40 🔪Why? 2🔪

1K 68 0
                                    

jam menunjukkan pukul enam pagi, maya membuka matanya perlahan dan pandangan pertamanya tertuju pada Kenath. senyum indah terpatri diwajahnya, rasanya ingin dirinya setiap pagi melihat pemandangan indah tersebut.

Maya menatap dalam wajah tampan yang sangat polos dan memukau bagi siapa saja yang melihatnya. Maya mengelus lembut wajah tampan itu, senyumnya mengembang indah tanpa beban melupakan beban yang menghantui dirinya.

"Aku tau aku ganteng".

dengan cepat Kenath membuka matanya dan secara refleks Maya menarik tanganya namun kalah cepat dengan kenath yang sudah menggeggam tangannya.

"bangun kok gak bilang bilang" kesal Maya merasa malu.

kenath terkekeh dan mengecup lembut punggung tangan kekasihnya.
"kalo aku bilang, nanti tangan ini gak ngelus pipi aku dong" jawab Kenath. Maya menahan senyumnya.

"kenapa kamu sayang sma aku?" tanya Maya. Kenath tersenyum manis.

"aku sayang ke kamu ya karena itu kamu bukan orang lain". jawab Kenath.

"setelah liat kehancuran aku?" tanya Maya dan di angguki Kenath.

"jangan tinggalin aku, aku gak tau bakalan gimana jadinya aku tanpa kamu"

''aku gaakan pernah ninggalin kamu''

"janji?" tanya Maya.

"janji".

keduanya saling melempar senyum tanpa tau ada yang termangu dari tadi menyaksikan drama pagi hari.

"pagi pagi udah liat drama aja gue" gerutu Mila kesal dan membuat dua orang itu mengalihkan pandangan mereka pada dua orang sedari tadi menyaksikan perjanjian dua orang.

"sejak kapan lo berdua ada disitu?" tanya Maya panik sedangkan Kenath hanya menampilkan wajah biasa saja.

"sejak lo ngelus wajah Kenath".

"And than kalo lo lupa, gue ada di kamr ini dari tadi malam". jawab Mila santai sambil memakan rotinya. Wajah Maya memerah menahan malu Mila melihat semua kejadian itu.

"gu-gue mau mandi" ujar Maya dn berlari kekamar mandi.

***

jam menunjukkan pukul 8 pagi. seluruh siswa sudah berada dalam kelas masing masing kecuali mereka yang baru tiba.

"KENAPA KALIAN TERLAMBAT?!" suara teriakan membahana yang bisa mengancurkakn fasilisitas sekolah.

**


keempatnya berbaris di lapangan dengan satu kaki di angkat. Mila menarik napas panjang.

"Dua setengah tahun gue sekolah, dua tahun jadi osis dan baru kali ini gue rasain hukuman yang gue kasih ke orang orang". keluhnya.

"itu namanya hukum alam" jawab Maya seadanya.

"Gegara lo ni" kesal Mila.

"Enak aja lo malah nuduh gue" bantah Maya tak terima.

"kan gu-"

"kalian berempat kemari" panggil guru yang tadi menghukum mereka.

"Kenapa pak?" Tanya Mila mewakili teman temannya.

"Besok kita akan melaksanakan Olimpiade antar sekolah. Namun adik kelas kalian yang mengikuti olim sedang kecelakaan dan keduanya adalah saudara kembar. Jadi kita tidak punya orang yang bisa mewakili sekolah" jelasnya. Mila mrngangguk pelan.

"Lalu pak?" Tanyanya.

"Karena nilai fisika terbaik di sekolah kelas 12 adalah nilai Mila dan Maya. Namun sekarang nilai tertinggi berubah"

My Sweet Boyfriend (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang