03🔪what the?!!!🔪

5.4K 305 68
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote ya.
.
.
.
Kenath dan bara menurunkan Mila dan Maya pada sofa depan Mansion kedua gadis itu.

“OMA” teriak Maya menggelegar membuat ketiga nya menutup telinga bersama.

“Gilak!! Suara lo udah kayak Toa masjid tau gak!!!” kesal Mila memukuli Maya.

“Sakit baedah!!!” ujar Maya mengusap lengannya.

Cklek!

Pintu terbuka dan terpampang lah wajah Oma dan Opa.

“Astaga!! Kalian kenapa!!” ujar Oma Lila panik.

“Tadi Maya jatuh Oma” ujar Maya dengan Mata berkaca kaca.

Mila memutar bola matanya malas. “Bedua njir!” ujar Mila menatap Maya kesal.

“Bodo!!!” ujar Maya memeletkan lidahnya.

“Kalian siapa?” tanya suara dingin Opa.

“Me- mereka yang nolongin kita Opa” ujar Mila gugup.

Dahi Opa berkerut, “nolongin?” tanya Opa tak yakin.

“I – iya” jawab Mila lagi.

“Kayak nya kalian ada masalah sama mereka” ujar Opa menatap Mila dan Maya bergantian.

Glek!

Mila dan Maya saling pandang. Mereka lupa bahwa Opa nya sangat pandai membaca ekspresi wajah mereka.

“Kita temen mereka” ujar Bara dingin.

“Temen?” beo Oma.

“Iya” jawab Kenath cuek.

“Wahhh bagus dong?!!!” ujar Oma berdiri di hadapan Kenath dan Bara.

“Kenalin nama Oma Lila! Oma mereka berdua” ujar Oma semangat.

“Bara” jawab Bara singkat.

“Kenath” jawab Kenath dingin.

“Aduh!!! Ini tuh spesial tau!!!!” ujar Oma menatap keduanya. “Soalnya mereka berdua gk pernah bawa cowok kerumah ini!!” ujar Oma antusias.

“Oma” peringat Mila.

“Kenapa?’ tanya Oma menatap Mila. “Cakep kan!!! Kamu yang mana La?” tanya Oma menujuk kearah Bara. “Kamu sama dia aja cocok!!” ujar Oma menujuk Bara.

“Nahh kalo Maya sama Kenath” ujar Opa membuat Mila dan Maya tercenggang. Opa kerasukan kali ya?!.

“Ini udah malam, mending kalian pulang” ujar Opa menatap Bara dan Kenath.

“Iya” jawab keduanya bersamaan.

“Yasudah kalian juga ke atas” ujar Opa dan berlalu.

Mila dan Maya pun berdiri. “Awss” ringis Maya dan terduduk lagi.

“Yaampun!! Kamu  gak bisa jalan? Aduh tolong dong kalian berdua antar cucu Oma ke atas” ujar Oma dengan nada genit menatap kenath dan Bara. Mila kesal melihat kelakuan omanya.

“Ah- ng -nggk perlu Oma!! Mereka pulang aja” ujar Mila gugup.

“Kenapa?” tanya Bara menaikan alisnya satu.

“Lo- pulang aja! Ini udah malem” ujar Mila.

“Nggak” ujar Bara dan menggendong Mila ala brydal style.

Bara pun berlalu masuk dengan wajahnya yang datar dan dingin.

Sedangkan Maya dan Kenath masih memandang satu sama lain.

“Aduh jantung ngapa diskoan di liatin cogan sih!!!” batin Maya.

“Apa yang buat gw tertarik sama dia?” batin Kenath.

“Lo-“ ujar keduanya bersamaan.

“Lo aja dulu” ujar Maya mempersilahkan.

“Gak! Lo aja” ujar Kenath.

“Lo... Ngapa liatin gw mulu?” tanya Maya hati hati.

Kenath memandang lamat wajah Maya. “Lo juga liatin gue mulu” jawab Kenath santai membuat Maya menahan malu.

“Emm lo gak ada niatan ngenter gue kekamar?” tanya Maya mencairkan suasana.

“Oke!” jawab Kenath menggendong Maya Ala brydel style.

**

Bara membaringkan Mila di ranjang king size nya. Membenarkan letak tubuhnya dan berdiri di samping kasur.

“Tidur” ujar Bara menatap Mila lamat.

“Gak mau!!” ujar Mila membantah memangnya siapa dia yang bisa mengaturnya?.

“Tutup mata lo!” ujar Bara dingin gadis keras kepala yang sangat menyebalkan, namun entah mengapa Bara malah menyukainya.

“Gue gak mau!!” bantahnya keras kepala, tidak boleh di atur sembarangan apalagi kepada orang asing seperti Bara ini.

“Lo!!” nada Bara naik satu oktaf, membuat Mila bergidik ngeri. Kesabaran Bara hampir habis. Dia bukan tipe orang yang cukup sabar. Dan gadis ini menguji kesabaranya

“Tidur!!”.

“Lo tidur sendiri atau di tidurin heh?!” Bara tersenyum miring membuat Mila merinding seketika.

“Oh?! Atau lo mau tidur untuk selamanya?” tanya Bara dingin.

“What?! Lo gilak!!” ujar Mila melempar Bantalnya.

“Tidur!! “ ujar Bara tegas.

“Gue gak ngatuk!!” bantah nya lagi.

“Kek nya lo emang mau di tidurin!” ujar Bara tersenyum Bringas.

“Oke!” ujar Bara. Sekerika bulu kuduk Mila meremang.

Bara mulai mendekati kasur dan berbaring di sebelah Mila.

“Lo ngapain!!!!” teriak Mila.

“Diem!!” ujar Bara meletakkan jari telujuknya tepat di bibir Mila.

“Ngejauh dari gue!!!!!” Teriak Mila lagi.

“Gak usah teriak! Emang ada yang bisa dengerin lo?” tanya nya tersenyum Licik.

Glek!!!

Mila bodoh!!! Dia lupa bahwa kamarnya kedap suara bila di kunci.

“Ngejauh gak!!!!” teriak nya kesal.

“Lo yang minta gw gini” ujar Bara santai.

“Ngejauh dari gue!!!” kesal Mila.

“Lo!!!” desis Bara.

Bara pun menindih Mila dengan tangan nya memegang kedua tangan Mila tepat di samping kepalanya.

“Lo- lo ngapain!!!!” ujar nya was was.

Bara hanya terdiam dan menatap Mila intens. “Ngejauh gak!!!!” kesal Mila meronta ronta.

“Lo yang minta” ujar Bara dengan suara serak.

Bara menempelkan tubuhnya semakin kebawah, mempertipis jarak antara dirinya dan Mila. Mata Mila membola seketika.

“Ngejauh!!!!” teriaknya meronta.

“Nggak!!” jawab Bara singkat.

“Awas gue-“

Cklek!

Pintu terbuka membuat ucapan Mila terpotong.

“Astaga!! Lo bedua ngapain!!” ujar Maya menutup matanya.

Bara pun berdiri dan duduk di sebelah Mila.

“Tidur!” ujar Bara tegas.

“Tap-“

“Gw gak nerima penolakan!!” ujar Bara memotong ucapan Mila.

“Ish!! Emang lo siapa sok ngatur  gue!” ujar Mila kesal.

“Gue calon masa depan lo” ujar Bara menyidekapkan kedua tangannya, Mila melongo seketika.

“Masdep palalo!!!” teriak Mila melempari Bara dengan boneka nya.

“Aaaaaaa gilak kata kata lo mantep banget!!!!!!” ujar Maya memegang kedua pipinya.

Kenath menatap dingin Maya yang berada di gendongan nya. Kenath pun melangkah masuk ke kamar dan sesampainya di depan ranjang.

Bruk!!

“Adawwww!!!” ringis Maya.

“Gilak lo!! Lo kata gue guling lo banting seenak bapak lo!!!” teriak maya dengan posisi berbaring di paha Mila.

“Woyy palablo minggir asu!!!” kesal Mila mendorong kepala Maya. Maya mencibir kesal.

“Laknat lo jadi sepupu!!!” ujar Maya mengusap kepala nya.

“Bodo ya asu” kesal Mila balik.

“Tidur” ujar kedua cowok itu bersamaan.

“Gue bilang gak mau!!!!” kesal Mila tajam.

Kenath menaikkan salah satu alisnya. “Lo tidur” ujar Kenath menatap Maya.

“I-iya” jawab Maya gugup.

“Lo juga tidur” ujar Bara menatap Mila tajam.

“Lo punya kuping kan!! Gue bilang nggak ya  Nggak!!” kesal Mila menyidekapkan kedua tangannya.

Bara tersenyum miring. “Oh lo gak mau?” tanya Bara tajam.

Mila menggeleng polos. “Oke” jawab Bara mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

Bara menatap Kenath darat. ‘’Bawa cewek itu keluar” titah Bara menunjuk Maya dengan dagunya.

“Kok gue! Gue kan udah tidur” ujar Maya menyingkap selimut yang menutupi wajahnya.

“Itu bangun” ujar Kenath santai. Maya menepuk jidatnya pelan.

“Bodoh” batinnya.

Kenath pun kembali membopong Maya ala bridal Style.

“Ini mau kemana?” tanya Maya hati hati.

“Ikut aja” jawab Kenath membawa Maya keluar.

‘’Tapi ada Oma Opa” ujar Maya berusaha menahan kenath.

“Mereka udah tidur” jawab Kenath melanjutkan Perjalanan nya.

Mila menatap Bara yang memegang pisau lipat. Seketika mata nya membola.

“Lo mau ngapain!!!” teriak Mila takut takut.

“Ini yang lo maukan” ujar Bara tersenyum sinis.

“Bu-bukan” jawab Mila dengan polos nya membuat Bara gemas sendiri.

