Pagi yg berisik.

15.3K 465 101
                                    

Hari ini adalah hari jum’at membuat kedua sepupu ini kalang kabut tak jelas. Pasalnya di saat hari jum’at maka mereka wajib memakai baju putih dan rok hitam, jika dia muslim maka wajib memakai jilbab dan anak jilbab. Jika dia non muslim maka ia harus memakai harnet.

Maka di sini dua sepupu sableng ini tengah sibuk mencari benda keramat yang sering sekali hilang saat di butuhkan. Anak jilbab dan harnet.

Mila dan Maya memang berbeda agama. Mila adalah seorang muslim papa nya yang pindah agama membuat seorang Mila mengikuti agama kedua orang tuanya.

Papa Maya dan papa Mila adalah saudara kandung. Namun tak membuat keluarga pradipta mengucilakanya. Mereka berdua adalah cucu kesayangan keluarga Pradipta.

Maya seorang anak tunggal sama seperti Mila. Seperti pagi ini keduanya sudah ribut saling berteriak.

“DEKK MANA ANAK JILBAB GUE” teriak Mila menggelegar.

“KAK HARNET GUE MANA” teriak Maya tak kalah heboh.

Mereka meneriaki satu sama lain di dalam kamar.

“LO KASIH ANAK JILBAB GUE! KALO GAK GUE KASIH HARNET LO KE MOCHI GUE” teriak Mila, mochi yg di maksud adalah tikus putih kesayangannya.

“JANGAN MACAM MACAM LO KAK” teriak Maya kesal.

“MAKANYA BURU BAWA SINI DEK”

“IYA GUE KELUAR DULU” teriak Maya lagi.

“YAAMPUN KALIAN INII! MASIH PAGI UDAH RIBUT!” Teriakan yang paling besar dari seorang nenek Lila Aina Pradipta.

“KAKAK OMA” teriak Maya.

“ENAK AJA! ADEK TUH OMA” balas Mila kesal.

“UDAH BURUAN KEBAWA SARAPAN! NANTI TELAT” teriak nenek Lila.

“SIAP” balas keduanya.

Maya dan Mila pun turun secara bersamaan. Dengan pakaian sekolah lengkap.

“Pagi oma opa” sapa keduanya.

“Pagi sayang” balas oma dan opa nya.

“Wihhh enak nih” girang Maya melihat nasi goreng buatan omanya.

“Jelas lah kan oma gue yg buat” ujar Mila.

‘’Oma gue juga ya tolong” kesal Maya.

“Ya kan-“ ucapan Mila terpotong oleh Lila

“Kalo masih debat oma potong uang jajan kalian” ancaman maut Lila.

Mereka berdua bungkam tak menjawab.

Mereka pun memulai memakan setelah berdoa menurut agama masing masing.

Setelah berpamitan mereka menaiki mobil masing.

*****

Mobil mereka pun memasuki kawasan sekolah. Mila dan Maya berjalan beriringan.

“Ntar abis ibadah ke ruang osis” ujar Mila dan begegas berbelok kearah kanan.

“Siap” ujar Maya dan berbelok kearah kiri.

*****

Mila dan Maya berjalan bersama menuju ruang osis.

“Oiya La! Besok kata nya ada anak baru tau!!” ujar Maya antusias.

“Oiya?! Ganteng gak!!” ujar Mila tak kalah antusias.

“Bangettttt!!! Tadi anak anak ibadah gue pada ceritain mereka!” jelas Maya.

“Wahh mantep!! Kan gue ketos tuh! Jadi secara otomatis mereka bakalan kenalan pertama sama gue!!!” ujar nya menatap Maya.

“Lo yang sabar ya” ujar Mila menepuk pundak Maya.

“Anju lo!! Heh! gini gini juga gue waketos ya! Jadi gue bakalan ikut!!” ujar Maya tak terima.

“Lo mah wakil! Gue ketua! Jadi wakil harus ngalah sama ketua” ujar Mila tak mau kalah.

“Enak aja!!!” ujar Maya mencubit pipi Mila.

“Kebiasaan lo anjir” kesal Mila mengusap pipinya.

“Bodo!!” umpat Maya kesal.

