60 🔪rencana🔪

1.1K 82 13
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote ya guyss.....

Happy Reading....

.
.

Jam pulang sekolah telah tiba. Mila yang baru selesai dari toilet berjalan menyusuri koridor yang mulai sepi. Hanya beberapa orang yang masih ada urusan di sekolah yang ada. seseorang berlari mendekati Mila dengan nafas memburu.

"Kak!" panggilnya. Mila menoleh dan tersenyum tipis.

"Kenapa?" tanya Mila. Adik kelas perempuan nya itu menarik nafas panjang dan menegakkan badannya.

"Untuk acara Sertijab besok gimana kak?" tanyanya. Mila bersidekap dada dan berpikir.

"Mau acara biasa aja atau mau pake nyanyi nyanyi gitu?" tanya Mila.

"Emh. Gimana kalo ada acara musik nya aja kak? Nanti aku pilihin MC untuk acara besok. Ya kak?". Mendengar itu Mila mengangguk setuju.

"Yaudah. Surat izin nanti kakak yang ngurus". Adik kelas itu mengangguk dan pergi dengan senyum aneh menurut Mila.

"Kenapa tuh senyum?" tanyanya pada diri sendiri. Mila mengangkat bahu acuh dan melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda.

.
.

Mila keluar dari ruang kepala sekolah dengan berkas di tanganya. Berjalan menuju ruang OSIS yang ramai. Semuanya sibuk dengan tugas masing-masing. Mila membuka pintu dan semuanya menoleh. Semuanya menunduk sopan dan Mila masuk kedalam.

"Ini surat izinnya. Kakak balik duluan gapapa kan?" tanya Mila setelah memberikan berkas di tanganya.

"Gapapa kak. Kakak nganter ini aja udah membantu banget. makasih kak". Ketua OSIS baru kelas 11. Mila tersenyum ramah.

"Yaudah baik baik ya. Jangan pulang malam". Peringat Mila.

"Iya kak" jawab semunya. Mila menutup pintu ruang OSIS dan berjalan menuju parkiran.

Dan Mila berhenti seketika.

"Setan! Aduh mampus gue! Balik gimana anjir?! Maya udah balik lagi". Umpat nya.

"Gaguna banget sih sepupu! Bukannya nungguin gue". Mila menggerutu sebal dan berjalan menuju gerbang sekolah. Tidak ada cara lain.

Mila mengambil ponselnya dan menelpon ke rumah.

"Halo".

"..... "

"Ini Mila. Bi suruh pak satpam jemput dong di sekolah"

"..... "

"Okey".

.
.

Mila menyimpan ponselnya dan berjalan kearah tempat penjemputan. Langit sedikit gelap. Mungkin akan hujan. Mila menghela nafas jengah. Sesungguhnya menunggu adalah hal yang menyebalkan.

Setengah jam berlalu dan jemputanya belum juga tiba. Mila menatap sepatunya. Gabut. Itulah yang dia lakukan.

Seorang berdiri di depannya. Mila mendongak dan mendapati Bara disana. Mila berpaling, malas untuk melihat Bara. Dan Bara duduk di sebelah gadis itu.

Keduanya diam tidak ada yang membuka suara sampai mobil jemputan Mila sampai. Mila berdiri siap melangkah namun langkahnya terhenti saat sebuah tangan menggenggam tangannya. Mila menoleh.

"Nanti malam. Jam 8, alamatnya aku Share, aku bakalan jelasin semuanya".

Sekiranya itulah perkataan Bara dan setelahnya pria itu melangkah menjauh. Mila terdiam tidak mengerti.

My Sweet Boyfriend (END) Where stories live. Discover now