Cupu 58

3.8K 179 6
                                    

Teruslah bersamaku, disampingku
Kita tak tau apakah kita benar-benar ditakdirkan untuk bersama.
Setidaknya, kita pernah bersama beratasnamakan cinta.

Melodi menatap sebuah gundukan tanah didepannya. Gadis itu sudah tak bisa menangis, karena air matanya yang sudah habis dikarena terus menangis.

Penampakan gadis itu sangat kacau. Mata yang sembab, hidung yang memerah dan wajah yang terlihat sangat pucat.

Gadis itu terus menatap gundukan tanah itu. Andaikan ia bisa memberi lebih banyak perhatian hingga akhir hayatnya. Andai saja melodi lebih banyak mengerti.

"Mel."

Suara berat itu membuat melodi menolehkan kepalanya. Gadis itu tersenyum menatap seorang cowok tampan yang tengah terduduk diatas kursi roda.

Bagi melodi cowok itu akan selalu tampan. Walaupun saat ini wajah cowok dipenuhi banyak luka. Tetap saja, bagi melodi angkasa adalah cowok tertampan didunia.

"Papa yang bahagia ya disana. Melodi titip salam sama mama sama kak tama. Bilangin, melodi kangen mereka." gumam melodi.

Flashback

Melodi terus terisak, gadis itu masih setia memeluk erat tubuh angkasa yang dingin. Gadis itu masih meracau tidak jelas, putri dan venus yang menyaksikan kejadian itu tak kuasa menahan tangisnya.

Venus dan putri mendekat kearah melodi, kedua gadis itu memeluk erat melodi, mencoba menyalurkan kekuatan. Walaupun mereka tahu, semuanya terasa sia-sia.

"Mel, yang sabar. Biarin suster itu ngejalanin tugasnya." lirih venus.

Putri menyeka air matanya kasar, walaupun air matanya masih terus mengalir deras. "Iya mel. Angkasa udah nggak ada."

Melodi menghempas kasar rangkulan putri dan venus. Matanya yang memerah menatap kedua gadis itu nyalang.

"Kalian itu bego atau gimana hah?!. Angkasa cuma tidur. Dia cape."

"Dia cape ngurusin gue, dia cape terus ngasi perhatian kegue, dia cape terus coba ngertian gue. Dia cuma cape." lirih melodi semakin terisak.

Venus dan putri kembali mendekap melodi, kedua gadis itu masih mencoba untuk membujuk melodi. Bagaimanapun juga, melodi harus bisa menerima kenyataan jikalau angkasa sudah tiada.

"Tuhan lebih sayang sama angkasa mel. Karena itu tuhan pengen lebih cepat ngambil angkasa." venus masih berusaha memberi pengertian pada melodi.

"Trus, tuhan nggak sayang sama gue. Kenapa dia ngambil semua orang yang gue sayang?." melodi menaikkan intonasi suaranya.

"Bukan gitu, g-"

"DIAM!."

"Angkasa gue lagi tidur. Nanti, dia keganggu sama suara berisik kalian." lirih melodi.

Venus dan putri saling memberi tatap, kedua gadis itu seperti tengah merencanakan sesuatu. Dengan sigap venus dan putri mendekat, menarik kasar melodi untuk menjauh dari angkasa.

My Boyfriend Si Cupu [Completed]Where stories live. Discover now