“Lo yang nahan gue dari tadi” ujar Bara mengelus kepala Mila pelan.

“Gue gak nahan lo” bantahnya lagi.

“Oh ya?” tanya Bara tajam. “Lo gak dengerin omongan gue dari tadi dan itu artinya sama aja lo nahan gue” lanjut Bara mengelus pipi Mila.

“Tapi lo bukan siapa siapa gue!!” ujar Mila melepaskan tangan Bara.

Bara tersenyum miring. “Gue. Mau. Lo!” ujar Bara tajam.

“Tapi gue gak mau lo” ujar Mila polos.

Bara menahan nafas kesal. “Terserah lo” jawab Bara kesal.

“Yeaayyyy gue menang!!! Bara nyerah!!!!” ujar Mila bersorak bak anak kecil. Dahi Bara mengkerut rapi.

“Maksud lo?” tanya Bara bingung.

“Kan lo tadi gak bisa ngejawab gue lagi, dan artinya lo nyerah! Nah jadi kamus tentang Mila gak pernah kalah itu benar” jelas Mila bagai anak kecil.

Bara menahan senyumnya. “Gemes gue” ujar Bara mencubit pipi Mila.

“Ishh sakit anjir!!” kesal Mila mencubit lengan Bara.

“Oiya! Tadi pisau nya mau lo apain?” tanya Mila.

“Lo mau?” tanya Bara menunjukkan pisau lipatnya di depan Mila.

Mila menggeleng polos. “Gak ah ntar luka” jawabnya lugu.

“Eh kok gw jadi polos gini sih di depan dia” batin Mila mengetuk dahinya dengan jari telunjuk.

“Itu lo asli di depan gue” ujar Bara membaca pikiran Mila.

“Eh?” bingung Mila menatap Bara.

“Gue suka lo yang asli kaya sekarang” ujar Bara tersenyum manis membuat Mila salah fokus.

“Gue tau senyum gue manis” ujar Bara dengan Pdnya.

“Igh lo pedean gilakk!!” kesal Mila memukul Bara.

“Tapi itu yang ada di pikiran lo” jawab Bara santai.

“Ish!! Kok bisa sih!!!” batinya kesal.

“Karna bisa” jawab Bara.

“Udah deh!! Gue mau tidur!! Itu pisau simpen! Ntar kenak gue” ujar Mila menutup tubuhnya dengan selimut.

“Oke Good Night My Sweet Heart” ujar Bara mengelus puncak kepala Mila.

“Udah ahh pergi” usir Mila dengan tangan kanan nya.

“Mimpiin gue” ujar Bara dan berlalu.

“Idih amit amit!!” batin Mila bergidik ngeri.

“Gue denger” teriak Bara di depan pintu. Dengan cepat Mila menutup mulutnya, Bara terkekeh pelan padahal dia bicara dalam hati.

*****

“Huwaaa Gue ngantuk” ujar Maya menguap. Posisi nya adalah di depan TV yang menyala.

“Tidur sini” ujar kenath menepuk pahanya.

Maya menggelengkan kepalanya pelan. “Kalo kata Mila bukan mukhrim” jawab Maya.

“Oke! Tidur di pundak gue aja” ujar kenath.

“Nah kalo itu Mila gak bilang apa apa jadi boleh” Maya pun menyandarkan kepala pelan. “Hoammmm” Maya menguap dan memjamkan Mata nya.

“Ntar bawa ke kamar ya” ujar Maya tanpa membuka matanya.

“Belum sah” ujar Kenath santai.

Mata Maya dengan cepat terbuka. “Bukan gitu geblek!!!!!” kesal Maya memukuli Kenath.

“Awss” ringis kenath memegang bahunya. Maya membulatkan Matanya lebar. Ohh ayolah Maya tidak ingin mati muda!!

“Sakit yaa? Aduhh maaf Ken!! Gue refleks” ujar Maya dengan mata berkaca.

Kenath menatap Maya yang ingin menangis. Ck kok  gue gasuka liat dia mau nangis gitu!! Biasanya juga korban  gue malah seneng” batin Kenath kesal.

Tap tap tap.

Suara langkah kaki pun turun membuat keduanya menoleh bersamaan. “Naik” titah Bara dingin.

Dengan cepat Maya berlari naik keatas. “Jangan lupa kunci ya!!!” teriak Maya dari atas. Membuat kenath terkekeh.

“Apa yang buat  lo tertarik” ujar keduanya bersamaan.

“Dia unik” jawab Bara.

“Dia lucu, penurut” jawab Kenath juga.

“Dia beda” ujar kedua lelaki itu bersamaan.

“It’s mine” ujar Bara dengan tatapan tajam.

“And be mine” ujar Kenath dingin.

“Cabut” ujar Bara dan di angguki Kenath.

.
.
.

Bersambung?!!

Jangan lupa vote and Coment yaaa guysss!!

1613 kata!!!...

My Sweet Boyfriend (END) Where stories live. Discover now