39 🔪One room?🔪

1K 74 0
                                    

Satu ruangan.

Satu ruangan!. Bagaimana jadinya? Entahlah Mila menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal dan di sebelahnya ada Maya yang sudah terlelap. Ck! Tidak tau sikon.

Mila menggunakan kimono Hitam dan Maya menggunakan kimono putih. Jelas ini untuk pasangan suami istri.

"Maya! Bangun anjir!" Mila menggoyangkan Maya yang masih berada di alam mimpi.

"Anjir! Bangun Malih!!!"

"Huwaaa! Ck apaansih?!" Maya menguap lebar dan membalikkan badannya.

"Lo masih tidur?" Tanya Mila.

"Iya masih" jawab Maya asal. Mila mencebik kesal dan mencubit pinggang gadis itu yang seketika bangun dari baringnya.

"Juleha! Sakit anjir!" Kesalnya.

"Menurut lo ini kamar untuk satu keluarga atau untuk pasangan suami istri sih?" Tanya Mila melihat sekeliling. Maya menguap lebar.

"Untuk pasangan suami istri yang baru jadi keluarga" jawabnya. Mila menatap Maya datar. Jawaban lengkap sih.

"Mereka beli baju di mana sih anjir!" Kesal Mila. Maya menguap lagi.

"Di arab saudi" jawabnya asal. Mila melirik sinis.

"Jahat banget gak ngajak gue!" Kesalnya. Maya tersenyum tipis.

"Keluar lo sono make kimono!" Sarkas Maya kesal. Mila mencebik.

"Aigo!! Eottokke?! Bentar lagi ujan anjir!" Kesal Mila melihat dari jendela dan awan yang gelap.

"Anjir! Ujan dong! Enak tu di angetin!" Ujar Mila membuat Maya ambigu.

"Anjir otak lo!!" Kesal Maya menoyor kepala gadis itu.

"Sama selimut anjir! Dimana mana di angetin sama selimut, emang lo mikir apaan?!" Tanya Mila kesal. Maya terdiam.

"Gue ambigu" jawabny pelan. Mila tertawa.

"Hahahaah! Anjir otak lo cuci sana! Kotor banget!"

"Makanya kalo ngomong itu yang jelas!" Kesal Maya.

"Makanya otak itu bersihin dikit! Minggu gereja cari pahala otak kotor kaya keset rumah! Ck!"

"Anjir nih anak!" Maya mencubit paha putih gadis itu yang seketika memerah.

"Aws! ANJIR PAHA GUE!!" Teriak Mila. Maya menutup kuping.

"Bangke! Suara lo ngalahin ToA penjual kerang!" Kesal Maya.

"Makanya tangan lo itu suciin! Seenak jari lo nyubit gue!" Kesal Mila. Maya mengangkat bahunya acuh.

"Sabodo!" Mila menarik pipi Maya dengan sebal.

"Fuck!! PIPI GUEE MELER NANTI ANJIR!!!" Teriak Maya. Mila tersneyum miring.

"Satu sama!"

"Kepala lo satu sama! Gue teraniaya mulu!"
"Mata lo satu!"

"Dakjal dong?" Tanya Maya polos.

"Bisa jadi?" Jawab Mila ragu.

"Ada tanduknya?" Tanya Maya.

"Ada ada!!" Seru Mila

"Hmm!! Badannya gede?"

"Ha iya iya!!"

"Gue tau!"

"Apa apa???"

Cklek.

"Lo berdua" jawab suara dari arah pintu. Bara dan Kenath. Mila dan Maya menatap kedua pria itu.

My Sweet Boyfriend (END) Where stories live. Discover now