Cupu 45

2.2K 140 2
                                    

Saat sebuah cinta dikalahkan dendam
Aku hanya berharap jika kamu
Terhindar dari penyesalan.

Angkasa berlarian sekencang mungkin untuk segera sampai menuju kamar kedua orang tuanya. Mata cowok tampan itu memerah, berita yang ia dengar beberapa menit yang lalu itu sangat mampu membuatnya hampir menangis.

Disana, ia melihat sang papa tengah dirawat oleh sang dokter dan venus yang tengah merangkul sang mama yang hanya diam membeku.

Cowok itu membenturkan kepalanya kepintu beberapa kali, pemandangan itu sangat menyakitkan untuk dilihat. Venus yang melihat keadaan sang adik lantas melangkahkan kakinya menuju ke cowok itu.

"Yang kuat tama." venus mengelus punggung tegap sang adik.

"Gue benci kak. Orang itu harus segera gue cari. Gue udah gak tahan liat kondisi papa yang semakin drop kayak gini." lirih angkasa.

Venus menghapus air matanya kasar, lalu membisikkan sesuatu kepada sang adik. Angkasa yang mendengar hal itu membelalakkan matanya, informasi yang didapat dari sang kakak membuat ia mengepalkan tangannya karena amarah yang telah memuncah.

"Gue pamit." tutur angkasa.

Angkasa menatap kesekeliling dengan pandangan tajam bak elang. Bahkan, beberapa pegawai kantor menundukkan kepalanya, sangat takut melihat anak bos mereka memasang wajah seperti itu.

"Mbak, dimana bapak yudi?." angkasa menatap datar kearah sekretaris sang papa.

Wanita yang dipanggil itu menelan salivanya susah payah. Tatapan dari cowok dihadapannya saat ini sangat mampu membuatnya gelagapan sendiri.

"I-itu, bapak yudi telah menghilang dua hari yang lalu dek." tutur sang sekretaris gelagapan.

Angkasa menendang pintu ruangan itu dengan kesal, membuat sekretaris itu terlonjat kaget. "Sial. Kalian yang kerja disini bego apa gimana sih?!."

Setelah melontarkan beberapa kalimat atas bentuk kekesalannya terhadap kantor sang papa. Cowok yang tengah memakai hodie biru tua itu segera menaiki motor sportnya, untuk mencari keberadaan sumber dari segala masalahnya.

                                        🌿🌿🌿
Angkasa mengusap rambutnya gusar, cowok itu meneguk minumannya hingga tandas. Sudah seharian ini ia berkeliling, namun ia tak kunjung menemukan orang yang telah menghancurkan kantor papanya.

Suasana terik panas siang itu, tak urung meleburkan semangat angkasa. Cowok itu masih duduk diatas motornya yang berada ditepi jalan dengan santainya ralat wajah dingin yang sangat menakutkan.

Setelah merasa kelelahannya sedikit berkurang, cowok itu segera menaiki motornya dengan cepat, menjalankan kendaraan roda dua itu dengan kecepatan tinggi.

Braghh

Angkasa mengerang, cowok itu hanya berdiam menatap keatas untuk menyesuaikan penglihatannya. Tangan kekarnya terulur membuka helm fullface yang menutupi seluruh wajah tampannya itu.

Cowok itu berdiri, berjalan tertatih menuju kearah sang korban yang tak sengaja ia tabrak. Lagi-lagi angkasa hanya mampu mengumpat kesal, disaat suasana genting seperti ini, ia malah melakukan kecerobahan seperti ini.

My Boyfriend Si Cupu [Completed]Where stories live. Discover now