Cupu 48

2.2K 137 3
                                    

Kembali
Gue rapuh tanpa lo

Angkasa membelalakkan matanya sangat terkejut atas apa yang ia lihat saat ini. Cowok itu menjatuhkan sebuah kue yang berada ditangannya, lalu berlari kencang kearah seorang wanita paruh baya yang tengah digiring oleh dua orang polisi.

"Pak, lepasin mama saya." angkasa merebut secara kasar mamanya dari polisi tersebut.

"Maaf dek. Biarkan kami menjalankan tugas kami." salah seorang polisi berusaha menarik tante feni, namun dihalangi angkasa.

Angkasa beralih menatap tajam kearah sang papa. Disana, pria paruh baya itu hanya terpaku pada kediamannya. Lalu, ia juga melirik venus, kakaknya itu hanya diam seakan-akan tak bereaksi apa-apa.

"Kalian kenapa diam aja?!. Pa, kak?!. Tolongin mama. Apa yang terjadi?!." angkasa membentak, membuat suaranya menggelegar dipenjuru ruangan.

Om riko berjalan menuju angkasa, pria paruh baya itu menepuk pelan bahu putranya itu. "Mama kamu ketahuan memakai narkoba tam."

Bagai disambar petir, angkasa sangat terkejut atas apa pernyataan dari sang papa. Cowok itu menggelengkan kepalanya cepat, menampik semua hal itu.

"Kami menemukan seplastik sabu didalam tas mama anda. Oleh karena itu, kami harus membawa ibu feni kekantor untuk segera diperiksa." ujar salah seorang polisi.

Angkasa menatap kedua manik mata sang mama sendu. Terpancar aura ketulusan dimata sang mama. "Ma, ini nggak benar kan?."

Tante feni menggeleng pelan, wanita itu menitihkan air matanya. Tentu saja angkasa yang melihat sang mama menangis merasakan sakit didadanya.

Om riko menahan paksa angkasa saat polisi kembali menggiring tante feni pergi. Cowok itu terus berteriak membuat om riko menangis dalam diam. Hingga perlahan tante feni menghilang dimakan jarak.

"Cctv." gumam angkasa.

Angkasa langsung berlari menuju ruangan khusus untuk melihat hasil rekaman cctv. Cowok itu mengabaikan berbagai panggilan dari kakak dan papanya. Ia sekarang benar-benar kacau, kehilangan mamanya lebih berat dari apapun.

Jari tangannya dengan lihai menari-nari diatas keyboard komputer. Mata tajamnya dengan teliti melihat setiap pergerakan layar monitor yang tampak mencurigakan.

Damn!

Angkasa mengumpat, cowok itu meluapkan semua amarahnya saat melihat siapa pelaku dari balik semua ini. Tanpa basa-basi angkasa segera kembali keruang tamu. Mata tajam cowok itu berusaha mencari seseorang.

"Kak!." teriakan dari angkasa membuat venus terkejut.

"Apa sih tam." jawab venus malas.

Angkasa berjalan cepat menuju venus, tatapan cowok itu nyalang mengarah kepada sang kakak. Venus yang melihat tatapan tajam dari angkasa hanya mengerutkan dahinya bingung. Apa yang terjadi dengan adiknya itu?.

"Lo biarin si mario masuk kerumah kita?!." bentak angkasa.

"Ck. Iya!. Emang kenapa sih?!." jawab venus menantang.

Angkasa mengusap rambutnya gusar, cowok itu tak habis fikir dengan apa yang terjadi saat ini. "Lo gila ya kak!. Setelah apa yang udah dia lakuin ke lo. Lo masih mau nerima dia?."

"Dia kan udah minta maaf." cicit venus.

"Lo tau!. Gara-gara mario mama sampai ditahan sama polisi. Dan asal lo tau, mario yang ngejebak mama kita!." teriak angkasa.

Venus menggeleng, menampik semua hal itu. "Nggak tam. Itu nggak bener."

"Lo bisa cek cctv kalau lo mau. Gue nggak nyangka lo sebodoh ini kak. Gue pamit, gue mau nyusul sibrengsek itu."

                                    🌿🌿🌿

Angkasa memandangi pemandang malam kota dari atas sebuah rooftop dengan tatapan kosong. Setelah menerima pesan dari seseorang untuk menunggunya disini, dengan senang hati angkasa mau melakukannya.

"Sa."

Suara lembut itu membuat angkasa membalikkan tubuhnya. Cowok itu memasang wajah datarnya saat seorang gadis cantik melemparkannya sebuah senyuman manis.

"Pas banget lo ajak gue kesini. Gue juga mau ngomong sama lo." angkasa menatap tajam melodi.

Setelah mendengarkan semua kebenaran pahit itu dari tante lusi. Melodi langsung meminta untuk bertemu angkasa agar ia dapat meminta maaf dan menjelaskan semuanya.

"Gitu ya. Emangnya ada apa?." tanya melodi lembut.

"Ada hubungan apa lo sama mario?." tanya angkasa tajam.

Melodi mengerutkan dahinya bingung. Pertanyaan macam apa itu?. Bukankah angkasa sudah mengetahuinya?. "Lo lupa atau bagaimana?. Seperti yang sama-sama kita tau dia kan cuma mantan gue."

Angkasa tertawa renyah, membuat melodi semakin dibuat bingung. "Kayaknya simario cinta banget ya sama lo. Sampai-sampai dia mau lo suruh apa aja."

"Maksud lo apa sih sa?." melodi mencoba meraih tangan angkasa. Namun, cowok itu berjalan mundur.

"Lo kan yang udah nyuruh mario buat deketin kakak gue dan mempermaluin dia waktu itu."tanya angkasa pelan namun menusuk tajam.

Melodi menghela nafasnya lemah, pertanyaan dari angkasa membuat rasa bersalahnya bertambah berkali-kali lipat. "Soal itu, maaf. Dan gue ke sini mau jelasin se-"

"Lo bayar dia pakai apa?. Kok sampai mau disuruh apa aja?. Dia minta upah belaian sama lo?."

Plakk

Satu tamparan mendarat tepat dipipi angkasa. Melodi yang mendengar ucapan angkasa beberapa menit yang lalu membuat bulir bening meluncur bebas dipipinya.

"Gue nggak seburuk itu sa." lirih melodi.

Angkasa tersenyum miring. "Nggak usah drama. Lo juga kan yang nyuruh mario buat ngejebak mama gue. Dan sekarang mama gue udah ditahan sama polisi."

Melodi tentu terkejut atas ucapan angkasa. Memang benar ia yang menyuruh mario untuk mempermalukan venus dengan imbalan melodi mau memaafkan mario perihal insiden pengkroyokan dulu.

Namun, demi apapun melodi bersumpah. Ia tak pernah menyuruh mario untuk menjebak tante feni. Tentu ia tak mau menyakiti seorang ibu. Ia sangat tau bagaimana rasanya kehilangan sesosok ibu.
"Sa, gu-"

"Gue udah tanya sama mario. Dan dia ngakuin semua itu!."

"Gue be-"

"Gue nggak nyangka lo sejahat ini mel. Lo tega nyakitin seorang ibu?. Gue nggak nyangka gue pernah dan bahkan masih cinta sama orang sejahat lo."

Angkasa berlalu pergi, mengabaikan teriakan dan penjelasan dari melodi. Gadis itu hanya bisa menangis terisak. Ia tertunduk lemas didinginnya lantai rooftop.
Melodi menghapus kasar air matanya, sekarang bukan waktunya ia menangis. Sekarang gilirannya, sekarang waktu untuk dirinya berjuang. Memperjuangkan cintanya dengan angkasa.

***
Mohon
Vote
Dan
Kommentnya

Follow juga my wattpad:')

My Boyfriend Si Cupu [Completed]Where stories live. Discover now