32 🔪they?🔪

1.2K 83 1
                                    

Sebelum baca vote and komen guys!!
.
.

Rumah itu sangat megah, bercat putih dan berdiri kokoh dengan hiasan bunga mawar di setiap sudutnya. Dari awal menginjakkan kaki di depan gerbang semua bunga mawar berjejer rapi hingga kedalam. Rumah yang hanya memiliki dua tingkat namun siapa pun berada di sana rela berlama lama karena terpana.

Di dalam kamar yang besar, dengan fasilitas lengkap, berwarna Mawar putih dan kasur king size di tengah kamar itu. Seorang gadis terbaring, wajahnya sangat polos saat tertidur seperti tidak ada beban yang menanti nya. Wajah damainya sangat tenang, bahkan tidak terusik saat pintu terbuka dan masuklah seorang Pria dengan badan tegap.

Dia kenath, menatap gadis yang masih betah berlama lama dalam mimpinya, dengan infus menggantung di sebelahnya. Gadis itu Maya.

Flashback on..

Kenath berbalik melihat Maya semakin menjauh, di lihatnya bahu itu bergetar menandakan si empu sedang menangis. Kenath Mengikuti langkah rapuh yang semakin lama semakin jauh, perlahan tapi pasti gadis itu lenyap di tikungan depan.

Kenath menyusul. Dia tau gadis itu sedang menangis walau kenath tidak tau pasti apa penyebab nya. Dilihat nya gadis itu berjalan menyusuri hujan. Kenath terus mengikuti. Berdiri tidak jauh dari gadis yagg bahkan. Tidak menyadari keberadaan nya.

Hiks..

Gadis itu menangis. Kenath membeku mendengar isakan pilu itu. Gadis itu menangis, mengapa? Apa dia penyebab nya?. Kenath mengepalkan tangannya. Dia mengingkari janjinya. Tatapannya datar, kenath bingung dengan keadaan ini. Apalagi sekarang yang datang? Masalah baru lagi?. Mengapa masalah silih berganti, berlomba-lomba menjadi masalah yang paling pertama.

Dilihatnya gadis itu berdiri menuju jalan raya. Kenath berjalan dengan cepat untuk menghindari hal yang mungkin akan terjadi. Dia pun berlari. Tepat saat itu truk membunyikan klakson. Jantung kenath berdetak kuat, tidak dia tidak sanggup. Kenath berlari sekuat tenaga. Sedikit lagi, yah sedikit lagi.

Setelah tepat di belakang nya kenath memeluk Maya dari belakang. Melompat kedepan Berguling untuk menghindari truk itu. Kenath memeluk gadis itu erat, memejamkan matanya berharap Tuhan memberinya kesempatan untuk menjelaskan dan memperbaiki semunya.

Kenath membuka mata, dilihat nya gadisnya pingsan. Membuat Kenath kalang kabut. Dia ingin menuju rumah sakit kembali. Tapi dia tidak ingin terjadi masalah baru Disana. Kenath pun menggendong gadis itu dibawah guyuran hujan lebat. Menuju parkiran dan menaiki mobilnya. Membawanya dengan kecepatan diatas rata rata dan menuju kediaman Andromeda.

Kenath membuka pintu dengan sekali dorongan karena memang pintu yang tak di kunci. Dilihatnya Jacob dan Keana yang sedang bermesraan di ruang tamu seketika terkejut dengan keberadaan kenath yang basah kuyup dan berjalan menuju kamarnya dengan seorang gadis di dalam gendongan nya.

Keana menganga tak percaya.

"Kenath!!!!!?"

***

"Huft"

Kenath menghela nafas lelah. Sekarang jam 7 malam dan sudah lebih sepuluh jam gadis itu terpejam.

Cklek..

Pintu terbuka, dilihatnya pria paruh baya yang masuk dengan wajah dingin nya. Dia Jacob papanya. Dan tidak lama disusul Mama nya yang ikut masuk.

"Gimana Ken?"

Kenath menggeleng menjawab pertanyaan Mamanya. Papanya berjalan mendekati kasur dan melepaskan cairan infus yang sudah habis.

My Sweet Boyfriend (END) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon