Cupu 18

4K 211 1
                                    

Terus tersenyum
saat masalah membuatmu menghentikan hal itu

Jika dihitung, sudah sebulan melodi tak melihat angkasa. Seorang cowok cupu yang selalu dibully, dengan beraninya merebut cinta melodi dengan hal sederhana. Gadis tomboi itu berusaha mengikhlaskan angkasa, walaupun pada akhirnya ingatannya akan selalu berujung pada cowok cupu itu.

Putri memandangi melodi yang persis duduk disampingnya itu dengan raut wajah bingung. Bahkan gadis penyuka bando itu sesekali mengerjapkan matanya pelan. Bahkan beberapa murid didalam kelas itu memandangi gadis tomboi itu dengan raut wajah yang tak kalah bingung. Rasanya aneh melihat melodi mendengarkan penjelasan bu atika, selaku guru matematika mereka dengan bersemangat. Bukannya apa-apa, biasanya melodi selalu tidur dijam pelajaran seperti kimia, fisika dan matematika. Namun entah karena keajaiban dari mana, gadis tomboi itu terlihat berbeda dari biasanya.

Melodi menjentikkan jarinya didepan wajah putri, membuat empunya terlonjak kaget. "Ngapain liatin gue kayak gitu?, gue cantikan ya hari ini, sampe liatinnya gitu banget." kekeh melodi pelan.

Putri mendengus sebal, ternyata sikap melodi tak sepenuhnya berubah. "Idih!. Eh, tumbenan lo nggak tidur atau bolos gitu?" tanya putri heran.

Melodi melirik bu atika yang berjalan keluar dari kelas. Kemudian gadis tomboi itu menghadapkan tubuhnya kearah putri. Sahabatnya itu sedang memasang wajah serius kearahnya, rasanya melodi ingin sekali mencakar wajah sahabatnya itu.

Terdengar helaan nafas pelan dari bibir mungil melodi, membuat putri semakin mengerutkan dahinya. "Gue sengaja put nyibukkin diri dengan giat belajar kayak gini. Biar bisa lupain angkasa gitu, kalau bolos atau ngelakuin hal yang lainnya suka kefikiran terus. Ya, walaupun sepenuhnya gak bisa sih." melodi tersenyum getir, sedangkan putri memasang wajah ibanya.

"Yang sabar ya mel. Kan kalau jodoh gak bakalan kemana, gue tau lo itu perempuan yang terkuat didunia. Lo kan udah ngehadapin banyak masalah, masak masalah kayak gini aja nggak bisa" ucap putri mantap, menampilkan senyuman manisnya ke melodi.

Melodi membalas senyuman manis putri dengan senyuman yang tak kalah manisnya. Rasanya senang memiliki seorang sahabat seperti putri. Segilanya putri, gadis manis itu selalu bisa memahami dirinya. Walaupun pada akhirnya putri selalu mencemooh dirinya, melodi tau semua hal itu hanya bagian dari menghibur dirinya. Jika orang lain memandang dirinya buruk, putri selalu berfikiran positif padanya. Bahkan semua rahasia melodi sudah diketahui putri, tak ada satu rahasia pun yang dibeberkannya. Membuat melodi selalu senang membagi masalahnya dengan putri. Jika putri juga menghilang seperti angkasa, mungkin melodi akan semakin kacau.

Bel istirahat telah berbunyi, membuat melodi dan putri tergerak beranjak pergi dari kelasnya itu. Disepanjang perjalanan menuju kantin, sesekali melodi terkekeh pelan saat putri selalu melemparkan candaan kepadanya. Melodi dan putri tiba-tiba menghentikan langkahnya saat tasya dan lia menghadang langkah keduanya. Melodi memandangi gadis dihadapannya ini dengan kesal, seingat melodi ia sudah tak memiliki masalah apapun dengan tasya maupun lia.

"Sakit ya ditinggal gitu aja, jelas banget kalau dirinya itu gak penting" tasya melirik melodi dengan tatapan sinis, sesekali memainkan setiap helai rambutnya.

"Ya sakit banget lah sya, udah dua kali kayaknya ditinggalin cowok." tambah lia, membuat tawa tasya meledak seketika.

Melodi dan putri saling beradu tatapan, lalu keduanya berusah mengulum tawa seperti hendak melakukan sesuatu. Sepertinya mereka mempunyai cara yang ampuh untuk merespon ejekan tasya dan lia barusan.

"Eh mel, lo dengar suara-suara gitu gak sih." ujar putri, sedangkan melodi memasang wajah pura-pura bingungnya.

Melodi melirik area sekitar, lalu menatap putri dengan intens. "Serem ini mah put. Kabur yuk" ajak melodi membuat putri menganggukkan kepalanya bertanda setuju.

Seketika melodi dan putri lari dengan begitu kencangnya. Menabrak tasya dan lia yang berada dihadapannya begitu saja. Tentu saja hal itu membuat tasya dan lia geram ditempatnya. Menyoraki melodi dan putri yang telah menjauh dengan sumpah serapahnya.

                             🌿🌿🌿
Tawa keras tak kunjung berhenti dimeja paling pojok kantin. Melodi dan putri terus tertawa keras mengingat aksi mereka tadi, saat keduanya membuat tasya dan lia kesal setengah mati. Hanya hal itu yang membuat mereka puas membalas perbuatan itu. Dari pada harus membalas celotehan tak jelas dari tasya dan lia yang nantinya makin menyakitkan hati.

Spontan saja tawa keduanya terhenti saat mario dan kedua temannya duduk dimeja mereka. Akhir-akhir ini melodi cukup dekat dengan mantannya itu. Keduanya berkomitmen melupakan status mereka, dan berteman seperti biasanya. Mario juga sering menjemput atau mengantar melodi kemana saja. Bahkan, mantannya itu sering mengantarkan melodi ke danau, tempat yang selalu ia kunjungi setiap hari sabtu, sepulang sekolah. Dimana danau itu menjadi saksi bisu kedekatan antara ia dan angkasa.

"Lo udah selesai makannya mel?" mario meminum minuman melodi membuat empunya mendengus sebal.

Tangan panjang melodi terulur merebut minuman itu, menatap mario dengan kesal. "Yang modal dong jadi orang!. Main minum minuman orang sembarangan aja!. Gak punya duit buat beli minuman?".

"Lebih enakan sisa lo mel" kekeh mario pelan, membuat semua orang yang berada ditempat itu ikut tertawa pelan.

Dahi keempat manusia dimeja itu mengerutkan dahinya bingung, saat gilang meminum minuman putri. "Sisa lo lebih enak kok put" ujar gilang, membuat putri mendengus sebal.

"Lo gombal aja pake plagiat segala lang, sebagai teman lo. Gue malu akan itu. " Ucap riski dramatis, membuat semua orang dimeja itu tertawa keras.

"Perasaan tu minuman gak sengaja gue muntahin loh lang. Soalnya, tadi tu minuman kemasukan serangga. Gue aja lagi nunggu minuman baru gue datang." kekeh putri, membuat tawa semuanya meledak seketika.

"Apalagi bekas muntahan lo put. Makin enak" ujar gilang, meminum minuman putri dengan nikmat.

Tentu saja hal itu membuat melodi, mario, riski, dan putri memandangi gilang dengan tatapan heran. Apa gilang segila itu karna putri, hingga mau melakukan hal seperti itu. Hal-hal seperti inilah yang bisa membantu melodi melupakan angkasa. Walaupun hanya sebentar, setidaknya secara perlahan ia akan berusaha. Semakin berusaha untuk melupakan angkasa, semakin ia mengingat cowok cupu itu. Oleh karena itu, melodi akan melakukannya secara perlahan, membiarkan sang waktu membantu dirinya untuk melupakan angkasa.

***

Apa yang kalian fikirkan jika mendengar kata "mantan"?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Apa yang kalian fikirkan jika mendengar kata "mantan"?

Yuk diicip dulu.
Cek ya diwork saya:')

My Boyfriend Si Cupu [Completed]Where stories live. Discover now