48 🔪Phsycopath 3🔪

934 73 2
                                    

Warning!!

Terdapat adegan sadis!
Yang belum cukup umur boleh di skip! Kalo tetap maksa dosa tanggung sendiri! Author gk tanggung jawab:v.

Mohon bijak dalam membaca!!

Happy reading

.
.
.

Dalam sebuah Rubanah (ruang bawah tanah) tempat yang sangat gelap dan pengap, sangat tidak elit. Terdapat tiga pria tampan di mana dua orang berdiri di depan satu pria yang duduk di atas sofa single. Dia Kenath.

Biel dan Daniel atau El. Kedua rekannya yang selalu membantunya dalam segala hal yang menyangkut nyawa korbannya. Kini kedua orang itu berdiri di depan Kenath yang menampilkan wajah dingin dan datarnya.

"Kalian udah tau targetnya?" tanya Kenath dingin. Kedua orang itu mengangguk.

"Bawa dia ke hadapan gue dalam keadaan hidup hidup. Jangan sampai Mati!" desisnya tajam. Biel dan El saling pandang. Biasanya juga mereka di suruh membunuh dan bekerja secara bersih tanpa jejak.

"Kalian paham?" tanya Kenath.

"Paham" jawab keduanya.

"Gue tunggu dalam waktu satu jam" ujar Kenath. Kedua orang itu mengangguk dan keluar dari ruangan itu.

.
.

Dean mengambil air minum dari dalam kulkas. Meneguk nya tanpa beban. Dan melirik ponselnya yang sedari tadi berdering. Dan terdapat nama Tiwi disana.

"Gimana?" tanyanya setelah mengangkat ponselnya.

"Belum jumpa. Tapi lo yakin itu Maya?" tanya Tiwi.

"Hmm. Gue liat sendiri dari atas" jelas Dean.

"Maybe dia udah mati?" tanya Tiwi lagi.

"Maybe, lo berdoa aja dia beneran Mati. Lagi gue cari Kenath. Gak sabar gue bunuh dia" desis Dean setengah Kesal pasal dirinya yang mencari Kenath namun tidak jumpa juga.

"Terserah lo mau apa!" kesal Tiwi dan mematikan ponselnya. Dean berdecih.

Tok tok tok..

Suara ketukan pintu mengalihkan atensi Dean. Tanpa ragu Dean menuju kearah pintu dan membukanya.

Dilihatnya tidak ada orang sama sekali. Dean kembali ingin menutup pintu. Namun gerakannya kalah cepat oleh seseorang yang memakai hoddie hitam.

"Lo siapa?!" bentak Dean. Dari arah belakang seseorang datang dengan balok di tangannya.

Puk!

Rasa sakit menjalar dari tengkuk Dean. Dalam hitungan detik Dean pingsan seketika.

Kedua orang itu membopong tubuh Dean dan membawanya ke dalam mobil. Setelahnya keduanya melaju meninggalkan kediaman Deandra.
.
.

Mobil itu berhenti tepat di depan rumah megah yang di penuhi banyak bunga. Sangat indah. Lalu keduanya mengangkat tubuh Dean menyusuri jalan belakang dan memasuki Rubanah.

Keduanya menghampiri pria dengan wajah dingin dan datar itu. Kenath.

"Kita buat dia pingsan" jelas El sebelum Kenath bertanya. El menduduki Dean dan mengikat tubuhnya dengan tali.

"Bangunin secara paksa" titah Kenath. Biel melangkah keluar. Dan tak lama dia masuk dengan air es di tangannya.

byur!!

Tanpa berperasaan Biel menyiram tubuh Dean dengan air yang sangat dingin. Secara perlahan Dean membuka matanya. Rasa dingin terasa di sekujur tubuhnya. Dan tanpa tau apa yang sedang di hadapinya sekarang.

My Sweet Boyfriend (END) Where stories live. Discover now