Black Military

By uwakiya

33K 5.7K 573

Daemon adalah sebutan bagi monster bermacam bentuk yang menyerang negara Avalon. Dan Black Milliter merupakan... More

Disclaimer
1. Tawaran satu millyar
2. Negara Avalon
4. Hari pertama menjadi murid
6. Korban Selanjutnya
8. Serangan Pertama
9. Leon Hassel
10. Meledeknya
11. Melawan (A)
12. Melawan (B)
13. Akhirnya ketemu
14. Penindasan yang sebenarnya (A)
15.Penindasan yang sebenarnya (B)
16. Penindasan yang sebenarnya (C)
17. Pria dengan wajah berbalut perban
18. Perlengkapan Ribel News
19. Maria Wenberg
20. Siapa yang bertahan? (A)
21. Siapa yang bertahan? (B)
22. Mengatasi Leon
23. Daemon mulai tersebar
24. Trauma
25. Sherly, Maria, Sabin
26. Di Perpustakaan
27. Melalui rintangan
28. Datangnya Jenderal Aiden
29. Aiden dan Sherly (Flasback)
30. Bersembunyi (A)
31. Bersembunyi (B)
32. Bersembunyi (C)
33. Maxwel dan Maria (Ruang Perawatan)
34. Ujian Perburuan (A)
35. Ujian Perburuan (B)
36. Ujian Perburuan (C)
37. Daemon tingkat tinggi (A)
38. Daemon tingkat tinggi (B)
39. Zavier Asmonac
40. Tiger
42. Mantan Kekasih
43. Pembunuh (A)
43. Pembunuh (B)
44. Pembunuh (C)
45. Ujian The Duel (A)
46. Ujian The Duel (B)
47. Pembagian Duel
48. Sudah menerka
49. Siapa atau Apa?
50. Pertemuan Markus
51. Persiapan menuju Duel (A)
52. Persiapan menuju Duel (B)
53. Side Story Leon
54. The Duel dimulai
55. Sabin vS Jovan (A)
56. Sabin Vs Jovan (B)
57. Cecil Vs Robin (A)
58. Cecil Vs Robin (B)
59. Secret
60. Berkabung
61. Sebelum pemakamam
62. Maria dan Maxwell (A)
62. Maria dan Maxwell (B)
63. Maxwell dan Maria (C)
64. Grey D Jock
65. Mengejutkan
66. Kecurigaan Aiden
67. Maxwell Vs Grey (A)
68. Maxwell Vs Grey (B)
69. Maxwell Vs Grey (C)
70. Masih Flasback
71. Maxwell POV (Flasback)
72. Maria dan Maxwell (Masih Flasback)
62. Flasback selesai

5. Sang Penindas

1.2K 194 22
By uwakiya

Tidak menyangka di hari pertama dirinya masuk, sudah melihat hal semacam ini. Apalagi di sekolah bergengsi seperti ini.

Benar - benar.

Sherly menyembunyikan dirinya di balik pintu yang tak tertutup. Perempuan itu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku seragamnya. Manik kelamnya mengintip ke celah pintu. Di sana, ada sekitar empat orang.

Satu laki - laki bertubuh kurus yang berlutut dengan tubuh dililit tali, tampak lemah dan ketakutan. Sementara seorang pria berdiri di atasnya, menekan punggungnya dengan sebelah kaki. Dua orang lainnya duduk menyaksikan aksi penindasan itu dengan ekspresi puas. Parahnya mereka adalah perempuan.

‘Dasar anak - anak nakal.’

Haruskah dia menolongnya?’

Hmmm…. Sherly menipiskan bibir. Di hari pertama ini dan hari - hari berikutnya, dia tidak ingin terlibat masalah. Apalagi sekolah ini berisi manusia - manusia berkekuatan super, dirinya yang hanya orang biasa tentunya harus hati - hati dan sebisa mungkin tak menyinggung siapapun. Fokusnya hanya untuk mencari Demi Human secepat mungkin agar dirinya bisa keluar dari sekolahan ini. Menjalani hidup sebagai orang dewasa seperti yang seharusnya.

Tapi…… bagaimana ini? Sial, dia membenci penindasan. Terlebih selain mencari Demi Human, ia juga harus mencari lelaki dengan wajah berbalut perban yang menghancurkan rumahnya kala itu. Mengingat sikap arogannya, mungkin saja pria pembully yang menginjak punggung bocah itu adalah dia.

