59🔪Kimia dan Matematika🔪

1.1K 73 10
                                    

Jangan lupa vote and komen guyss..

Happy reading...

Mila dan Maya turun setelah Maya memarkirkan mobilnya. Seluruh atensi mengarah kepada mereka yang sudah biasa seperti ini.

Keduanya berjalan di Koridor. Dan seluruhnya berbisik dari hal negatif ke positif. dan keduanya tidak peduli. Biasa saja. Sudah biasa.

"Gue ada teka teki". Kata Maya membuka pembicaraan. Mila menoleh.

"Apaan?" tanyanya.

"Kenapa cicak nempel di dinding?" pertanyaan konyol yang sangat tidak perlu di pikirkan.

"Karena kalo gelantungan itu monyet namnya". Mila menekan kata monyet saat Bara dan Aleta melewati keduanya. Aleta melirik sinis dan masih begelayut manja di lengan kekar Bara.

"Enggak itu jawabanya!" kata Maya yang gak ngeh sama keadaan. Mila menoleh sinis.

"Tau! Dark!" Mila berjalan meninggalkan Maya yang bingung.

"Ihh aneh tuh bocah" desis nya. Maya menoleh ke kiri dan tatapanya terjatuh kepada Bara dan Kuntilanak.

"Wah si kunti".

Maya berlari mengejar Mila yang sudah belok ke kanan. Dan menjajarkan langkahnya.

"Tadi gue liat Bara sama Kuntilanak" kata Maya. Mila menoleh sinis

"Emang lo gak liat waktu dia lewat?!" sarkas Mila membuat Maya menggeleng pelan. Mila memutar bola matanya malas.

"Serah lo Maya!"

Mila mempercepat langkahnya membuat Maya mengkerut.

"Aneh tuh bocah" gumam Maya dan berjalan santai menuju kelasnya.

.
.

Mila masuk dengan wajah ditekuk. Baru tadi pagi merasa baper dan sekarang dirinya merasa laper ingin makan Aleta. Mila duduk di bangku sebelah Kiki dan menelungkupkan wajahnya dalam lipatan tangan. Apalagi kalau bukan. Tidur.

Kiki datang dan duduk di bangkunya, melirik Mila yang masih dalam mode gabut.

"Kenapa lo?" tanya Kiki memakan kebab hasil palakan ke adik kelas. Mila mendongak.

"Ihh kebab. Beli dimana?" tanya Mila menegakkan tubuhnya.

"Gatau. Gue palakin adek kelas tadi" jawab Kiki santai. Mila melirik sinis.

"Gak ada akhlak banget lo!" umpat Mila. Mila mengambil alih kebab ditangan Kiki dan memakan dengan santai.

"Astaghfirullah Al adzim!! Itu punya gue Mila Set--astaga jangan ngomong kasar Kiki sabar". Kiki mengusap dada menahan sabar. Mila melirik santai.

"Malakin anak orang itu dosa. Jadi biar dosa lo gak banyak banget gue ambil setengah. Jadi lo gak dosa dosa amat" jelas Mila santai. Kiki melirik sinis

"Masalahnya ibu Ketu! Itu gue yang ambil gue berdosa kan ya! Nah terus lo ambil tuh semua, dosa gue setengah ke lo. Lah rugi dong gue? Lo dapet dosa setengah dapet kebab. Gue dapet dosa setengah dapet apa? Dapet hujatan". Keluh Kiki panjang lebar. Mila menggoyangkan kepalanya ke kanan dan kekiri seakan menikmati makanan nya.

"Astaghfirullah! Gak di denger lagi" Kiki mengusap kasar wajahnya melihat Mila yang acuh.

Sedari tadi tanpa kedunya sadari Bara melihat ke arah keduanya tanpa henti.

"Gausah bacot! Biar lo dapet untung gini aja". Mila menggantung ucapanya dan mengigit kebab itu lalu kedua tanganya mengambil tasnya. Membuka dan mengambil buku kimia. Lalu memberikan kepada Kiki.

My Sweet Boyfriend (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang