Cupu 29

2.9K 205 0
                                    

Jangan fikirin
apa kata orang lain
Lebih baik mikirin
hal yang berguna
Mikirin gue misalnya

Pemandangan seperti sekarang ini memang harus dibiasakan oleh melodi. Tatapan penuh hujatan, tatapan penuh keirian, beserta bisik-bisikan para murid lainnya yang memekikkan telinga. Jangan tanyakan seberapa besarnya hasrat melodi ingin menyumpal mulut mereka. Jika ia tak sedang bersama angkasa sekarang, bisa ia pastikan semua orang yang membicarakannya akan mati kutu dengan tindakannya.

Sebuah tangan kekar menggenggam tangan mungil melodi. Kedua tangan itu terus menggenggam seakan tak mau saling melepas. Setidaknya genggaman ini mampu meredakan emosi melodi, genggaman penuh kelembutan itu mampu mengusir semua kekesalan yang menggerubungi ulu hatinya.

Kedua sejoli itu berhenti tepat diambang pintu kelas Xll Ipa 7. Ya, angkasa mengantarkan gadisnya hingga kekelasnya. Sebenarnya hal ini memang sudah rutin dilakukan angkasa seminggu terakhir ini. Lebih tepatnya saat ia melihat melodi tengah diganggu oleh mario. Sejak saat itu angkasa berubah menjadi seorang cowok yang over protectiv.

"Cielah, gini ya kalau orang yang lagi kasmaran." cibir putri, langkahnya terhenti saat melihat angkasa dan melodi diambang pintu.

Melodi terkekeh pelan, menampilkan senyuman termanisnya kepada sahabatnya itu. "Apaan sih put. Biasa aja kali."

"Ck. Apanya yang biasa. Mata gue tu sakit liat orang yang lagi pacaran tau nggak?!." decak putri kesal.

"Lonya aja yang jomblonya
kelamaan." timpal angkasa.

Kedua manusia itu bertos ria, membuat putri mencebik kesal. Melodi sudah sering kali mengingatkan putri agar tidak terlalu berharap kepada yang tak pasti. Contohnya kemarin, sahabatnya itu tengah mengejar sesosok kakak kelas yang tampan. Namun, putri ditolak begitu saja hingga gadis itu menangis karena kecewa.

"Ya udah, gue kekelas dulu ya. Belajar yang rajin. Setidaknya ca-"

"Calon istri gue nggak bego-bego banget." potong melodi cepat.

Angkasa dan putri terkekeh pelan, sedangkan melodi mencibir kesal. Cowok itu memang senang sekali mengucapkan hal seperti itu. Entahlah, apa ia sebodoh itu dimata angkasa.

Tangan kekar angkasa terulur untuk mengacak puncak kepala melodi. Lalu langkah panjangnya perlahan membawanya menghilang dari pandangan melodi.

"Udah jauh kali. Ayo masuk." melodi menggaruk tekuknya yang tak gatal, sedangkan putri mendengus sebal.

"Tersakiti jiwa kejombloan gue." gumam putri pelan.

                             🌿🌿🌿
Tangan kekar angkasa mengepal kuat saat melihat pemandangan didepannya. Cowok itu memjamkan matanya pelan, mencoba meredam emosi yang hampir melampui batas. Dengan langkah besar angkasa menghampiri kedua manusia yang tengah beradu argumen tersebut. Sungguh, rasanya angkasa ingin sekali menghabisi cowok itu sekarang juga.

"Jangan sentuh milik gue." angkasa menghempaskan tangan mario yang tengah memegang pergelangan tangan melodi. Membuat empunya tersentak kaget.

"Lo jangan ganggu. Ini urusan gue sama melodi. Lo gak usah ikut campur." mario mencoba menarik tangan melodi. Namun, angkasa dengan cepat menyembunyikan tubuh gadisnya dibelakang tubuhnya.

"Urusan melodi juga urusan gue. Jadi, gue berhak ikut campur." angkasa menunjuk mario dengan kesal.

Mario menghempaskan telunjuk angkasa yang persis berada didepan wajahnya. "Lo jangan sok ya. Walaupun lo udah gak cupu lagi, gue nggak bakalan takut sama lo."

"Gue nggak pernah nyuruh lo buat takut sama gue." balas angkasa mantap.

Melodi terkekeh melihat mario mati kutu atas jawaban dari angkasa. Bisa melodi lihat kedua manusia itu tengah berada ditingkat kekesalannya. Tak ingin memperburuk keadaan, gadis tomboi itu menyeret angkasa meninggalkan tempat itu. Meninggalkan mario yang menggeram kesal atas kelakuan angkasa barusan.

"Jangan cemberut gitu dong." bujuk melodi untuk kesekian kalinya.

Hamparan luas taman belakang sekolah menjadi pilihan untuk dikunjungi melodi dan angkasa. Dijam istirahat begini, para murid lainnya memang jarang menghabiskan waktu ditempat ini. Mereka lebih memilih menuju kantin, untuk mengisi perut mereka yang keroncongan sehabis menuntut ilmu.

"Gue nggak suka mel kalau lo deket-deket sama dia." ujar angkasa.

Melodi tersenyum tipis. Lalu merebahkan kepalanya pada bahu lebar angkasa. "Gue juga nggak suka sa."

"Kalau lo nggak suka, ngapain deket-deket sama dia tadi?!." tanya angkasa kesal, membuat melodi refleks melerai sandarannya.

"Sa?!. Dia yang deketin gue, bukan gue yang deketin dia. Lagian, kalaupun dia deketin gue sedeket apapun. Gue nggak bakalan ada rasa apa-apa lagi sama dia. Lo harus percaya sa." jelas melodi panjang lebar.

Angkasa menghela nafasnya dalam, mencoba membuang semua kekesalannya. Apa yang dikatakan melodi juga benar, memang mario yang mendekati gadisnya, bukan sebaliknya.

"Maaf." ucap angkasa merasa bersalah.

Melodi menggeleng kuat, tersenyum tipis disetiap gelengannya. "Nggak sa. Lo nggak salah. Gue janji, gue bakalan usahain untuk gak acuhin mario."

Angkasa tersenyum tipis, menganggukkan kepalanya mantap. Beginilah ia sekarang, terlalu cemburuan pada gadisnya. Tentu ada sebuah alasan dibalik semua sikap angkasa tersebut. Ya, ia tak mau kehilangan gadisnya itu.

"Sa, gue kefikiran terus sama omongan orang-orang." ujar melodi.

Angkasa mengerutkan dahinya bingung, mencoba memikirkan kemana arah pembicaraan gadisnya. "Omongan yang mana?."

"Soal gue yang nggak pantas buat lo." melodi tersenyum kecut, masih terngiang-ngiang difikirannya mengenai hal yang demikian.

Angkasa berdecak, menangkup pipi melodi dengan kedua tangan kekarnya. "Dengerin gue. Bukan lo yang nggak pantas buat gue, tapi gue yang nggak pantas buat lo. Mel, jangan pernah mikirin apa kata orang lain. Mereka berkomenter cuma berdasarkan apa yang mereka lihat. Mereka nggak tau seberapa beruntungnya gue milikin elo."

Melodi tersenyum tipis, membuat angkasa dapat bernafas lega. "Jangan fikirin apa kata orang lain. Lebih baik mikirin hal yang berguna, mikirin gue misalnya."

Melodi mendesis, memukul lengan cowok itu pelan. Cowok itu memang sangat mudah membolak-balikkan moodnya. Sungguh, melodi merasa menjadi wanita yang paling bahagia didunia karena bisa memiliki angkasa. Seorang cowok cupu yang telah berubah menjadi seorang pangeran tampan.


Pease:v
Follow my wattpad
Vote dan juga comment:')

Biar semangat upnya
Lopeyu:*

My Boyfriend Si Cupu [Completed]Where stories live. Discover now