Cupu 01

16.4K 512 4
                                    

Suka suka gue
Yang ngejalani gue bukan elo


Melodi menatap dirinya didepan sebuah cermin dengan wajah datarnya, perlahan satu persatu gelang karet berwarna hitam itu dimasukkannya kepergelangan mungil tangannya,lalu gadis manis itu mengikat rambut panjangnya dengan asal, ia mulai bangkit dari posisi duduknya dan berlari kecil keluar dari kamar bernuansa hitam putih itu.

Melodi mengoleskan selembar roti tawar dengan selai cokelat, melipatnya, dan melahapnya begitu saja. Tangannya terulur mengambil sebuah susu yang tergeletak diatas meja makan dan meminumnya sambil berdiri, gadis itu bersendawa keras lalu terkekeh geli atas ulahnya sendiri.

"Eh, non melodi, pagi non."sapa asisten rumah tangga dirumah besar itu dan perlahan berjalan mendekati melodi dengan menenteng selembar kain dibahu tuanya.

"Papa mana bik?,"-melodi perlahan meletakkan gelas kaca bekas susu itu "udah pergi lagi?"

Bik neni menghentikan aktivitas mengelap kacanya dan menatap majikannya lalu menganggukkan kepalanya ragu.

"Udah non, dari subuh tadi."kemudian asisten rumah tangga itu kembali menuju dapur untuk mengerjakan pekerjaannya yang tertunda.

Gadis berpenampilan tomboi itu hanya mengangkat bahunya acuh, lalu perlahan membungkukkan tubuhnya untuk mengikat tali sepatunya yang terlepas dan berlalu pergi meninggalkan rumah luas nan sepi itu.

                            🌿🌿🌿
Melodi memandangi pagar sekolah yang menjulang tinggi itu dengan decakan pelan yang keluar dari bibir mungilnya, seperti biasa gadis tomboi itu selalu terlambat kesekolahnya. Namun sepertinya hukuman dari guru BK tak urung merubah melodi menjadi siswi yang teladan. Gadis itu masih suka melanggar aturan sekolah karena baginya jika pun ia berprestasi papanya pun takkan pernah perduli.

Melodi menendang pagar hitam itu dengan kesal lalu perlahan kakinya melangkah menuju area belakang sekolah, seperti biasa gadis itu akan meloncat disebuah tembok besar diarea itu, bahkan gadis itu tak memperdulikan jika dirinya akan terjatuh dari ketinggian.

Kaki panjangnya mendarat sempurna direrumputan hijau itu, tangannya terulur merapikan tas selempangnya yang sedikit melenceng dari posisinya dan berjalan perlahan menuju kelasnya seakan tak memperdulikan bahwa hari ini dirinya benar-benar sangat terlambat. Melodi memandangi lingkungan sekolah dengan tatapan acuh, sekolah itu terlihat sepi mungkin jam pelajaran telah dimulai namun melodi tak perduli niatnya kesekolah hanya ingin mengambil kehadiran setelah itu ia akan bolos ke rooftop sekolah atau sekedar tiduran dijam pelajaran.

"Eh mau kemana kamu!"

Decakan pelan terdengar diarea koridor kelas Xll itu, melodi mengumpat kesal padahal sedari tadi semuanya berjalan dengan lancar. Namun ternyata ia kembali bertemu dengan guru langganannya bu evilia guru BK. Panggilan guru berbadan bongsor itu Bu Lia namun para murid sering memanggil guru itu dengan sebutan bu evil sesuai dengan sikapnya yang kadang tak memiliki rasa kasihan kepada para muridnya.

Melodi membalikkan tubuhnya menghadap bu lia dengan mulut yang sibuk mengunyah permen karet. Bu lia menggelengkan kepalanya heran, ternyata sikap gadis didepannya ini belum berubah masih seperti dulu.

Bu lia membenarkan posisi kacamata bulatnya dengan tangan besarnya, lalu menatap gadis dihadapannya itu dari atas hingga bawah dengan seksama.

"Melodi,melodi! Kamu kapan berubah sih?!,kamu udah kelas Xll loh, seharusnya kamu lebih merhatiin pendidikan kamu!"bu lia menggeleng pasrah dan bersiap melontarkan nasihat selanjutnya.

"Sekarang ibu ma--"

"Hormat bendara?"melodi membuang permen karet yang sudah tak berasa itu lalu segera berlari menuju lapangan sekolah.

My Boyfriend Si Cupu [Completed]Where stories live. Discover now