Ya, dirinya harus memastikan. Mengatasi tiga anak, apalagi dua di antaranya perempuan, tentunya ia masih sanggup. Sherly tentunya akan menggunakan akalnya.

Hendak beranjak dari tempatnya berdiri, langkah Sherly tiba - tiba terhenti kala ekor matanya tiba - tiba mengkap sesuatu.

Eh…

Tidak hanya tiga…. tetapi ada empat pembully. Satu di antaranya tengah bersandar ke sudut tembok yang gelap tanpa seberkas sinar matahari yang menyinari sehingga membuat sosok tersebut tak terlihat seperti bayangan samar. Jika Sherly tidak melihat setitik warna putih yang merupakan pegangan permen lolypop, dirinya pasti tidak akan menyadari bahwa ada orang lain di sana.

Wah, wah, wah…

Sherly yang hendak maju menampakkan diri secara refleks mundur. Dirinya juga nyaris lupa bahwa meski di antaranya perempuan, tetapi tetap saja mereka anak - anak super.

“Hey kau! Sampai kapan akan bersembunyi ?”

Deg.

Manik kelam Sherly melebar mendengar pertanyaan itu.

Pria yang sedari tadi berdiri menyelip di dalam kegelapan itu melirik sisi tembok, tempat dimana Sherly berada.

Sudut bibir laki - laki itu berkedut. Netra birunya berkilat mengerikan, “Keluarlah!”

Astaga, astaga, astaga! Bagaimana ini?

Sherly menggigit bibirnya cemas. Perempuan itu mengatur derup jantungnya yang tersentak akibat suara yang tiba - tiba muncul seolah ditujukan padanya.

Ini bukan seolah lagi. Tetapi memang ditujukan untuknya. Siapa lagi?

Sherly mendengkus. Memikirkan bahwa lebih baik dirinya lari saja. Tetapi dia sudah terlanjur tertangkap basah. Apalagi…. ohh betapa pengecutnya dirinya yang akan lari begitu saja ketika melihat tindakan kejahatan seperti ini. Dirinya adalah perempuan berusia dua puluh enam tahun, perempuan dewasa yang wajib menegur penindasan seperti ini bukan?

‘Tidak usah takut Sherly, mereka hanya anak - anak.’ Batinnya menenangkan diri sendiri.

Wanita itu meringis. Perlahan membungkukkan badan dengan bodoh.

“Hehe, maaf! Apakah aku mengganggu acara kalian?”

Sial, kenapa aku berubah menjadi kura - kura yang berlindung dalam cangkang begini?

Sangat konyol. Ingin sekali dirinya menggigit lidahnya sendiri karena memasang ekspresi menciut seperti ini.

“Maaf! aku anak baru di sini. Hanya sedang tersesat saat mencoba menemukan ruang kelasku. Hehe.” Sherly meringis. Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sementara pria kurus yang dibully itu sontak melebarkan mata, entah kenapa kening laki - laki itu dipenuhi dengan keringat sekarang.

‘Heh.. anak baru ya?’ Leon menyeringai. Lelaki itu kemudian membuang sisa permennya ke dalam tempat sampah. Sementara dua gadis yang sedari tadi duduk angkuh juga ikut mengembangkan senyumnya.

Leon menoleh, “Kau, lepaskan dia!” Ujarnya pada Bernard yang sedari tadi menginjak punggung si kurus itu. Sesuai perintah, dia melepaskan tali yang membelit badan anak itu.

Leon kemudian menunduk, menatap si kurus itu dengan sorot dingin, “Setelah ini tentunya kau tahu apa yang harus dilakukan bukan?”

Korban bullyng itu sontak mengangguk kemudian segera berdiri dan berlari terbirit - birit menjauh dengan mata yang nyaris menangis lalu saat tatapannya besinggungan dengan Sherly, entah kenapa pria itu meyorotnya dengan kasihan.

Sherly mengerutkan kening kemudian menggeleng miris. Betapa malangnya anak itu. Netra coklatnya lalu kembali terangkat, menatap ke empat anak dajjal di depannya.

Kelakuan mereka benar - benar seperti iblis dan dirinya bisa menebak bahwa pemimpin dari penindasan ini pasti lelaki bermata biru itu. Benar - benar mirip iblis.

Eh… Sherly kemudian mengerjap. Berpikir. Ngomong - ngomong tentang iblis….. Apakah jangan - jangan pria itu adalah Demi Human?

