Cupu 14

4.1K 243 5
                                    

Gak usah minta maaf
kenyataannya memang
begitu.

Putri yang tengah sibuk memainkan ponselnya itu mendadak menyatukan alisnya bingung. Melodi mendatangi kelasnya dengan raut wajah masam. Apa bu atika lagi-lagi memarahinya?. Putri rasa tidak mungkin, menurutnya akhir-akhir ini melodi sedikit berubah, ya walaupun sedikit. Setidaknya sahabatnya itu ada perubahan dari pada tidak sama sekali. Perlahan gadis tomboi itu menduduki kursinya yang persis disamping putri itu.

Putri segera mematikan benda pipih digenggamannya itu, dan menatap melodi dengan serius. "Lo kenapa mel?, apa yang terjadi?" melodi hanya menghela nafasnya kasar, menenggelamkan kepalanya dikedua lipatan tangannya.

"Mel, lo kenapa ist!" desis putri kesal, menyenggol-nyenggol kedua lengan melodi.

Putri yang diacuhkan seperti itu hanya memutar bola matanya jengah. Mendadak ia tersenyum sumringah, menatap melodi dengan tersenyum geli. "Mel, soal angkasa di--"

"Stop!. Jangan pernah bahas dia lagi. Mulai hari ini nggak usah urusin urusan dia lagi put. Dia mandang gue seburuk itu, gue benci sama dia. Gue kira cowok kayak angkasa gak bakalan ngomong kayak gitu!. Ternyata semua orang sama aja!. Melodi mendongakkan kepalanya, menatap nyalang kearah putri.

Perlahan melodi bangkit dari posisinya mengambil tas selempangnya, lalu perlahan keluar dari kelas itu dengan raut wajah masam.

"Mel. Lo mau kemana?" teriak putri keras, membuat seisi kelas memandang kearahnya.

"Bolos!."

                            🌿🌿🌿
Putri berlarian kecil melewati koridor sekolah. Langkah gadis itu membawanya kesana kemari untuk menemui seseorang yang sangat ingin ia temui. Gadis itu menghela nafas lega saat berhasil menemui orang yang ia cari. Perlahan kaki panjangnya membawa gadis itu mendekat kearah orang itu. Tanpa seizin dari orang itu, putri segera menarik orang itu ke taman belakang sekolah.

Putri menghempaskan tarikannya, lalu menatap nyalang kearah angkasa. "Lo udah dibutain sama cinta ya tam!. Cowok kayak lo ternyata jahat juga, gue kira lo cowok baik-baik."

Angkasa yang melihat putri marah-marah seperti itu hanya mengerutkan dahinya bingung bertanda tak paham. "Maksud kamu apa sih put?"

Putri berdecak ditempatnya, cowok cupu ini memang polos, atau bagaimana?. "Lo udah apain melodi tam?."

Cowok cupu itu membuang wajahnya kearah lain, lagi-lagi mengenai melodi. "Dia udah kasar sama tasya put. Aku gak suka" tutur angkasa mantap.

Putri menggeram ditempatnya, sepertinya angkasa memang harus ditunjukan sebuah bukti supaya ia percaya. Sebenarnya, putri sudah mengumpulkan dua buah bukti yang sangat kuat. Apa kalian ingat saat kejadian didepan ditoilet sekolah waktu itu?. Saat itu, tasya datang menghampiri melodi dan menampar sahabatnya, dan aksi drama tasya yang seakan-akan dianiaya melodi. Sebenarnya saat itu putri telah merekam kejadian itu dan bukti pertama telah didapatkannya. Dan bukti kedua saat putri dan melodi mengunjungi sebuah mall, saat itu putri meminta izin ketoilet dan ia mendengar semua percakapan antara tasya dan lia yang kebetulan memasuki toilet mall itu. Dan tentunya putri telah merekamnya.

Flashback on

Putri menghentikan niatnya untuk keluar dari toilet saat melihat dua manusia yang ia kenal. Disana tasya dan lia seperti tengah berbicara serius, tentunya hal itu tak dibuang secara percuma olehnya, perlahan putri mengeluarkan ponselnya dan merekam semua yang dikatakan kedua manusia itu.

My Boyfriend Si Cupu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang