62 🔪Selesai🔪

2.2K 113 18
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote

Happy reading.

"Kalo lo gamau. Bunuh gue sekarang".

"Gak". Bantah Bara. Tatapan Bara sangat tajam sekarang, wajahnya memerah menahan amarah. Bara melirik Kenath.

"Bawa dia pergi". Kata Bara dingin. Kenath membawa Maya dalam gendongannya dan pergi dari tempat itu. Bara menatap Biel. Dan melirik Aletta yang sangat lemas, entah apa yang disuntikkan dalam tubuhnya. Aletta seperti tak bertulang. Biel yang mengerti membawa Aletta pergi dari situ.

Kini hanya tersisa Bara dan Mila. Mila hanya diam tidak bersuara dan Bara menatap wajah sembab gadis itu.

"Kemarin perusahaan Papa aku hampir jatuh. Dan aku yang harus selesaikan nya. Investasinya hancur dan karena investasi itu Papa aku jadikan perusahaanya sebagai jaminan kalau sampai investasi yang mereka lakukan gagal. Dan ternyata itu gagal. Keadaan buruk dan aku yang harus kembalikan jadi seperti semula". Bara menjelaskan dalam keadaan berdiri di depan gadis yang entah mendengarkan entah tidak. Tapi Bara akan tetap menjelaskanya.

"Ada satu cara. Aku harus tunangan sama anak pemegang saham terbesar setelah Papa aku lengser dari tempatnya. Dan aku setuju karena ini demi masa depan kelurga aku". Bara mulai berjongkok di depan Mila yang hanya diam tidak bergerak dan merespon apapun. Bara menggenggam tangan Mila yang terikat itu.

"Dan sekarang, akhirnya aku dapatin lagi apa yang memang seharusnya. Semuanya kembali normal dan aku udah gak butuh Aletta". Bara menduduk dan mengusap pelan tangan mungil gadisnya.

"Aku minta maaf atas semuanya". Bara menunduk menyesal. Mila bungkam enggan berbicara.

"Maaf maaf maaf". Bara berucap kata Maaf namun belum mendapatkan respon apapun.

"Aku tau kamu kecewa". Bara menghela nafas lelah.

"Kenapa?". Mila membuka suara, berbicara lirih. Bara mendongak menatap Mata gadis itu.

"Kenapa aku gak bilang sama kamu? Aku takut. Aku tau kamu pasti akan nyuruh aku untuk menjalani hubungan dengan Aletta hubungan yang serius. Dan aku gamau itu terjadi". Jelas Bara.

"Ka-kamu jahat". Mila mencebikkan bibirnya. Matanya memerah.

"Sakit tau gak?".

Bara mengusap wajah gadis itu. " iya aku tau sakit. Aku minta maaf". Lirih Bara.

"Emang kamu anggap aku itu apasih Bar?". Mila bertanya dengan lirih.

"Duniaku. Kamu dunia aku, aku sayang kamu, aku gamau kehilangan kamu". Jawab Bara beruntun.

"Tapi aku terlanjur kecewa".

Bara tersenyum tipis. Menatap bola mata yang sudah memerah itu.

"Aku tau. Aku mau egois biar kamu nggak pergi. Tapi kayaknya gak mungkin, aku sayang sama kamu maka aku mau kamu bahagia. Mungkin sekarang bahagia kamu bukan aku lagi kan? It's okay aku paham. Biar kamu bahagia kamu bisa pergi mencari kebahagiaan kamu sekarang".

"Aku orang jahat, suka membunuh dan menghilangkan nyawa orang. Aku pembunuh dan seorang pembunuh gak pantes bahagia apalagi dengan orang seperti kamu. Kamu orang baik dan orang baik harus bertemu orang baik, bukan orang jahat". Satu tetes liquid bening jatuh dari pelupuk mata Bara. Dirinya menangis untuk pertama kalinya kepada seorang gadis yang dia cintai.

"Seorang psikopat gak pantes dapet cinta. Tapi aku bahagia pernah merasakan cinta dari seseorang seperti kamu. Dan setelah ini kamu yang akan selalu bersemayam dalam diri ini. Makasih atas semunya".

My Sweet Boyfriend (END) Where stories live. Discover now