Sherly mengawasi. Lelaki di depannya memiliki wajah rupawan, ya meski si ketua kelas masihlah yang sangat tampan. Ia juga memiliki mata biru yang sangat indah dengan rambut hitam legam. Tapi sorot mata itu terlihat licik. Ini sudah sangat menandakan dia mirip dengan ibis bukan?

Mata Sherly mendadak cerah. Dia mengangguk - angguk. Hatinya yang sempat deg - deg’an berubah menjadi senang. Setidaknya dia menemukan anak pertama yang menjadi list Demi Human yang dicarinya.

***

Leon mengamati wanita di depannya, murid baru ini mungil sekali. Posturnya yang kecil dan tingginya yang mungkin hanya sepundaknya membuat sosok itu seperti anak - anak. Apalagi rambut pendek berponinya itu memantaskan semuanya.

Bila disentil dengan ujung jarinya, Leon yakin jika gadis itu pasti akan ambruk. Seperti boneka rapuh.

Kali ini pak tua itu benar - benar keterlaluan. Memasukkan gadis kecil ke sekolah ini. Dirinya bisa menebak jika Daemon datang menyerang, dialah murid pertama yang akan mati.

Hmmm… miris sekali.

Ck.

Jika ada yang menyangka bahwa pikiran Leon itu membuatnya meluluhkan niatnya, kalian salah. Pria itu super tega. Tidak peduli orang cacat sekalipun bila tak memiliki kemampuan apapun, Leon tak tanggung - tanggung menindasnya. Membuat orang - orang tak tahu diri itu keluar sendirinya dari sekolah ini.

Pasukan Black Militer itu adalah pasukan murni. Prajurit kompeten yang melindungi rakyat dari serangan Daemon. Bukan ajang pelatihan main - main yang dilakukan oleh para orang kaya hanya demi status kebanggaan, menyuap orang agar memasukkan anak mereka yang tak kompeten ke dalam sekolahan ini.

Tidak boleh dibiarkan. Leon sangat membenci Nepotisme dan segala macamnya.

Murid baru di depannya ini harus melewati ujiannya dulu jika ingin bersekolah di sini.

Netra biru Leon menyala - nyala dipenuhi niat jahat. Lelaki itu kemudian mengerutkan kening saat perempuan di depanya yang tadinya tampak pucat entah kenapa tiba - tiba berubah cerah. Mata bulat gadis itu tampak melebar bahagia, pun dengan kepalanya yang samar - samar mengangguk seolah tengah menemukan jackpot.

“Boss, ku rasa gadis itu terpesona padamu.” Bisik Benard yang diangguki kedua perempuan pengikutnya. Ya, siapapun yang melihat ekspresi Sherly sekarang, orang pasti mengira bahwa dia sedang jatuh cinta pada pandangan pertama.

“Aku akan segera memberinya pelajaran.” Sahut perempuan berambut merah yang tampak tidak suka bila ada wanita yang secara genit menggoda lelaki pujaannya.

Leon seketika memberi aba - aba kepada para anteknya saat mereka ingin maju. Lelaki itu lalu menyeringai licik sebelum kemudian melangkah mendekati Sherly.

Sherly bukannya anak - anak yang dengan lugunya tidak menyadari situasi yang terjadi. Dia memiliki firasat bahwa lelaki itu maju ke arahnya dengan niat jahat.

Wah… gawat - gawat! Dia harus lari. Sherly melirik jalur yang tadi ia lewati. Rencananya dia akan kabur secepat mungkin. Tetapi sayangnya lelaki itu sudah berdiri satu langkah di depannya. Sherly menelan ludah.

“Anak baru~.” Leon tersenyum. Perlahan membungkuk untuk mensejajarkan mata mereka, “Kau di kelas berapa?”

Mata Sherly berkedip sejenak. Ia lalu menjawab polos, “Kelas B.”

Senyum Leon bertambah lebar, “Kelas B ya?” Ulangnya, dia kemudian berkata dengan ramah, “Kalau begitu akan ku antar.”

***

Sherly Augus Helbor

Continue Reading

You'll Also Like

92.4K 9K 26
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...
389K 26.2K 25
Bagaimana jika kamu sedang tidur dengan nyaman, tiba tiba terbangun menjadi kembaran tidak identik antagonis?? Ngerinya adalah para tokoh malah tero...
95.5K 7.4K 42
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
198K 2.1K 10
Bxb area! Boypussy area! yang ga suka homophohic dan sebagainya bisa skip cerita gua ya. Enjoy ur reading!