“Kak mending di mulai aja” ujar salah satu adik kelas anggota osis.

Mila dan Maya pun tersadar bahwa mereka telah sampai pada ruang osis.

“Ehhh hehehe” cengenges keduanya.

Mereka pun menggeleng heran melihat kedua nya.

“Oke jadi kita bakalan Mulai rapat kita......... Bla... Bla”

Mila menjelaskan materi rapat mereka dan setelahnya mereka bubar bersamaan.

*****

“Gue laper” ujar Maya memegang perutnya.

“Yaallah!! May!!” ujar Mila panik.

“Kenapa?” panik Maya balik.

“Gue....”

“Kenapa sihh!!! Jangan bikin panik!!” ujar Maya kesal.

“Gue..... Laper.. Hehehe” ujar Mila cengengesan.

Maya menatap Mila tajam. “Kampret!!” umpat nya kesal.

“Ishh lo mah gk ngerti!!” ujar Mila malas.

“Bodo amat ya anju!!” ujar Maya lalu berlalu.

“Sepupu kampret emang!!” Umpat Mila dan menyusul Maya.

*****

“Sekarang lo yang pesen!” ujar Maya santai.

“Ahh masa gue sih!!” ujar Mila tak terima.

Mata Maya melotot seketika.

“Heh! Kemaren kan gw udah!!” ujar Maya kesal.

Mila mengerucutkan bibir nya sebal. “Iyadeh” ujar nya lalu berlalu.

Maya mengusap dadanya sabar. “Sabar May! Inget dia sepupu loe atu atunya!” ujar nya mengusap dadanya.

*****

Mila berjalan dengan malas menuju stand makanan.

“Permisi ketos mau lewat” Teriak nya tak tau malu.

“Gk usah teriak atuh kak” ujar adik kelas tepat di depan Mila.

“Kasihani lah ketos kalian yang sedang kelaparan ini!” Ujar nya mendramatis.

“Kami juga laper tau kak” ujar salah satunya lagi.

“Kalian mah enak belinya bedua ama kawan! Apa lah daya gue yang sedari janin ngejomblo ini” ujar Mila mendrama.

“Bucin banget kakak” ujar yang lain ya teriak.

“Hehehe gak bucin gak idup gue dek” teriak Mila.

Dari sana Maya menutup wajahnya dengan memainkan ponsel nya “Bukan sepupu gue” batinya.

*****

Mila membawa satu nampan makanan dengan satu porsi mie ayam dan nasi goreng serta dua jus jeruk.

“Nih makan” ujar Mila memberikan Nasi goreng Maya.

“Gaada udang kan?” tanya Maya curiga.

“Gaada! Yang ada cinta gue ke dia” jawab Mila asal.

“Lo kan suka buat badan gue bentol bentol!” ujar Maya kesal.

“Yaallah jahad sekali kau dengan sepupu imut mu ini” ujar Mila memegang dadanya.

“Alay lo juminah!!” kesal Maya.

“Lahh! Ngapa lo bawa nama maid di rumah?” ujar Mila polos. Juminah kepala maid di mansion mereka.

“Serah Mil! Kesel gw sama lo!!” ujar Maya mengunyah makanan dengan kuat. Seakan akan yang di kunyah adalah Mila.

‘’Ohhh” jawab Mila polos.

Kunyahan Maya berhenti. “Lo ya!! Bener bener!” ujar nya geram.

“Bener paan? Perasaan gue lagi gak ujian! Ohh atau jangan jangan! Ujian buat dapetin dia ya!!” ujar Mila polos dan menebak. “Iya gue emang bener May!” ujar Mila polos.

“Serah nenek lo!!” ujar Maya kesal.

“Nenek gue nenek lo juga yey” ujar Mila santai.

“Sabar gue Mil” ujar Maya mengusap dadanya.

“Ngapa lo ngusap dada? Sakit jantung?” tanya Mila polos.

“Milaaaaa!!!!” teriak Maya mengundang tatapan kesal sekantin.

“Bukan sepupu gue” ujar Mila menatap semuanya.

bersambung?!!

Cerita ketiga!!

Jangan lupa Vote and Coment yahh!!!!

My Sweet Boyfriend (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang