Cupu 49

2.2K 136 2
                                    

Kalau berharap lo bisa kembali
Emang bisa?

Melodi melangkahkan kakinya dengan gontai, tercetak aura keputus asaan diwajah naturalnya. Biasanya, angkasa akan terus mengganggunya disaat-saat seperti ini. Namun, cowok itu benar-benar menghindarinya.

Damn!.

Melodi membelalakkan matanya, gadis itu menatap objek didepannya dengan tidak percaya. Disana, angkasa tengah berjalan sembari saling tertawa bersama tasya.

Melodi menghela nafasnya kasar, angkasa melewatinya begitu saja. Terasa sesak dibagian dadanya. Bagaimana tidak menyakitkan, disaat orang yang biasanya selalu bersamamu tiba-tiba berubah begitu menjadi sesosok asing yang tak saling mengenal.

"Woy!."

Melodi mengelus dadanya sabar, gadis itu menatap mario dengan tatapan nyalang. Namun, dengan cepat melodi menormalkan raut wajahnya. Tentu ia tak mau semua rencananya rusak begitu saja.

"Kenapa yo?." mario mengerutkan dahinya bingung, tumben sekali seorang melodi berbicara manis seperti itu kepada dirinya.

Mario meletakkan telapak tangannya didahi melodi. "Lo demam ya?. Tumben ngomong manis kayak gitu?."

"Ck. Kasar salah, manis salah. Mau lo apa sih yo." melodi berlalu pergi, namun segera disusul mario.

"Engga salah sih. Cuman, gue heran aja. Kan biasanya lo selalu kasar sama gue." mario terus berjalan untuk menyeimbangi langkahnya dengan melodi.

Melodi tiba-tiba berhenti, membuat mario ikut menghentikan langkahnya. Cowok yang berpenampilan urakan itu menyatukan alisnya bingung, saat melodi melemparkan senyuman manis kepadanya.
"Makasih ya yo." ujar melodi.

"Hah?."

Melodi merapihkan beberapa helaian rambutnya yang berjatuhan. "Ya.. Karena lo udah bantuin gue buat balas dendam ke angkasa."

"Oo, sans aja lah." jawab mario seadanya.

Melodi menganggukkan kepalanya paham, sedangkan mario tersenyum manis. Rasanya, harapan untuk kembali bersama melodi terbuka lebar. Berbagai kemungkinan indah menari-nari dipemikiran mario.

"Oh iya. Gue denger, katanya mama si angkasa masuk penjara ya?. Kalau nggak salah karna kasus narkoba gitu. Ya.. Walaupun sekarang udah bebas sih."

"Katanya sih karna dijebak sama lo. Kok lo berani sih, nggak takut apa?. Dan lo lakuin itu atas kehendak lo sendiri atau disuruh orang." lanjut melodi.

Mario mengangkat kedua bahunya acuh, membuat senyuman lebar melodi runtuh seketika. Mengapa cowok itu tak mau memberitahukannya perihal hal ini.

"Ist. Kok lo gitu sih." desis melodi kesal.

Mario terkekeh pelan. "Lo nggak perlu tau. Kan yang penting lo juga bisa seneng. Kan, lo bisa balas dendam sama dia."

Melodi mendongakkan kepalanya, gadis itu memasang sebuah senyuman terpaksa. Kali ini, ia harus benar-benar  memikirkan rencana agar mario mau menjelaskan semuanya.

                                     🌿🌿🌿
Putri memandangi melodi yang tengah memakan mie ayamnya. Merasa diperhatikan membuat melodi menghentikan aksi makannya, lalu menatap sang sahabat yang tengah menatapnya bingung.

"Lo kenapa?. Nggak punya duit buat bayar makanan lo?." kekeh melodi.

"Ist. Lo kira gue semisquen itu apa?." desis putri kesal.

Melodi terkekeh pelan, senang sekali menggoda putri seperti ini. "Ya kali kan."

"Eh, lo udah minta maaf sama angkasa?. Di masih nuduh lo yang udah ngejebak mamanya dia?. Lo nggak ada niatan buat ngelakuin sesuatu gitu?." tanya putri beruntun.

Melodi memutar bola matanya jengah, putri memang suka begitu. Bertanya tidak ada perkiraan. "Boro-boro minta maaf. Gue mau ngomong aja dikacangin."

"Lo usaha lah mel, kayak dia dulu waktu memperjuangkan lo." cetus putri.

Melodi menghela nafasnya kasar. Sungguh, jika seseorang sudah mengingatkannya perihal hal itu, membuat perasaan  bersalahnya melodi semakin meningkat berkali-kali lipat.

"Gue tau gue bodoh put. " lirih melodi.

Putri gelagapan, sungguh ia tak bermaksud membuat melodi merasa bersalah seperti ini. "Maaf mel. Mak-"

"Iya gue tau put. Ga papa kok." potong melodi.

"Terus, sekarang rencana lo apaan?. Lo nggak mungkin nyerah gitu aja kan?." tanya putri.

"Apalagi ya, gue liat si tasya kampret itu noh. Ganjen banget deket-deketin si angkasa." lanjutnya.

Melodi tersenyum tipis. Memang benar, akhir-akhir ini tasya selalu berusaha untuk mendekati angkasa. Entahlah, melodi tak habis fikir mengapa tasya suka sekali merebut hal-hal yang jelas-jelas sudah menjadi miliknya.

Melodi mengepalkan tangannya lalu meninjunya keudara. "Gue berjuang dong. Semangat!."

Putri terkekeh pelan, lalu ikut melakukan apa yang dilakukan melodi. Kedua gadis itu saling tertawa keras tak memperdulikan tatapan sinis dari siswa lainnya.

"Semangat!." sorak mereka.

***
Mohon
vote
Dan
Kommentnya

Follow my wattpad ya:')

My Boyfriend Si Cupu [Completed]Where stories live. Discover now