23 🔪Maya marah🔪

1.6K 101 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote and komen ya guysssss!!!!!

"Kenath?" Panggil nya. Kenath mendongak dan terkejut bukan main melihat Tiwi.

"Aku kangen" Teriaknya memeluk kenath. Maya menegang dengan perasaan campur aduk.

Tangan Maya terkepal kuat melihat pemandangan menyakitkan di depan nya. Matanya memanas dan hampir menangis dengan langkah cepat Maya mendekat dan langsung melepaskan pelukan itu.

"Loe apa apaan sih!" Bentak Maya kepada Tiwi. Tiwi terkejut dengan perlakuan Maya yang sangat kasar.

"So-sorry gur cuma ka-kangen sama Kenath" Jawabnya gugup. Tatapan Maya sangat tajam seperti siap menerkam Tiwi kapan saja.

"Tapi gak harus pake acara peluk pelukan kan!" Sentak Maya. Kenath tak percaya dengan sikap Maya yang berubah.

"Gue refleks" Jawab Tiwi menunduk takut. Maya memegang lengan Tiwi dengan kuat.

"Loe gak berhak meluk Kenath!" Bentak nya membuat desas desus siswi mulai terdengar. Bahkan kelas sebelah kelas Mila telah ramai mengintip dari jendela.

"Ish sok banget sih si Maya!"

"Anjir maen peluk peluk aja!"

"Dih katanya waketos tapi gitu"

"Anjir kenath aja biasa aja kenapa dia ngeggas"

"Ish gk malu banget bedua ribut"

"Njir anak baru macem macem sama sepupu most wanted"

"Dihh kecentilan banget, kenath aja gak marah!"

"Malu maluin Mila aja tuh sepupu nya"

"Dihh lebih cantik Maya tau gak dari pada sih anak baru"

Maya menahan amarahnya dengan semua omongan siswi siswi.

"Diam lo semua!" Bentak Maya namun tak ada yang peduli dan bahkan ada yang menyoraki nya.

"Maya gue minta maaf, gue gak tau kalo lo pacar kenath" Sesal Tiwi. Maya mengepalkan tangan nya kuat menahan emosi. Sedangkan Kenath terdiam. Dia bahkan tak tau akan membela siapa, karna keduanya sangat penting baginya.

"Gue benci sama lo!" Teriak Maya dengan mata berkaca kaca" Tiwi menunduk menyesali perbuatannya.

"GW BENCI SAMA LO!!!" teriak Maya sangat kuat meluapkan semua emosi nya sambil menatap Tiwi tajam.

"LOE KE-"

"Berisik ini bukan hutan!" Bentak seorang yang baru masuk membuat ucapan Maya terhenti.

"Lo berdua ikut gie" intruksi Mila dingin dan datar. Mila yang tadinya sedang belajar bersama Bara untuk ulangan nanti malah terhenti karna seorang siswi berlari dan menghampiri nya. Mengatakan bahwa Maya dan anak baru berantem membuat Mila bergegas berlari menuju kelas sebelah yang sangat Ramai.

"Dia yang salah!" Ujar Maya tajam. Mila terdiam dengan gigi merapat kesal.

"Lo bedua ikut gue sekarang! Dan lo Maya! Lo itu waketos! Ngasih contoh yang baik bukan kayak gini! Dan lo! Gue gak tau lo buat kesalahan apa sampe Maya gini, jadi sekarang kalian ikut gue. Dan.Gak.ada.bantahan!" Ujar Mila menakan empat kata terakhir nya.

Maya dan Tiwi pun menunduk dan mulai mengikuti Mila. Kenath masih mematung di tempat hingga Bara datang menghampiri nya lalu menepuk bahu kenath pelan.

"Ingat, loe gak boleh mainin perasaan dia" Ujar Bara dingin dan datar. Kenath terdiam dengan wajah frustasi.

**

Mila terduduk di kursi dengan wajah kacau.. Tadi saat berjalan menuju ruang OSIS.. Maya menghilang pergi entah kemana membuat nya bingung setengah mampus.. Mila memijit pelipisnya pelan.

"Sumpah gue pusing liat tuh anak satu" Ujar Mila kepada Tiwi. Tiwi terdiam dengan wajah bersalah.

"Gue yang salah kok, gue yang asal peluk kenath" Ujar Tiwi menyesal. Mila menatap Tiwi datar.

"Lo ada hubungan apa dengan Kenath?" Tanya Mila. Tiwi Terdiam.

"Kenath sahabat gue" Jawabnya pelan. Mila mengangguk mengerti. Lalu memijit pelipis nya pelan.

"Gue cari Maya dulu lo tetep disini" Titah Mila kepada Tiwi. Tiwi mengangguk mengerti.

***

Maya terduduk di roptoof sekolah dengan pandangan buram. Sedari tadi air matanya tak hentinya terjatuh dri pelupuk matanya.

"Arghhhh kenapa gue mesti sesakit ini sih hah?!" Makin memukul pelan dadanya.

"Padahal cuma meluk tapi buat gue sakit banget" Monolognya pelan sambil meremas dada kirinya menggunakan tangan kanan.

"Sumpah rasa pengen bunuh orang gue!!" Teriak nya kesal. Maya melihat awan yang cerah dan sangat bersahabat.

"Huwaaa gak secerah hati gue!!!!!!" Teriak nya hampir menangis lagi setelah tadi selesai menghapus air matanya.

"Gue terlalu sayang sampe sakit banget hati gue!" Ujar nya .

"Huwaaaa gue gak mau Kenath berpaling!! Nggak!! Gue gak ikhlasss!!!" Teriakkan Maya membuat Langkah kaki seorang terhenti. Maya mengahpus air matanya pelan..

"Siapa sih" Cicit nya pelan.

"Maaf" Ujar Kenath tepat di belakang Maya. Maya membalikan badanya dan berhadapan langsung dengan Kenath.

"Kamu ada hubungan apa sama dia?" Tanya Maya pelan. Kenath menggeleng pelan.

"Dia sahabat aku" Jawab kenath.

"Emang kalo sahabat mesti peluk pelukan gitu?" Kesal Maya. Kenath tak menjawab membuat Maya kesal.

"Jawab aku dong!" Teriak Maya. Kenath menatap Maya dalam.

"Aku udah lama gak jumpa dia jadi bagi aku wajar aja dia meluk tadi, cuma cara kamu yang kasar, aku gak suka cwek kasar!"

Jleb!

Serasa di tusuk ribuan pisau, Maya terdiam membisu. Dengan wajah kaku dan terkejut.

"A-aku cuma gak mau ada yang meluk kamu" Ujarnya pelan.

"Aku tau, tapi kamu gak mesti bentak dia di depan orang ramai. Itu cara basi tau gak" Ucapan kenath sangat pelan dan tajam membuat Maya tersenyum tipis.

"Iya cara aku emang murahan" Ujarnya pelan.

Langkah kaki yang menuju kearahnya membuat Maya memalingkan pandangan nya dari arah bawah.

"Gue nyuruh lo ke ruang OSIS bukan ke roptoof" Ujar Mila datar. Maya terdiam dan mengangguk pelan.

"Sorry" Ujarnya merasa bersalah. Mila mengangguk pelan.

Kedunya pun melangkah menjauhi roptoof dan menuju ruang OSIS.

Bersambung?!

Vote and komen..
Gw juga mau tau gimana pendapat orang tentang karya gw :)

My Sweet Boyfriend (END) Where stories live. Discover now