Bukan Ambigu 37

216 33 8
                                    

Reason

Matanya menatap luar jendela mobil, melihat keramaian di rumah megah keluarga Leonard itu. Siena meremas lututnya yang terasa lemas, membayangkan kedatangan Raga bersama Siva nanti. Lcunya, dia menjadi bagian dari kecantikan Siva hari ini, berkat bakatnya tentang fashion, sahabatnya tampil begitu anggun malam ini.

Gadis itu memejamkan matanya, menenangkan hatinya yang sedari tadi terus saja merengek pulang, bukan berlari yang harus Siena lakukan, tetapi tersenyum tulus untuk malam ini.

Hari ini Siena memakai dress biru tua tak berlengan, membuat kulitnya yang putih terpancar cerah, dengan anting permata kecil membuatnya tampak anggun, tidak lupa rambut yang sedikit bergelombang dia gerai dengan indah, dan tambahan high heels dengan warna senada dengan bajunya.

Gadis itu akhirnya bertekad, melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah yang hari ini menjadi tempat perayaan ulang tahun Kevin.

"Siena!" Gita memanggil saat melihat Siena tengah kebingungan.

"Wah, kamu sangat cantik malam ini, pasti Kevin senang melihatmu," ujar Gita melihat kecantikan Siena.

"Makasih Tante." Siena tersenyum tipis.

Bolehkah Siena berharap Raga memuji tampilannya malam ini? Mustahil.

"Ayo masuk, Kevin udah nungguin kamu." Gita mengajak dengan menggandeng Siena.

Mata Kevin tak berkedip ketika melihat gadis yang Gita gandeng, semua terlihat anggun dan perfect, terlihat sederhana tetapi sangat memukau bagi Kevin.

"Jaga mata dan hati, ya," sindir Gita saat Kevin tak kunjung berkedip.

"Hehe." Kevin menggaruk tengkuknya.

"Bidadari surga udah dateng, nih, Tante tinggal dulu ya, Sie, Tante harus sambut tamu yang lain."

"Iya Tante, makasih."

Selepas Gita pergi, Kevin malah menjadi bingung harus berbuat apa.

"Selamat ulang tahun ya, Kev, semoga apa yang kamu harapkan tercapai."  Siena memberi kado yang dia bungkus sendiri.

"Makasih banyak, Sie, kamu dateng kesini aja aku udah seneng."

"Sama-sama, Kev."

Harapan aku, bisa milikin kamu Sie. Batin Kevin penuh harap.

Di sisi lain, Gita sedang kebingungan, rencana Kevin menembak Siena benar-benar akan terjadi, dan Gita masih saja bingung dengan keadaan Raga. Wanita itu tahu pasti sesuatu telah terjadi di antara Raga dan Siena, karena setaunya Raga sangat mencintai Siena, apalagi saat itu Rizal begitu marah ketika tau Kevin juga menyukai Siena.

Tetapi Gita tidak tahu apa yang harus dia lakukan, menggagalkan rencana Kevin sama saja menghancurkan harapan ulang tahun Kevin, tetapi jika tidak?

"Sudahlah, ini cuma bikin aku bingung, seharusnya aku nggak punya dua anak laki-laki, supaya nggak kejadian kayak gini," gerutu Gita.

________

Jas hitam yang tidak dikancing dipadukan dengan kaus putih polos di dalam, menggambarkan betapa malasnya cowok itu untuk berdandan formal, selalu ingin yang simple dan nyaman.

Bukan AmbiguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang