13🔪Mangga!! Dan Ciuman:v🔪

2.7K 160 5
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote ya �. Hargai gw yang nulis panjang...

.
.
.
Malam telah tiba, sekarang telah tengah malam. Bara dan Kenath berjalan menyusuri jalanan gelap arah jalan pintas menuju tempat Mila dan Maya. Keduanya berjalan dengan menggunakan jaket tebal berwarna hitam pekat. Dengan topi serta celana jeans sobek di bagian lutut berwarna senada.

Kenath dan Bara berhenti tepat di depan mansion keluarga Pradipta. Keduanya berjalan melangkah menuju pintu belakang dengan cara mengendap bak maling.

"Lo yakin bakalan naik?" tanya Kenath dan mendapat anggukan dari Bara.

"Manjat doang, kemaren juga manjat" jawab nya acuh. Kenath mengerutkan dahinya.

"Mereka belum tidur" ujarnya melihat kamar Mila yang lampunya masih menyala. Bara pun melihat kearah yang sama.

"Mereka udah tidur" jawabnya acuh. Kenath menatap Bara bertanya.

"Tau dari mana lo" ujarnya bingung. Bara tersenyum miring.

"Setiap saat Mila bakalan ngedumel mau langsung ataupun ngebatin. Dan see gue gak denger apapun dari atas, yang berarti mereka lagi tidur" jawabnya santai. Kenath mengangguk mengerti hampir lupa jika Bara bisa membaca pikiran orang.

"Oke kita manjat" final Kenath. Bara dan kenath pun berjalan menuju tembok kamar Mila. Lalu keduanya memanjat melalui pohon mangga sebelah kamar.

"Banyak banget perjuangan nemu orang yang udah tidur" sindir Kenath. Bara mengangguk.

"Bener kata Dilan rindu itu berat" ujarnya tersenyum sendiri. Kenath menggeleng heran.

"Gue yang udah pacaran aja gak segitunya kayak lo" ujarnya. Bara tersenyum miring.

"Karna lo belum tau rasanya cinta" jawab Bara. Kenath terdiam membisu.

"Udah! Malas ngegibah sama lo kayak cewek tau gak" ujar Bara dan melanjutkan jalan nya yang sempat terhenti. Sesampainya di balkon kamar Mila, keduanya berjalan menuju pintu balkon.

"Mana belati nya" pinta Bara, Kenath mengeluarkan belati yang sangat runcing di ujungnya.

Cklek

Pintu pun terbuka. Bara menyibakkan gorden yang menghalangi langkahnya. Di sana Mila tertidur dengan bungkus cemilan yang berserakan serta laptop yang masih terbuka. Kenath membola tak percaya mlihat Maya yang tertidur di kasur yang sama.

Bara menatap Kenath datar. "Sekali dapet dua" ujar Bara membuat Kenath menggeleng heran.

"Segininya lo sama dia" ujar Kenath datar. Bara mengangguk.

"Terlalu cinta gue hehehe" ujarnya terkekeh, Kenath tersenyum sinis.

"Jadi sekarang lo mau apa" tanya Kenath, Bara pun melangkah masuk dan terduduk di samping Mila, sama halnya dengan Kenath. Bara pun menghalau anak rambut yang menutupi wajah Mila.

"Heran gue! Cantik banget anak orang" ujar Bara menatap wajah polos Mila. Tangan Bara pun bergerak mengelus mata, hidung, pipi, dan terakhir bibir.

"Sabar Bar! Jangan khilaf" ujarnya memegang dadanya. Kenath memutar kedua bola matanya malas.

"Sok sabar lo" kesal nya. Bara acuh dan mengusap puncak kepala Mila. Membuat Mila perlahan terusik dari tidurnya.

"Nghh" lenguhnya dan mgerjapkan matanya. Seketika matanya membola tak percaya.

"KYAAAAAAAAA!!!!!!!" teriaknya membuat Bara refleks melompat dan menindih Mila guna membungkam mulut Mila ynag berisik. Namun lompatan Bara berefek besar bagi Maya membuat Maya terombang ambing di atas kasur dan hampir terjatuh.

My Sweet Boyfriend (END) Where stories live. Discover now