Cupu 50

2.3K 139 0
                                    

Gue lagi berjuang
Tolong tunggu!

Melodi memakaikan sebuah liptint kebibirnya dengan malas-malasan. Sesekali terdengar decakan kasar dari bibir mungilnya. Jika bisa, ia ingin sekali tidur-tiduran diatas kasur empuknya.

Hari ini, mario mengajaknya untuk keluar malam ini. Awalnya, melodi tentu tak mau menerima ajakan dari mantannya itu. Namun, dikarenakan ia mengingat misinya yang belum terlaksana. Dengan amat terpaksa ia mengiyakan ajakan dari cowok berpenampilan urakan itu.

Melodi menghela nafasnya kasar, lalu menyambar tas selempangnya yang tergeletak diatas kasurnya. Gadis itu berjalan pelan keluar kamarnya, sembari memikirkan rencananya untuk nanti.

"Hai pa."

Ya. Semenjak tante lusi menceritakan semua hal mengenai papanya. Hubungan antara anak dan ayah itu kian membaik. Melodi semakin menurunkan egonya, memandang keadaan mental sang papa yang kurang baik.

"Kamu mau kemana malam-malam gini?." om ben mengelus surai rambut panjang melodi.

Melodi tersenyum manis. Jujur saja, ia sudah lama tidak mendapatkan perlakuan manis ini. "Main bentar pa, kerumah putri."

Melodi memang sengaja berbohong. Om ben sedari dulu memang tidak menyukai mario. Dan papanya itu memang sering melarangnya untuk pergi bersama cowok itu. Jika ia jujur, tentu papanya akan melarang dan aksinya pun akan dibatalkan lagi.

"Mau papa antar nggak?." tawar om ben.

Melodi menggeleng pelan, lalu melemparkan senyuman manisnya kepada sang ayah. "Nggak usah pa. Melodi udah pesan ojek online."

"Dasar anak jaman sekarang." cibir om ben.
Melodi terkekeh pelan, lalu segera menyalimi om ben untuk meminta izin. Gadis itu berulang kali menghela nafasnya kasar. Ia harus siap mental jikalau berhadan dengan mario.

                                    🌿🌿🌿
Sebuah motor sport hitam berhenti tepat didepan sebuah cafe. Seorang gadis turun dengan tidak bersemangat, diiringi dengan langkahnya yang gontai serta dengan sebuah senyuman terpaksa.

Gadis itu berdecak, dikala mario tengah merangkulnya. Dengan mudahnya cowok itu menebar senyuman kepadanya. Oh ayolah, apa cowok itu tak merasakan kegelisan dalam dirinya.

Damn!.

Katakan apa yang harus dilakukan melodi?. Gadis itu membelalakan matanya kaget saat melihat angkasa ralat angkasa dan tasya didepannya saat ia dan mario ingin memasuki cafe tersebut.

Dengan segera melodi melepas rangkulan dari mario dikala angkasa menatap tajam tangan mario yang mendarat diatas bahunya. Gadis itu menatap angkasa dengan penuh rindu.

Andai angkasa tau betapa sakitnya hati melodi disaat ia melihat angkasa selalu bersama tasya. Sedangkan dia tengah berjuang mati-matian untuk mengungkapkan sebuah kebenaran demi menyelamatkan hubungan mereka.

Kedua pasangan itu berselisih jalan, mario dan melodi yang memasuki cafe dan angkasa dan tasya yang keluar cafe. Kedua manik mata angkasa dan melodi saling bertemu, terpancar aura penuh kerinduan diantara mereka.

Mario dan melodi memilih meja ujung didekat jendela besar cafe. Melodi tersenyum tipis, dikala ia mengingat bahwasannya tempat ini merupakan tempat favorit ia dengan angkasa.

"Mel, lo pesan apa?." melodi terbuyar dari lamunannya, lalu dengan cepat melemparkan senyuman manis kepada mario.

"Hmm.. Apa aja deh." ujar melodi.

Mario berdecak kesal, sungguh bukan jawaban yang ia inginkan. "Mbak, pesan pasta satu sama apa aja deh."

Pelayan itu terkekeh pelan, pasangan yang cocok pikirnya. "Ist. Apa sih yo." desis melodi kesal.

"Habisnya lo ditanya jawabannya apa aja deh. Kayak nggak ada kata yang lain. "Ucap mario kesal.

"Ya udah.. Terserah." kekeh melodi.

"Ck. Serius dong mel." decak mario kesal.

Melodi menyambar buku menu, lalu meneliti makanan itu dari atas hingga bawah. "Gue.. Nasi goreng aja. Lapar soalnya."

"Ngomong nasi goreng aja lama banget." cibir mario.

Setelah pelayan pergi menerima pesanan mereka. Kedua manusia itu dilanda kecanggungan. Sudah lama ia tak seperti ini bersama melodi membuat kegugupan mario kembali muncul.

"Lo.. Kelas berapa?."

"Hah?. Lo gila?."

Mario gelagapan, oh ayolah apa yang ia lakulan. "Mak-maksud gue, kalau udah lulus lo mau kuliah dimana?."

"Oo, gue sih disini-sini aja. Mau ngejagain papa soalnya." jawab melodi seadanya.

Mario menganggukkan kepalanya paham. "Lo.... Masih suka sama angkasa?."

"Eh, gue mau ketoilet dulu ya yo." melodi berlalu pergi, meninggalkan mario yang memasang wajahnya masam.

"Tasya. Lo ngapain kesini?." tanya mario kaget.

Setelah diantar pulang oleh angkasa, tasya dengan cepat kembali menuju cafe ini. Banyak hal yang ingin ia bicarakan dengan mario.

"Lo, k-"

"Tasya, lo ngapain kesini?."

Kedua manusia itu menolehkan kepalanya kaget kearah melodi. Raut wajah mereka begitu cemas, berbanding terbalik dengan melodi yang hanya memasang wajah datarnya.

***
Mohon
Vote
Dan
Commentnya

Follow my wattpad ya:'(

My Boyfriend Si Cupu [Completed]Where stories live. Discover now