17 🔪Bara?🔪

1.7K 116 2
                                    

.
.

Mila telah menunggu Bara yang tak kunjung datang membuatnya kesal setengah mati.

"Ah anjir lah ni anak!!! Gw telat pasti! Malah mobil di bawa sama oma lagi!!" gerutunya menghentakkan kakinya kesal.

Tring!

Mila pun dengan cepat membuka ponselnya, tertera nama Bara di sana.

Bara
Gak bisa jemput ada urusan    7:00 ✔✔

Mila menggenggam ponselnya dengan kuat.

"Ya!!! Kalo gini ngapa gak dari tadi sih bambang!" Kesalnya mulai melangkah keluar menuju jalan raya depan rumahnya.

"Argghhh malah Maya udah jalan duluan! Taksi kagak lewat lewat! Angkot udah gak ada! Apes banget idup gue!!" kesal nya mulai berjalan kaki.

"Ya allah dosa apa hamba kepada mu ya Allah" Mila melihat ke arah langit yang sangat cerah.

"Cerah nya langit, gk kayak hati gw sekarang" monolog nya.

Sepuluh menit lagi bel akan berbunyi. Mila masih berdiri di halte.

"O iya pe'a! Pesen grab kan bisa!" gerutunya mulai membuka ponselnya.

"Ni otak emang gk bisa jalan ya!!" kesal nya.

****

Mila pun telah  sampai di depan gerbang dan telat lima menit.

"Huft! Untung gue ketos!" batinya nya mengusap dada.

"Pak bukain pintu dong" pintanya dan langsung di turuti oleh pak satpam.

"Tumben telat neng?"

"Iya pak sakit ati saya tuh" jawabnya asal membuat pak satpam menggeleng heran.

"Yaudah masuk gih neng"

"Iya pak makasih ya" ujar Mila dan melangkah masuk.
.
.

Sesampainya di kelas, kelas telah kosong dan tak berpenghuni.

"Lah kok sepi?"

Mila pun melangkah menyimpan tas nya dan keluar kelas. Lapangan basket telah di penuhi semua siswa dan siswi.

"Loh kok?"

Mila pun mendekati krumunan siswi dan melihat kedepan. Bara dan Kenath sedang duel one by one. Mila mengedarkan pandangan nya dan mencari keberadaan sepupu nya.

"Mana sih tuh bocah!" kesal nya mencari.

085664001812
Toilet skrng!!       07:25 ✔✔

Dahinya mengkerut rapi. Dan mulai berlari menuju toilet.

Sesampainya di depan toilet mata Mila membola seketika melihat Maya yang matanya tertutup oleh kain hitam.

"Hiks lepasin gue plis" mohon nya brusaha melepaskan ikatan tali di tangan nya.

"Maya" ujar Mila melepaskan tutupan mata Maya. Setelah terlepas dengan ikatan di tangan nya Maya langsung mendorong Mila menjauh.

"Maksud lo apaan!!!" bentak Maya membuat Mila heran.

"May gue-"

"Stop!! Lo yg lakuin ini! Maksud lo apaan hah!!" Mila menggeleng dengan wajah bingung dan heran.

"Lo yang kenapa?! Gue cuma lepasin lo!" bentak Mila tak terima disalahkan. Maya tersenyum miring.

"Gue gak nyangka sama lo! Lo nyulik gue! Ikat gue! Nyiksa gue! Dan buat gue takut karna lo yg gak bersuara!! Maksud lo apa!" bentak Maya dengan nafas memburu. Mila menggeleng.

"Gue baru dateng!" jelas nya dengan mata berkaca.

"Baru dateng! Terus yang buat gue gini siapa!"

"Maya itu bukan gue!" jelas Mila berusaha meyakinkan Maya.

"Alah bacot lo!!" makiannya.

"Gue punya buktinya! Gue di suruh seseorang kesini!" Mila mencari keberadaan ponsel nya yang hilang di saku almameter nya.

"Mana?" tanya Maya. Mila meraba seluruh tubuh nya.

"Ponsel gw mana?" paniknya. Mila terdiam senejak. Tadi dia bertabrakan dengan seorang siswi, dan dia rasa ada sesuatu yang masuk dari dalam sakunya.

"Ponsel gue ilang!" panik Mila. Maya menatap Mila tajam.

"Alasan baru lagi?" tanya Maya sinis.

"Maya!" panggil Kenath. Keduanya menoleh ke arah pintu masuk, di sana ada Kenath dan Bara.

"Kamu?" panik Kenath mengahampiri Maya.

"Kenapa luka gini?" tanya Kenath. Maya pun menunjuk Mila.

"Dia"

Mila menggeleng dan menatap Bara.

"Sumpah bukan gue!" ujarnya. Ketiganya menatap Mila tajam membuat Mila panik.

"Gue bersumpah bukan gue!" yakin nya lagi. Bara menggeleng pelan.

"Kenapa lo gituin dia?" tanya Bara dingin. Mila terdiam.

"Lo jahat banget sih?" ucap Kenath membuat Mila menegang.

"Bukan gue" ujarnya mulai melemah.

"Maling mana ada yang mau ngaku! Sekali pun lo sepupu gue gak memungkinkan gue gak bisa marah sama lo!!'' bentak Maya membuat mata Mila berkaca kaca.

"Kenapa gak ada yang percaya sama gue" ujarnya tajam dan berlari keluar toilet.

Mila berlari menuju ruang osis dan menangis tanpa suara di sana.

"Oi buketos" panggil Hana masuk kedalam ruangan membuat Mila dengan cepat menghapus air matanya.

"Kenapa?" tanya Mila berusaha baik baik saja. Hana terduduk di depan Mila.

"Kok lo gak bareng Bara tadi?" tanya Hana, Mila mengangguk pelan.

"Dia tadi ada urusan, kenapa emang?" tanya Mila balik.

"Lah? Tapi tadi dia bareng anak kelas XI Ipa anjir! Cwek yg paling cantik di kelas XI sape sih namanya Syar kalo gk salah" jelas Hana membuat Mila terdiam.

"Lo beneran kagak tau?"

Mila menggeleng dan menelungkupkan wajahnya.

"Gue puyeng! Gue mau rehat aja!" kesal Mila. Hana pun mengangguk dan berdiri.

"Gue pergi ya" pamit nya berlalu.

"Arghh kok sial banget hari ini!!!" Batin nya ingin menangis.
.
.

Setelah pulang sekolah Mila berjalan dengan lesu menuju halte untuk menunggu taksi. Jam pulang sekolah telah berlalu 1 jam yang lalu karna dirinya yg tertidur di ruang OSIS.

Tin... Tin...

Dahinya mengerut rapi saat melihat mobil putih berhenti si depan nya.

"Knp tuh oang? Njir jalan sepi lagi anjir!!" Gerutunya meneguk ludah susah payah.

Mila pun berdiri berniat ingin berjalan kaki pergi. Namun tiba tiba.....

Srek!!

Hmptttt

Sesuatu membungkam mulutnya membuat nya pingsan dan kehilangan kesadaran. Sebelum semuanya menggelap Mila menggumam satu nama dalam hati.

'BARA'

.
.
.

Bersambung?!!!

Jangan lupa vote and komen guyssss!!!

Sorry baru update 🤣

My Sweet Boyfriend (END) Where stories live. Discover now