41 🔪Teror🔪

895 71 2
                                    

"Deandra Sebastian Alga"

seketika Maya mendongak dan tatapan keduanya bertemu. Maya seketika membeku. Deandra mendekati Mejanya.

"saya mau duduk disini" tanpa persetujuan Deandra duduk di kursi milik Kenath.

"hai" sapanya pada Maya yang masih membeku kaku. lidahnya kelu untuk berbicara.

"udah lama gak jumpa". Deandra tersenyum manis.

Maya tercekat, jangan sampai hal yang tidak di inginkan terjadi.

"Baiklah perhatikan saya, jangan berisik lagi".

selama pelajaran berlangsung Maya hanya diam tak berkutik sedikitpun.

kringggggg kringgggg

"baik sampai sini pelajaran hari ini"

dengan cepat Maya berdiri dan berlari keluar kelas, Deandra menatap kepergian gadis itu dan berdiri menyusulnya.

Maya menarik nafas panjang. dia lelah berlari mengindari Deandra. Maya melihat Bara dan menghampirinya.

"Bara!!!" pangilnya. Bara berhenti dan menatap Maya dingin.

"Bara tolongin gue" pintanya memelas.

"Gue gak bisa bantuin lo, yang bisa bantu lo cuma diri lo sendiri"

Maya terdiam, dia bahkan belum mengatakan apapun namun Bara sudah menolak membantunya.

"lo selesaiin masalah lo" ujar Bara dan melangkah pergi.

Tanpa disadari seluruh pandang mata melihat ke arahnya yang mematung di tepi lapangan.

Deandra berjalan pelan menghampiri Maya yang tidak menyadari keberadaan Deandra. Deandra berdiri di belakang Maya.

"Kayaknya ada kesalahpahaman. Kita bicarain baik baik dulu" ujar Deandra memegang pundak Maya.

Maya berbalik. Menatap sepasang mata indah yang sangat memikat itu. Maya menatap sinis.

"Gak ada yang perlu di bicarain, lo dan gue udah selesai"

"Gak ada yang selesai, kita masih baik baik aja"

Tangan Maya terkepal kuat, senyum sinis terpancar di wajahnya.

"Baik baik aja? Gue gak salah denger? Siapa yang ninggalin gue tiba tiba? Siapa yang buat gue frustasi dengan cinta? Lo ninggalin gue tanpa kepastian! Gue bahkan gatau selama dua tahun ini lo masih idup atau enggak!, Dan sekarang dengan santai lo datang tanpa izin bilang SEMUA BAIK BAIK AJA?!" bentak Maya di akhir ucapannya.

"Maaf" Deandra menunduk menyesal.

"Gue gak butuh maaf dari lo!"

"Tapi kamu harus denger alasanya kan?"

Maya terdiam, dia memang tidak pernah tau alasan Deandra, the first love nya yang sudah menjalin hubungan selama empat tahun dan mereka berpisah tanpa ada kata putus.

"Sebelumnya aku minta maaf"

Deandra tertunduk. Menggapai tangan yang dulu selalu di genggamnya.

"Aku mengidap penyakit kanker Pankreas. Aku ngejalani Kemo di ouar negri dan gak pernah ada waktu untuk bisa hubungi kamu. Selama dua tahun hari hari aku di lalui dengan pengobatan"

Maya membeku seketika. Apakah benar?.

"Ka-kamu serius?" Tanya Maya tak percaya. Deandra tersenyum tipis.

"Aku gak maksa kamu untuk percaya. Terserah kamu percaya atau enggak tapu itu kenyataannya"

Hati Maya luluh seketika. Rasanya tidak mampu marah kepada Deandra yang dulu pernah masuk kedalam hatinya.

My Sweet Boyfriend (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang