55🔪Aleta? 🔪

1.2K 84 1
                                    

Gimana sama covernya? Bagus gak? Moga suka yaaaaaa....

Jangan lupa vote and komen guysss.

Happy Reading....

.
.

Istirahat telah tiba. Maya dan Kenath berjalan keluar dari kelas dan bersama menuju kelas Mila. keduanya menghampiri Bara dan Maya mencari keberadaan sepupunya itu.

"Mila mana?" tanya Maya. Bara hanya diam. Bara berdiri dan diikuti oleh Aleta. Dengan cepat Aleta bergelayut manja di lengan Bara. Maya menatap jijik.

"Ihh kayak monyet lo gitu" ejek Maya bergidik. Aleta menatap sinis. Dan melihat kearah tangan Maya dan Kenath yang bertaut.

"Lo juga. Kayak orang mau nyebrang aja pake gandengan" ejeknya balik. Maya berdecih. Kenath melepaskan tautan tangannya dan memeluk pinggang Maya dengan tangan kiri nya. Dan tangan kanan di dalam saku celana. Maya tersenyum kemenangan.

"Kalo gini?" tanya Maya melirik tangan Kenath di pinggangnya. Aleta berdecih sinis.

"Ngantin?" tanya Kenath. Bara mengangguk kecil.

"Ihh gamau! Entar bareng kuntilanak ini lagi. Ogah banget!!" sarkas Maya. Aleta menatapnya tajam.

"Gue juga gamau kali bareng lo!".

Maya mengepalkan tanganya. Minta di gampar ni cewek.

"Duhh. Dah ya lo berisik. Yok Ken ngantin" Maya dan Kenath berjalan meninggalkan kelas Mila. Bara memasukan kedua tanganya dalam saku celana. Dan Aleta yang dengan setia menggandengnya.

"Ayok ke kantin?" ajak Aleta. Bara berdehem singkat. Kedunya berjalan keluar.

.
.

Kenath dan Maya menjadi perbincangan semua orang setiap melewati Koridor yang ramai. Banyak desas desus terdengar.

"Ish gilak itu cewek. Kemarin sama Kenath, Kenath Olim pindah ke Dean. Dean meninggal balik ke Kenath lagi. Gajelas banget"

"Gatel banget itu cewek"

"Lah? Kok sama Kenath lagi? Karena Dean udah mati malah pindah lagi?? Murahan banget sih itu cewek.

"Gatel!

"Ih gapunya harga diri!"

"Kenath ngapain sama dia lagi sih!!"

Maya menegak ludah kasar. Perkataan mereka sangat membuatnya tertekan. Apalagi dengan kematian Dean. Tangan Kenath tergerak menutup kuping Maya.

"Jangan di dengerin" Kata Kenath tersenyum. Maya sekarang merasa bersalah. Dengan mudahnya dia berpaling padahal ada Kenath yang selalu ada untuknya. Dan setelah penghianatan nya kini Kenath kembali lagi untuknya.

"Kamu gak keganggu?" tanya Maya. Lucu. Kenath tidak terganggu sama sekali. Seharusnya Kenath menjauhinya. Apalgi karena kematian Dean, namun Kenath malah stay di sampingnya.

"Kalo kamu keganggu bilang. Biar aku tebas kepala mereka semua". Kata Kenath membuat Maya terkekeh. Becandanya ada ada saja.

"ada ada aja kamu". Maya menggeleng heran. Kenath tersenyum tipis. Hemm bagaimana caranya mengatakn hal sebenarnya?. Mungkin Maya kira Kenath hanya bercanda.

"Kamu kira aku bercanda?" tanya Kenath dengan wajah serius. Maya terdiam. Kenapa Kenath jadi serem begini sih.

"Buruan yuk entar gak dapet tempat" Maya menarik Kenath dengan cepat. Mengalihkan pembicaraan yang semakin aneh saja.

Mereka memasuki kawasan kantin. Dan benar saja seluruh tempat sudah penuh. Maya mencari tempat yang kosong. Dan pandanganya terhenti di meja Mila yang duduk dengan Kiki.

My Sweet Boyfriend (END) Where stories live. Discover now