, ibunya sudah mengenalinya dahulu. Jika ibunya tahu ia menyukai Roxanne, kira-kira apa tanggapannya nanti?

Semua tampak tercengang dengan pernyataan, lebih tepatnya pengakuan, yang diberikan Felix tadi. "ASTAGA! Benarkah itu, Son?" histeris ibunya sambil menutup mulutnya tak percaya. Felix hanya tersenyum dan menganggukinya.

"Honey, you hear that? Sudah kubilang, ia pasti sudah mempunyai pilihannya sendiri, kita hanya harus menunggunya, tidak usah cemas," kata ibunya kepada ayahnya itu. Ayahnya masih diam.

"Baiklah. Kalau begitu, Dad akan hubungi mereka dulu," kata Ayahnya dan beranjak dari sofa menuju taman belakang dan menelepon temannya segera.

"So, who is that lucky girl, Son?" goda ibunya. Felix hanya tertawa geli. "Ah, Felix juga baru mengatakannya padaku tadi, Mom. Ayolah, felix, katakan siapa namanya?" desak Jeffrey saat Felix tak kunjung menjawab pertanyaan ibunya tadi. Felix menghela napasnya sebentar.

"Dia adalah seseorang yang Mommy kenal," jawabnya. Ibunya mengerutkan dahi tak mengerti. "Jangan bermain teka-teki sekarang, Felix. Katakan saja namanya, astaga," kata ibunya tak sabar. Kakaknya hanya tertawa geli dengan ibunya yang tidak sabaran itu.

"Okay, Mommy. She's Roxanne," jawab Felix. Ibunya terdiam sambil membulatkan mulutnya tidak percaya. "Seriously?! OH MY GOSH!" ibunya nampak histeris.

"Astaga, apa hanya aku di sini yang tidak mengerti? Siapa Roxanne itu?" Tanya Jeffrey. "Astaga, apa kau serius, Felix? Mom akan sangat senang jika kau memang ingin memiliki hubungan serius dengannya, tapi, tolong Felix, jangan mainkan perasaannya, mom sangat menyukai Roxanne, kau tahu, dia sangat baik hati dan juga pekerja keras," jelas ibunya panjang lebar. Jeffrey masih mengerutkan dahinya tidak mengerti. "Dia adalah seorang gadis pemilik café langganan mommy, Jeffrey. Dia cantik, baik, dan juga pekerja keras. Ah, pokoknya, dia sangat sempurna, dan mom sangat menyukainya. Bahkan, mom sudah menganggapnya seperti putri mom sendiri," jelas ibunya dan Jeffrey hanya mengangguk dan ber-oh ria saja.

"Omong-omong, dimana Lawrence dan Orson?" Tanya Felix. "Ah, iya, aku juga tidak melihatnya semenjak tadi," kata Jeffrey. "Laurence memaksa Orson menemaninya untuk membeli beberapa gaun tadi," jawab ibunya.

*****

Roxanne kembali lagi ke kamarnya. Menuju ke kamar mandi membersihkan mukanya. Ia ingin tidur cepat malam ini. Selesai melakukan aktivitasnya di kamar mandi, ia mengganti bajunya dengan dress baju tidurnya. Tiba-tiba, ponselnya berdering, tanpa melihat nomornya, ia langsung mengangkatnya.

"Hallo?" sapa Roxanne.

"Going to sleep already, Roxy?" jawab penelpon. Roxanne terdiam sebentar. Ternyata, pria itu yang menelponnya. Ia tak melihat nomornya, lagipula ia juga belum menyimpannya di ponsel.

"Well, I was. Before you called me," sarkas Roxanne.

"Oops, Sorry then. Hm, are you free tomorrow?" Tanya Felix langsung.

"It's weekend,Felix. siapa yang akan bekerja di hari libur, kecuali pengusaha besar sepertimu," jawab Roxanne.

"HAHAHA, benar juga. Well, tapi kau salah jika aku selalu bekerja setiap hari," jawab Felix. Roxanne memutar kedua bola matanya, walaupun Felix tidak mengetahuinya. "Hari libur memang seharusnya untuk berlibur, bukan. jadi, tentu saja aku tidak bekerja, Roxanne," lanjut Felix.

"So?" Tanya Roxanne. Ia tidak mengerti untuk apa Felix mengatakan hal basa-basi seperti itu. "Jadi, bisakah kau menemaniku besok?" ajak Felix.

"Where to?" tanya Roxanne.

"Anywhere, just you and me," jawab Roxanne. Ada rasa aneh ketika Felix mengatakan 'you and me' itu. "Sebenarnya, aku tidak ingin mendengar kata penolakan darimu, Roxy," lanjut Felix.

"So freak, kau bertanya padaku atau sedang berusaha untuk menculikku dengan terang-terangan, felix?" kesal Roxanne. Felix hanya tertawa.

"Aku anggap kau menyetujui ajakanku ini, Roxy," kekeh Felix.

"Whatever," jawab Roxanne.

"I'll be there at 11 A.M." kata Felix. "Well, Good night and sleep tight, My Aurore," lanjut Felix. Roxanne hanya terdiam.

Tadinya, ia sangat mengantuk. Tapi, Felix malah mengatakan sesuatu yang membuatnya tidak bisa menghentikan degupan jantungnya itu. Astaga, ada apa dengannya? Kenapa ia sangat manis. Roxanne tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Jadi, ia putuskan sambungan teleponnya dan tidur. Berharap mimpi indah yang akan datang menemuinya.

To be continued
********
Follow my instagram:
iamvee29
Follow my twitter:
aviorfw
And don't forget to tap the ⭐️

Much love,
VieVie💥

Continue Reading

You'll Also Like

8.9K 184 43
Kisah cinta segitiga biasanya identik dengan satu wanita diperebutkan oleh dua orang pria. Tapi lain halnya dengan kisah cinta ini. Kisah cinta segit...
1M 13.9K 34
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
2.4M 266K 47
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
1M 46.8K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...