Cupu 20

4.2K 234 8
                                    

Merinduimu
menjadi
hobiku

Melodi dengan spontan menyemburkan susu yang diminumnya begitu mendengar pernyataan dari bik neni, asisten rumah tangganya. Gadis tomboi itu segera berlari keluar rumah tanpa memperhatikan penampilannya dahulu. Bik neni yang melihat aksi majikannya itu hanya terkekeh pelan, setelah sekian lama baru pertama kali ini ia melihat majikannya sesemangat itu.

Melodi berhenti tepat disamping  sebuah motor sport berwarna biru pekat. Asisten rumah tangganya tadi mengatakan bahwa ia dijemput oleh seseorang cowok tampan. Entah mengapa ia membayangkan orang itu adalah angkasa, dan ternyata dugaannya benar, angkasalah yang menjemputnya sekarang.

Angkasa terkekeh pelan saat melihat melodi yang ngos-ngosan, apakah gadis tomboi itu sesemangat itu untuk menemui dirinya. Cowok itu turun dari motornya, berjalan pelan menghampiri melodi. Kemudian cowok itu berjongkok, tentu saja hal itu membuat melodi mengernyitkan dahinya bingung. Gadis tomboi itu mati-matian menahan senyumannya agar tidak melebar begitu saja. Ternyata cowok itu mengikatkan tali sepatunya yang belum ia ikat karena terburu-buru ingin menemui cowok itu. Lagi-lagi degupan jantung melodi tak dapat dikontrol saat angkasa mengikatkan rambutnya yang tak sepenuhnya rapi itu.

"Berantakan banget sih jadi cewek." cibir angkasa membuat melodi mendengus sebal.

"Trus kenapa?!. Gak suka?!. Kalau gak suka kenapa dateng kesini, ya udah sana pergi!. Hush-hush" gadis tomboi itu mengibas-ngibaskan tangannya keudara, mengisyaratkan bahwa ia mengusir cowok itu.

Angkasa menggaruk tekuknya yang tak gatal, menatap melodi dengan kekehannya. "Bukan gitu maksudnya sayang"

"Hah?!. Lo bilang apa, coba ulang!." melodi memandangi angkasa dengan raut wajah sok bodonya. Sedangkan angkasa tertawa pelan akan itu.

"Emangnya gue bilang apa barusan" tanya angkasa heran.

Melodi mendengus sebal, ucapan seperkian detik yang lalu itu kenapa mudah sekali untuk angkasa lupakan. "Tadi lo bilang, sayang"

"Iya sayang" kekeh angkasa, membuat melodi menepuk bahu angkasa kuat.

Setelah puas bercanda ria, akhirnya mereka memutuskan untuk segera pergi menuju kesekolah. Perlahan melodi menaiki motor sport itu, tentunya dengan sedikit bantuan dari angkasa. Keduanya menghilang dari area itu, meninggalkan kumpulan-kumpulan asap yang menari-nari diudara.

                            🌿🌿🌿
Entah mengapa melodi sangat malu saat ini. Biasanya gadis tomboi itu akan masa bodo atas semua perhatian orang pada dirinya. Namun, kali ini gadis tomboi itu hanya bisa menundukkan kepalanya malu, melewati koridor diiringi dengan tatapan dari semua orang.

Angkasa menggenggam erat tangan melodi dari parkiran sekolah menuju kelas gadis itu. Awalnya melodi menolak hal itu, bahkan berusaha melepaskan genggaman itu. Namun, entah sejak kapan tenaga angkasa lebih kuat dari dirinya, membuat melodi hanya pasrah akan semuanya. Keduanya berhenti tepat diambang pintu kelas melodi, lalu melepas genggaman tangan itu.

"Belajar yang rajin. Biar calon istri gue nggak bego-bego banget" angkasa mengusap puncak kepala melodi, membuat empunya mendesis kesal.

Selepas kepergian angkasa, gadis tomboi itu mendengus sebal. Bisa-bisanya cowok itu mengatainya seperti itu. Seingat melodi ia tak sebodoh itu, buktinya ia mendapat nilai sempurna untuk ulangan harian matematika kemarin. Ya, walaupun untuk pertama kali. Tetap saja ia pernah mendapatkan nilai sempurna bukan.

My Boyfriend Si Cupu [Completed]Where stories live. Discover now