Cupu 37

2.5K 166 0
                                    

Gue bersyukur udah
Jadiin lo mantan!.

Melodi memandangi sebuah jam dinding dengan mata tajamnya. Bahkan, sesekali ia berdecak pelan karena waktu yang terasa lama.

Tangannya sudah terasa gatal ingin menghajar seseorang. Kebenaran yang diketahuinya tempo lalu sungguh membuat amarahnya tengah berada dipuncak.

"Lo kenapa sih mel?." bisik putri pelan. Tentu ia tak mau mengganggu ibu titi yang tengah mengajar.

Melodi mengangkat satu alisnya, membuat putri memutar bola matanya malas. Sungguh, putri sangat malas meladeni melodi jika sudah seperti itu. Satu hal yang putri tau, sahabatnya itu pasti ingin melakukan sesuatu.

Kringg... Kringg.. Kringg

"Eh, mel ki-"

Putri menggeram ditempatnya, menyumpah serapahkan melodi yang telah berjalan mendahuluinya. Gadis tomboi yang telah berubah manjadi seorang gadis cantik itu mampu membuat putri ingin mencekiknya sekarang juga.

Tatapan memuja dari kaum adam tak dihiraukan melodi. Ia sudah mulai terbiasa akan hal ini. Namun, tak jarang juga ia mendapat tatapan kebencian dari kaum hawa. Ya, mungkin mereka iri akan perhatian yang telah didapat melodi.

Melodi menatap seorang cowok tampan yang tengah menghisap rokok ditangan kanannya. Sebelumnya, ia sudah mengajak cowok itu untuk bertemu. Dan lihatlah, sebetapa tenangnya cowok itu hingga mampu membuat melodi mendecih kesal.

Mario melemparkan rokok yang dipegangnya, lalu menginjaknya. "Hai mel, tumben lo ngajakin gue ketemuan. Ada apa?."

"Mau ngasi lo pelajaran?!." jawab melodi dengan nada pelan namun menusuk tajam.

Mario mengerutkan dahinya bingung, mengapa raut wajah melodi seperti tengah memendam amarah?. "Maksud lo apa sih mel?."

Bughh

Satu bogeman mentah mendarat diwajah tampan mario. Cowok itu tersungkur ketanah, terkejut akan tindakan melodi yang seperti itu. Segera mario berdiri, menatap nyalang kearah melodi.

"Lo kenapa mukul gue hah?!." mario menggenggam lengan melodi kuat, terdengar ringisan pelan dari bibir tipis gadis itu.

Melodi memberontak, hingga genggaman mario terlepas begitu saja. "Jangan sok bego deh lo. Gue udah tau semuanya?!."

"Tau apa sih?!." tanya mario dengan intonasi tinggi.

"Lo kan dalang dari geng motor yang mau mengkroyok siangkasa. Lo inget nggak kajadian malam itu?!." melodi menunjuk mario dengan muka merah padam. Ia sangat kesal jika melihat orang-orang seperti mario.

Mario meneguk salivanya susah payah, bagaimana melodi bisa mengetahuinya?. "Lo.. Lo tau dari mana?."

"Ck. Itu nggak penting. Yang penting sekarang, gue benci cowok pengecut kayak lo!. Hal yang lo lakuin waktu itu rendahan tau nggak?!."

"Gue bersyukur, udah jadiin lo mantan!." lanjut melodi.

Mario mematung, entah mengapa bentakan melodi tadi mampu menimbulkan sesak didadanya. Sejujurnya, ia melakukan hal itu hanya agar dapat memiliki melodi seutuhnya. Ia tak rela melihat angkasa sedekat itu dengan melodi.

My Boyfriend Si Cupu [Completed]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora