45🔪 perpisahan🔪

995 57 2
                                    

"hai"

Mila membola melihat seseorang dengan hoddie hitam serta masker hitam. Tatapan dinginnya perlahan menjadi tatapan hangat. Mila mengerjap.

"Bara?" Tanyanya. Pria itu membuka tudung hoddie dan maskernya.

"Iya"

Mila menghela nafas selamat. Dan dengan cepat tanpa aba aba Mila memeluk Bara dengan erat.

"Bara!!! Kangenn!!" Teriaknya. Bara terkekeh.

"Aku juga" jawab Bara membalas pelukan gadisnya dan menepuk pelan pundak gadis itu.

"Kok kamu bisa disini?" Tanya Mila tanpa melapas pelukannya. Bara tak menjawab.

"Ihhh Bara!! Aku nanya!" Kesalnya. Bara secara perlahan melepaskan pelukannya. Tersenyum manis di hadapan wajah kesal gadisnya.

"Nanti aku jelasin" ujarnya. Mila mengangguk pelan.

"Kita keluar bentar, mau?" Tawar Bara. Mila ragu untuk mengiyakan.

"Mau sih. Tapi diluar ada penjaga olimpiade, entar aku di eliminasi" jelas Mila. Bara mengangguk paham.

"Yaudah di kamar kamu aja"

Keduanya masuk dan duduk di balok kamar. Keduanya menatap bintang dan bulan serta awan yang mengitarai bulan.

"Jadi?" Tanya Mila. Bara menarik kepala gadis itu dan menyandarkan pada bahunya.

Mila memejamkan matanya dalam pelukan hangat Bara.

"Bara kenapa?" Tanya Mila akhirnya. Bara tetap terdiam.

Mila pasrah dan memeluk Bara. Mengelus punggung tegap pria itu.

"Gapapa, keluarin aja"

Bara menarik nafas.

"Aku harus pergi" ujar Bara membuat Mila membeku seketika.

"Pe-pergi?" Tanya Mila. Bara mengangguk pelan.

"Aku harus ke Jerman, ada yang harus aku lakuin di sana. Mungkin aku bakalan balik empat hari lagi. Tapi mungkin bakalan lebih"

Mila menegak ludahnya kasar.

"Apa yang mau kamu lakuin?" Tanya Mila.

"Kakek aku sakit, dan aku harus menuhin satu janji kakek aku sebelum kakek beneran pergi" jelas Bara. Mila mengangguk mengerti.

"Hmm. Aku ngerti"

Bara merenggangkan pelukannya. Mengusap pipi gadisnya.

"Stay with me okey?"

Mila tersenyum dan mengangguk.

"Okey, i can stay with you"

Bara tersenyum dan kembali memeluk gadisnya. Menghabiskan malam yang panjang karena mungkin esok tidak bisa terulang kembali.

.
.

Setelah gadisnya tertidur dengan lelap Bara menggendong gadia itu ala brydal style, Mila yang berada dalam gendongan Bara bergerak mencari kenyamanann, Bara meletakkan Mila di atas kasur membuat Mila mengeliat, dengan cepat Bara mengusap rambut Mila agar gadis itu kembali tenang. Setelah merasa tenang Bara melepaskan tangannya dari kepala gadis itu.

"Jaga diri Baik baik ya".

Bara Berdiri dan melangkah keluar, Berdiri di depan pintu kamar Kenath. Baru ingin mengetuk pintu suara telpon nya berdering. Dengan cepat Bara mengangkat.

" cepat keBandara sekarang"

"Hm"

Tanpa sopan Bara mematikan ponselnya.

My Sweet Boyfriend (END) Where stories live. Discover now