Satu

57.3K 1.2K 14
                                    

Dunia merupakan sebuah tempat  kehidupan manusia yang harus tetap dijalani apapun keadaannya. Ada yang hidup dengan cobaan kehidupan yang bahagia dan adapula yang diberikan hidup dengan cobaan menderita, namun semua itu kembali lagi kepada manusia itu sendiri, mau bersyukur atas karunia yang Tuhan berikan dengan memanfaatkan kebahagiannya dijalan yang benar atau kufur dan melupakan dengan memilih jalan yang salah karena meragukan hikmah yang Tuhan selipkan dari setiap cobaan dan penderitaan. entahlah, yang jelas semuanya kembali kepada prinadi masing-masing yang menyikapinya seperti apa.

Kejadian demi kejadian yang terjadi didalam kehidupan mengajarkan kita akan sebuah pengalaman. Bahagia mengajarkan kita untuk selalu tetap bersyukur akan nikmat-Nya dan kecewa mengajarkam kita akan kata sabar dan percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan dibatas kemampuan hambanya. Begitupun yang dirasakan oleh Aya. Setelah kejadian demi kejadian pahit menghampiri hidupnya, ia merasakan sebuah kekecewaan. Aya merasa mengapa takdir begitu menyakitkan untuk dijalaninya, mengapa sebuah kebahagian merupakan sesuatu yang mustahil untuk dirasakannya dan sampai kapan Tuhan akan menghentikan cobaannya untuknya? padahal selama ini ia selalu berusaha untuk mencoba berada dijalan-Nya. tapi kenapa Tuhan selalu mengujinya? mengapa seolah-olah banyak dosa yang telah ia lakukan sehingga ia selalu diberi cobaan yang menyakitkan?

"Astagfirullah" berulang kali Aya beristigfar agar hatinya tidak dipenuhi dengan rasa kekecewaan yang berujung kebencian.

Dalam sepertiga malam, Aya kembali menyerahkan semua perasaan dan dirinya kepada Tuhan. Sujud panjang diakhir sering ia lakukan untuk memohon ampun kepada Tuhan atas pertanyaan dan keraguan dirinya akan kuasa-Nya.

Lantunan istigfar selalu muncul daru bibirnya. Aya beristigfar untuk memohon ampun akan kesalahannya. Tidak pantas baginya untuk meragukan kuasa Tuhan setelah ia menyadari bahwa kehidupan yang terus ia jalani dengan sehat dan normal serta keinginan lainnya  yang terpenuhi, hal tersebut merupakan sebuah keajaiban yang perlu ia syukuri.

"Jangan lupakan Tuhan hanya karena sebagian takdirmu berjalan tidak sesuai. Namun percayakan semuanya kepada Tuhan, bahwa dengan cobaannya, kamu mampu bersabar dan bertahan dijalan-Nya, Insya Allah Tuhan akan memberikanmu sebuah kebaikan setelahnya"

Kalimat itu, kalimat yang selalu Aya ingat hingga saat ini. Kalimat yang diucapkan seorang wanita paruh baya kepadanya saat ia selesai melaksanakan solat subuh di Masjidil Haram, waktu umrahnya kemarin.

Setelah puas dengan curahannya kepada sang pencipta, Aya mengamini semua do'a-do'anya lantas ia mengusapkan kedua tangan pada wajahnya. Sambil menunggu adzan subuh, Aya ambil kitab yang selalu menangkan hatinya lantas ia buka dan lantunkan ayat demi ayat dari bibirnya.

Usai melaksankan solat subuh, Aya membuka mukenanya dan melipatnya. Sebelum keluar kamar untuk membantu ibunya, terlebih dahulu ia membersihkan dan merapihkan kamar tidurnya, setelah selesai baru ia mengampiri ibunya untuk bantu-bantu menyiapkan sarapan.

"Selamat pagi" sapa Aya kepada ibunya.

"Pagi, nak. Bagaimana perasaanmu pagi ini?" Tanya Farida kepada putri satu-satunya, Ibunya perlu menanyakan itu karena ia tidak mau anaknya terus terpuruk oleh masa lalu yang membuat anaknya tidak mau memulai kehidupannya kembali.

"Alhamdulillah, baik. Mi" jujur Aya. Ia rasa hari ini dirinya semakin jauh lebih baik.

"Alhamdulillah kalau begitu" jawab Farida.

Aya mengangguk. Tidak ada lagi percakapan setelah itu selain suara khas masak yang memenuhi dapur rumah keluarga kakeknya Aya.

***

Rafa menghampiri Aldrian yang duduk menghadap pantai dan membelakanginya. ia menyimpan minuman kaleng di sebelah tubuh Aldrian, ia sengaja belikan minuman untuk sahabatnya ketika mereka nyari angin segar di sore hari.

KUTEMUI KAMU (TAMAT)Where stories live. Discover now